Makna Hari Perawat Sedunia di Era Pandemik Bagi Perawat Tanah Air

Pandemik membuat mereka ditakuti, namun juga dihargai

Tak bisa dipungkiri, jasa para perawat kini sangat diperlukan dalam memerangi pandemik COVID-19. Bersama dengan dokter dan tenaga medis lainnya, perawat menjadi garda terdepan yang berhadapan langsung dengan pasien demi kesembuhan mereka.

Merayakan Hari Perawat Internasional yang jatuh pada tanggal 12 Mei ini, berikut ini kisah perawat masa kini memerangi pandemik COVID-19 dan makna Hari Perawat Internasional bagi mereka!

1. 12 Mei adalah hari lahir Florence Nightingale, pelopor perawat modern. Kini, tanggal ini dikenang sebagai hari perayaan kontribusi perawat dunia

Makna Hari Perawat Sedunia di Era Pandemik Bagi Perawat Tanah Airdok. Istimewa

Hari Perawat Internasional jatuh pada tanggal 12 Mei setiap tahunnya. Tanggal ini ternyata merupakan tanggal lahir dari Florence Nightingale, pelopor perawat modern pada abad ke-18. Dengan teladannya, para perawat memaknai profesinya yang terus melayani tanpa pamrih.

"Perawat adalah kekuatan hidup orang sakit, yang berjuang mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan kesehatan, mengurangi angka kesakitan. Melayani secara holistik. Menjadi ibu atau ayah, menjadi saudara, sahabat, teman bagi orang sakit,"  ungkap Theofano Ririhena, perawat RS Bayukarta, Karawang, Jawa Barat.

"Hari Perawat memaknai kontribusi perawat kepada masyarakat. Sebagai perawat, kita melayani, memandirikan, dan menyembuhkan," kata Idad Darul K, Perawat RS Bayukarta, Karawang, Jawa Barat.

2. Hari Perawat tak lagi sama semenjak pandemik COVID-19. Rekan sejawat berguguran, para perawat tidak bisa menyembunyikan ketakutan mereka

Makna Hari Perawat Sedunia di Era Pandemik Bagi Perawat Tanah Airdok. istimewa

Ada yang berbeda dengan Hari Perawat Internasional tahun ini. Dunia dihadapkan pada wabah COVID-19 yang semakin membutuhkan jasa mereka. Tak bisa dipungkiri, para perawat pun merasa takut seperti masyarakat umum dalam menghadapi virus ini.

"Mungkin di tahun tahun lalu, kita bisa bahagia saat Hari Perawat Internasional. Tapi sekarang, kita dalam keadaan berduka karena banyak teman sejawat kita yg gugur dalam menjalankan tugas mulia mereka," ucap Rosul Ihsan, perawat ICU RS Perkebunan Jember Klinik.

"Kita sebagai tenaga kesehatan saat ini, sedih, pilu, dan banyak teman sejawat kita berguguran akibat terpapar virus COVID-19. Kita sebagai tenaga kesehatan, tidak berani pulang ke rumah, takut membawa virus ke keluarga," ungkap Kiki Sumantri, perawat RS Pertamina Bintang Amin Lampung.

3. Tak jarang, para perawat mendapat perlakuan tak menyenangkan pasca pandemik. Namun, mereka tetap setia memberikan senyum terbaik untuk pasiennya

Makna Hari Perawat Sedunia di Era Pandemik Bagi Perawat Tanah Airdok. Istimewa

Yang lebih menyedihkan, perawat juga kerap mendapatkan perlakuan tak menyenangkan seperti caci maki, perbuatan, hingga kekerasan akibat profesi mereka. Padahal, mereka hanya menjalani tugas mereka untuk keselamatan bersama.

"Kita harus mempertaruhkan waktu, nyawa dan tenaga, dan harus berani mengambil risiko apa pun karena bisa tertular virus. Kita juga diperlakukan tidak adil dengan rakyat sekitar karena menganggap kita menyebarkan virus. Sampai harus dikucilkan dan diusir," ungkap Cindi Cristiani, perawat pada salah satu rumah sakit swasta di Jakarta.

"Kadang, kami dicaci dimaki, dibenci, dilecehkan, maupun menerima perbuatan kasar terhadap kami. Tapi, percayalah kami akan tetap merawat pasien-pasien kami dengan sepenuh hati, ikhlas, dan tersenyum," ungkap Della Nur Ariefiona, perawat RSU Helsa Cikampek.

Baca Juga: Kisah Perawat Millennial Hadapi COVID-19, Jadi ODP & Ditolak Ibu Kost

dm-player

4. Namun, para perawat juga bersyukur. Pandemik ini membuat masyarakat menyadari dan menghargai jasa mereka

Makna Hari Perawat Sedunia di Era Pandemik Bagi Perawat Tanah Airdok. Istimewa

Pada tahun 1870, Florence Nightingale pernah mengatakan, "It will take 150 years for the world to see the kind of nursing I envision." Ia merasa, perawat modern akan benar-benar terlihat perannya oleh dunia pada 150 tahun sejak itu.

Tak dinyana, 150 tahun setelah ucapannya tersebut, dunia benar-benar memandang perawat dengan penuh hormat dan penghargaan.

"Benar, di tahun inilah dunia tahu dan mengenal bagaimana kerja dan jasa perawat dalam dunia kesehatan. Dengan adanya COVID, banyak masyarakat akhirnya mengerti dan paham jika perawat dan para tim medis adalah garda terdepan dalam kesehatan suatu bangsa," ungkap Rosul.

Meski masih dibayangi rasa takut dan khawatir, pandemik juga membuat para perawat semakin merasa bangga akan profesi mereka.

"Bangga karena sekarang ini, jasa perawat, terutama di Indonesia, mungkin bisa lebih dilihat dan dihargai. Banyak teman-teman perawat yang bertaruh nyawa merawat pasien-pasien COVID," tutur Margareta Kewa Lama, perawat di RS Perkebunan Jember Klinik.

5. Dari semangat Florence Nightingale, para perawat terus berdedikasi melayani tidak hanya secara profesional saja, namun juga dengan cinta kasih

Makna Hari Perawat Sedunia di Era Pandemik Bagi Perawat Tanah Airdok. Istimewa

Memperingati Hari Perawat Internasional ini, para perawat tidak memiliki harapan yang muluk-muluk. Mereka hanya ingin terus melayani dengan penuh tanggung jawab dan cinta kasih, seperti teladan Florence Nightingale.

"Harapan saya di Hari Perawat Internasional ini, semoga semua perawat di dunia semakin semangat dalam melayani dan melakukan tugas tanggung jawabnya dan perawat dapat semakin bertumbuh," kata Juni Darmawati Zandroto, perawat di RS Bayukarta, Karawang, Jawa Barat.

"Sebagaimana yang sudah dijalankan lebih dulu oleh ibunda kita Florence Nightingale, kita sebagai perawat, tidak hanya melayani secara fisik pasien yang kita layani, namun secara keseluruhan dengan penuh rasa tanggung jawab, profesionalisme, serta tak lupa juga cinta dan kasih," ungkap Ellen Florencia Lekatompessy, perawat RS Bayukarta, Karawang, Jawa Barat.

6. Para perawat juga mengajak kita untuk bersama-bersama memberantas COVID-19. Biarkan tenaga medis bekerja, yuk kita patuhi anjuran pemerintah!

Makna Hari Perawat Sedunia di Era Pandemik Bagi Perawat Tanah Airdok. istimewa

Tak lupa, para perawat juga mengajak masyarakat untuk bersama-bersama memerangi COVID-19. Selalu ada pelangi sehabis hujan, kita bisa melewati pandemik ini bersama-sama! 

"Sejak diberitakan adanya virus corona masuk ke Indonesia, banyak pasien yang mungkin tidak jujur ketika dilakukan anamnesa (tanya jawab dengan pasien). Kami paham mungkin mereka takut, namun itu juga demi kebaikan bersama. Mari kita lawan bersama-sama dengan berkata saling jujur, cuci tangan dengan sabun secara teratur, jauhi kerumunan, dan patuhi anjuran pemerintah," tutur Nur Alfi Hidayati, perawat RSUD dr.R. Koesma Tuban.

"Kepada masyarakat, agar #DirumahAja, agar tidak semakin banyak yang sakit, cukuplah kami saja yang bekerja, biar kita sama-sama membantu menekan wabah ini. Selamat Hari Perawat Internasional, rekan sejawat!" ungkap Ni Putu Diah Tantriyani, perawat
RSPAD Gatot Soebroto.

Baca Juga: Kisah Perawat ICU Wisma Atlet Melawan Rasa Takut Jaga Pasien COVID-19

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya