"Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik seluruh tubuhnya; dan jika ia rusak, maka rusak seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itulah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)
Khotbah Jumat 12 Desember 2025: Menjaga Hati di Kesibukan Dunia

- Khotbah Jumat membahas pentingnya menjaga hati di era kesibukan dunia modern.
- Hati adalah pusat ketenangan dan pijakan dalam mengambil keputusan, perlu dirawat agar tetap hidup, peka, dan dekat dengan nilai-nilai kebaikan.
- Menjaga hati melalui zikir, memperbaiki kualitas ibadah, menjaga hubungan dengan sesama, dan menata ulang prioritas hidup.
Di era yang serba cepat seperti sekarang, banyak orang tenggelam dalam rutinitas dan tuntutan pekerjaan hingga lupa memperhatikan kondisi batinnya sendiri. Aktivitas yang padat sering kali membuat hati terasa penuh, gelisah, atau menjauh dari nilai-nilai spiritual. Padahal, hati adalah pusat ketenangan dan pijakan dalam mengambil setiap keputusan.
Karena itu, menjaga hati tetap bersih dan tenang menjadi kebutuhan penting di tengah kesibukan dunia modern. Contoh khotbah di bawah ini akan membahas bagaimana kita dapat merawat hati agar tetap hidup, peka, dan dekat dengan nilai-nilai kebaikan meskipun dikelilingi hiruk pikuk kesibukan sehari-hari. Yuk, simak!
1. Pembukaan

Assalamualaikum warrahmatulahi wa barakatuh,
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat iman, Islam, serta kesehatan sehingga kita dapat hadir menunaikan ibadah salat Jumat pada hari yang mulia ini.
Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman. Jamaah yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini khatib akan menyampaikan khotbah dengan tema “Menjaga Hati di Tengah Kesibukan Dunia”.
2. Isi

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Setiap Muslim hidup dalam lingkungan yang penuh aktivitas, tuntutan pekerjaan, dan berbagai kesibukan yang sering kali membuat hati kita jauh dari Allah. Padahal, hati adalah pusat dari segala amal. Rasulullah SAW bersabda:
Karena itu, menjaga hati menjadi kewajiban setiap Muslim agar tidak tenggelam dalam kelalaian duniawi. Di antara cara menjaga hati adalah:
- Memperbanyak zikir kepada Allah. Zikir adalah penenang hati sekaligus pengingat bahwa segala urusan kembali kepada-Nya. Allah berfirman: “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
- Memperbaiki kualitas ibadah. Bukan hanya banyaknya ibadah, tetapi kekhusyukan dan ketulusan yang membuat hati hidup. Salat tepat waktu, membaca Al-Qur’an setiap hari walau sedikit, serta memperbanyak istighfar adalah amalan sederhana yang sangat besar manfaatnya.
- Menjaga hubungan dengan sesama. Hati menjadi gelap ketika dipenuhi dendam, iri, atau kebencian. Membersihkan hati dari perasaan negatif serta membiasakan memaafkan adalah bagian dari ibadah yang membuat hidup menjadi lebih ringan.
- Mengelola kesibukan dunia dengan seimbang. Islam tidak melarang umatnya bekerja dan beraktivitas, tetapi kita diingatkan agar tidak menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Dunia adalah ladang amal, sedangkan akhirat adalah tempat kembali.
Jamaah yang dirahmati Allah, menjaga hati adalah proses seumur hidup. Tidak ada manusia yang sempurna, tetapi yang terbaik adalah mereka yang terus berusaha memperbaiki diri hari demi hari.
3. Penutup

Jamaah sekalian, marilah kita memohon kepada Allah agar diberikan hati yang bersih, kuat dalam iman, serta terhindar dari penyakit hati yang dapat merusak amal.
Marilah kita tutup khotbah ini dengan berdoa kepada Allah SWT:
“Ya Allah, bersihkanlah hati kami, terangilah jalan hidup kami, kuatkanlah iman kami, dan jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang selalu mengingat-Mu dalam keadaan lapang maupun sempit.”
Barakallahu lii wa lakum fil Qur’anil Karim.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Menjaga hati bukanlah pekerjaan sekali selesai, melainkan terus berlanjut seiring langkah kita menghadapi kehidupan. Dengan memperbanyak zikir, memperbaiki kualitas ibadah, menjaga hubungan dengan sesama, serta menata ulang prioritas hidup, kita dapat menciptakan ruang damai di dalam diri. Ketika hati terjaga, hidup terasa lebih ringan dan setiap tantangan dapat dihadapi dengan pandangan yang lebih tenang dan bijak. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk merawat hati agar tetap bersih dan dipenuhi cahaya kebaikan di tengah kesibukan dunia yang tidak pernah berhenti bergerak.


















