#WeSeeEqual Kembali Menyuarakan Kesetaraan Gender di Tengah Pandemik

#IDNTimesLife Tema kali ini #unsaid dan #undone

Kesetaraan gender merupakan hak yang masih diperjuangkan hingga saat ini. Bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya, tentu kita sudah melihat berbagai perkembangan signifikan akan pemenuhan hak kesetaraan gender ini.

Sayangnya, pandemik bisa mengancam usaha yang telah dicapai ini, terutama untuk negara dengan tingkat kesetaraan gender rendah.

Melihat urgensi ini, P&G mengumumkan deklarasi terbaru untuk mempercepat kesetaraan gender di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika dalam acara tahunan P&G yang ketiga, konferensi #WeSeeEqual summit, Rabu (17/2/2021).

1. #WeSeeEqual merupakan kampanye kesetaraan gender yang diluncurkan P&G tahun 2017

#WeSeeEqual Kembali Menyuarakan Kesetaraan Gender di Tengah PandemikKonferensi #WeSeeEqual. 17 Februari 2021. IDN Times/Klara Livia

Pada tahun 2017, P&G, perusahaan internasional yang memproduksi barang konsumen, meluncurkan kampanye kesetaraan gender yakni #WeSeeEqual. Kampanye ini berfokus pada tiga area untuk mewujudkan dunia yang lebih setara, yakni melalui periklanan dan media, pendidikan, serta lingkungan tempat kerja.

"P&G telah membuat perkembangan yang luar biasa dalam kesetaraan gender, dan kami harus mempertahankannya. Sekarang juga saatnya bagi kami untuk terus merespons krisis kesehatan dan ekonomi, mendorong kesetaraan perempuan, serta mengedepankan peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan di rumah maupun di tempat kerja," ungkap Magesvaran Suranjan selaku Presiden P&G untuk Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika 

2. Pandemik COVID-19 kembali mengancam kesetaraan gender yang telah diperjuangkan selama ini

#WeSeeEqual Kembali Menyuarakan Kesetaraan Gender di Tengah PandemikAnita Bhatia, Wakil Direktur Eksekutif Wanita PBB, dalam konferensi #WeSeeEqual. 17 Februari 2021. IDN Times/Klara Livia

Berbagai pencapaian yang telah dibangun selama beberapa dekade dalam upaya kesetaraan gender. Sayangnya, upaya ini terancam terhambat dikarenakan dampak yang dihasilkan dari COVID-19. 

"Wanita dan perempuan terkena dampak lebih buruk oleh pandemik COVID-19. Mereka menghadapi tingkat kekerasan dalam rumah tangga yang lebih tinggi, dan lebih rentan mengalami pengurangan upah dan kehilangan pekerjaan," terang Anita Bhatia, Wakil Direktur Eksekutif Wanita PBB.

Ancaman ini terutama lebih dirasakan oleh negara Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika yang masih memiliki tingkat kesenjangan gender yang buruk.

3. Untuk kembali menyuarakan kesetaraan, #WeSeeEqual Summit 2021 mengusung tema #unsaid dan #undone

dm-player
#WeSeeEqual Kembali Menyuarakan Kesetaraan Gender di Tengah PandemikKonferensi #WeSeeEqual. 17 Februari 2021. IDN Times/Klara Livia

Tahun 2021, konferensi #WeSeeEqual ketiga yang digelar secara tahunan dan berskala regional, melibatkan para pemimpin bisnis, pejabat pemerintah, hingga selebriti influencer. Berkolaborasi dengan UN Women, konferensi secara khusus membahas tujuan berkelanjutan ke-5 United Nations (UN) yakni diskusi terkait kesetaraan gender serta tindakan strategis di masa depan dalam mengatasi ketidaksetaraan gender.

Mengambil tema #Unsaid dan #Undone, konferensi ini ingin menyatukan suara dan dukungan untuk mengulas wacana terkini terkait kesetaraan gender, serta aksi-aksi yang diperlukan untuk mencapai perkembangannya.

Baca Juga: [OPINI] Kampus, Perempuan dan Ruang Kesetaraan Gender

4. Berikut merupakan bentuk deklarasi dan komitmen P&G untuk mempercepat kesetaraan gender di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika

#WeSeeEqual Kembali Menyuarakan Kesetaraan Gender di Tengah Pandemikdok. P&G

Dalam konferensi, Magesvaran juga mengumumkan deklarasi terbaru untuk mempercepat kesetaraan gender di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, sebagai berikut: 

  • P&G akan mengedukasi lebih dari 30 juta remaja putri di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika mengenai pubertas dan kebersihan melalui program "Always and Whisper Keeping Girls in School" selama tiga tahun ke depan.
  • P&G berkomitmen untuk mengeluarkan total kumulatif sebanyak $200 juta dolar AS yang akan digunakan untuk bekerjasama dengan para wanita pemilik bisnis di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika pada 2025.
  • P&G meluncurkan "Share the Care", yakni kebijakan cuti orang tua terbaru di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah & Afrika. Dalam naungan program "Share the Care", semua pegawai yang baru menjadi orangtua berhak memperoleh cuti dalam tanggungan perusahaan minimum selama 8 minggu (ayah), dan cuti tambahan selama 6 minggu untuk masa pemulihan ibu yang melahirkan.
  • P&G berkomitmen untuk mencapai kesetaraan gender di seluruh lingkungan kerja di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika dengan perbandingan 50-50 pada akhir tahun 2022. 

5. Melalui konferensi ini, diharapkan kesetaraan gender semakin tercapai untuk generasi yang akan datang

#WeSeeEqual Kembali Menyuarakan Kesetaraan Gender di Tengah PandemikKonferensi #WeSeeEqual. 17 Februari 2021. IDN Times/Klara Livia

Secara kesimpulan, membangun kebijakan berbasis kesetaraan, pengakuan tantangan sosial dan keluarga, pembahasan mengenai ragam ekspektasi stereotip terhadap laki-laki, hingga peran iklan dan media dalam mengubah bias, telah menjadi poin-poin penting dalam diskusi yang dibahas di berbagai panel sepanjang konferensi tersebut berjalan. 

Tentu langkah ini diharapkan tidak berhenti begitu saja, namun terus berkembang untuk menciptakan dunia yang lebih setara bagi generasi mendatang.

"Konferensi #WeSeeEqual yang kita laksanakan hari ini, maupun koalisi aksi dari forum kesetaraan generasi yang akan datang merupakan wujud inisiatif nyata dari para pemangku kepentingan guna meraih perubahan dan kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender untuk saat ini dan selamanya," ungkap Anita.

Baca Juga: COP 25 UNFCCC Kupas Topik Kesetaraan Gender dan Perubahan Iklim 

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya