Potret Norbet bersama para relawan dalam kegiatan aksi bersih di Kota Kupang. (dok.pribadi/Norbet U.K. Laki Pali)
Bisa dibilang kegiatan aksi bersih ini menjadi semacam wadah yang merangkul berbagai komunitas untuk bekerja sama menghadapi masalah sampah di Kota Kupang. Terdapat hampir 20 komunitas di Kota Kupang yang sering berpartisipasi dalam aksi bersih yang dilakukan Norbet dan timnya. Beberapa di antaranya, seperti donasi sampah, sobat bumi, Karya Salemba Empat (KSE), teman-teman multikultural, koalisi kopi, dan lain-lain.
Menariknya, melalui kolaborasi ini tercipta kreativitas dan inovasi dari sampah yang dipungut dan dipilah. Misalnya, sampah-sampah yang dipilah dalam aksi bersih dan dianggap masih bisa dimaksimalkan akan dipisah dan diberikan kepada teman-teman dari komunitas donasi sampah, sehingga mereka akan sortir lagi sampah-sampah tersebut dan kemudian menjualnya di bank sampah. Tak hanya itu saja, sampah-sampah yang dihasilkan ini juga dapat digunakan untuk pembuatan ecobrick.
"Kemudian kita juga, ada beberapa manfaat sampah, salah satu ada ecobrick juga, ya, lewat kolaborasi dengan teman-teman komunitas lain, kita juga nanti ikut kebagian di dalam, mungkin isi materi di sekolah, bagaimana sampah-sampah plastik ini di sekolah, teman-teman tidak hanya pilah, kalau pilah ya, nanti mau dikemanain gitu. Tapi, dengan program-program kecil, seperti pembuatan ecobrick, nanti teman-teman juga akan mengajarkan cara buat ecobrick seperti apa, nanti hasilnya itu dibuat seperti apa. Nah, ternyata tadi melalui ruang kolaborasi itu, akhirnya banyak produk-produk yang lahir," ujar Norbet.
Jadi, berkat kolaborasi antar berbagai komunitas, sampah-sampah yang dipungut dan dipilah dalam aksi bersih tidak semuanya berakhir begitu saja di TPA, tetapi ada juga yang bisa dimanfaatkan kembali bahkan sampai menghasilkan uang. Norbet menyebutkan bahwa hasil penjualan sampah dari teman-teman donasi sampah ada yang disalurkan untuk membantu keperluan operasi kanker.
Kolaborasi ini turut menciptakan pula peluang untuk terjalinnya kerja sama berkelanjutan dan kontribusi suportif antar komunitas yang tidak hanya terjadi di kegiatan aksi bersih saja, tetapi juga di kegiatan-kegiatan serupa yang dilakukan oleh komunitas lainnya. Hal ini tanpa disadari membuka akses bagi setiap orang untuk terlibat ke dalam ranah yang makin luas dan tak hanya terbatas pada satu isu atau masalah lingkungan.
Nah, di samping itu, dalam aksi bersih ini ada juga keterlibatan pelajar dari kampus kesehatan, khususnya yang memiliki fokus di isu lingkungan. Bahkan, nyatanya kegiatan ini juga mampu menggerakkan masyarakat sekitar lokasi clean up untuk turut terlibat saat eksekusi aksi bersih.