Kisah Sukses Mooryati Soedibjo, Sang Pelopor Mustika Ratu
Sosok pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibjo, baru saja menutup usia pada Rabu (24/4/2024) di usia 96 tahun. Meski begitu, ia mewariskan begitu banyak hal berharga bagi masyarakat Indonesia.
Mooryati Soedibjo dikenang sebagai perempuan yang sangat inspiratif. Bukan sekadar memikirkan bisnis pribadi, perempuan kelahiran Surakarta ini juga mengajak para generasi sekarang untuk terus melestarikan tradisi dan kebudayaan Indonesia. Ini dia kisah sukses Mooryati Soedibjo yang bisa kamu pelajari.
1. Mooryati Soedibjo merupakan perempuan berdarah bangsawan, cucu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X
Perempuan yang lahir pada 5 Januari 1928 ini lahir dari keluarga bangsawan. Ia merupakan salah satu cucu dari Sri Susuhunan Pakubuwono X. Gak heran bila ia tumbuh dalam lingkungan dengan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan ala bangsawan.
Sebagai orang yang tumbuh di lingkungan Keraton, Mooryati terbiasa memanfaatkan tumbuhan sebagai obat dan bahan kosmetik. Keahlian inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Mustika Ratu. Dari garasi rumahnya, ia mulai membuat produk dengan modal Rp25 ribu.
2. Alih-alih mewujudkan cita-citanya sebagai diplomat, Mooryati pilih menjadi ibu rumah tangga
Cita-cita Mooryati Soedibjo menjadi diplomat nyatanya terkubur. Setelah membangun keluarga sendiri, ia memilih untuk menjadi ibu rumah tangga dengan lima orang anak. Namun, Mooryati berinovasi memulai bisnis jamu dan produk kecantikan saat menginjak usia 45 tahun.
Sejak menikah dan meninggalkan Keraton pada tahun 1956, Mooryati mulai meracik dan menerima berbagai jamu-jamuan. Sejak remaja, Mooryati memang terbiasa meminum ramuan herbal atau jamu-jamuan yang membuatnya awet muda dan bugar. Bahkan, ia terbiasa membuat dan meminum beras kencur sendiri.
3. Dari modal Rp25 ribu, kini berkembang menjadi Mustika Ratu yang ternama
Rupanya, racikan jamu Mooryati berkembang menjadi produk kecantikan modern yang memadukan khasiat-khasiat tradisional. Dari garasi rumah, Mooryati berhasil mengembangkan perusahaan yang menelurkan beragam produk-produk kecantikan tanpa melepaskan tradisi dan kekayaan alam Indonesia.
Oleh karena itu, Mustika Ratu makin dikenal khalayak hingga menembus pasar mancanegara. Ia tak hanya fokus pada tradisi, tetapi juga memadukannya dengan tren dan perkembangan di zaman sekarang.
Dari Rp25 ribu saja, ia mampu mengembangkan bisnis dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kemudian, ia mulai membuka pabrik pada 1978 dan berubah menjadi perusahaan tiga tahun setelahnya.
4. Mustika Ratu mampu menembus pasar global
Apa yang dilakukan Mooryati Soedibjo merupakan bentuk mendorong generasi muda untuk terus merawat kebudayaan. Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki kekayaan yang melimpah. Mooryati memiliki pandangan bahwa terkadang apa yang terlihat keren di luar negeri, justru dianggap kuno oleh masyarakat Indonesia sendiri.
Kini, Mustika Ratu terus mengembangkan produk-produknya menyesuaikan generasi Milenial dan Gen Z. Kandungan-kandungan yang digunakan pun mulai beragam dan mampu mengatasi masalah kulit yang banyak terjadi. Mustika Ratu bukan sekadar resep yang diturunkan dari keturunan Keraton.
5. Mooryati juga mendirikan Yayasan Puteri Indonesia
Tak berhenti di bisnis kosmetik saja, Mooryati Soedibjo juga terjun langsung menggelar kontes pemilihan Puteri Indonesia yang digelar setiap tahun sejak 1992. Mooryati percaya bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi memperkenalkan Indonesia ke kancah global.
Menurutnya, perempuan bisa melakukan banyak hal. Perempuan berkesempatan untuk terus belajar, berbisnis, berpolitik, dan berkontribusi memberikan inovasi bagi perubahan positif bangsa dan negara.
Melalui kontes Puteri Indonesia, Mooryati ingin menunjukkan kekayaan Indonesia. Mulai dari makeup, pakaian, desainer, tekstil, hingga ide-ide brilian dari perempuan itu sendiri untuk bisa berdampak bagi masyarakat.
Semoga kisah suksesnya bisa menginspirasi kita semua, ya. Selamat jalan Mooryati Soedibjo.
