3 Contoh Teks Khutbah Idul Adha Singkat Namun Penuh Makna

- Khutbah Idul Adha tentang keutamaan berkurban
- Kurban adalah simbol pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan. Niat dan ketakwaan kita yang Allah lihat.
- Idul Adha sebagai momentum memperkuat keimanan, memperbanyak kepedulian, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
- Khutbah Idul Adha tentang meneladani pengorbanan Ibrahim
- Nabi Ibrahim dan Ismail tunduk pada perintah Allah tanpa ragu. Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tapi juga menyembelih ego dan hawa nafsu.
Idul Adha merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang sarat makna dan penuh hikmah. Sebelum melaksanakan pemotongan hewan kurban, umat Islam akan menjalankan terlebih dahulu salat sunah Idul Adha. Layaknya Idul Fitri, dalam salat sunah ini juga akan ada khutbah yang dibacakan oleh khatib. Biasanya, khutbah yang disampaikan tidak akan terlalu panjang karena untuk mempersingkat waktu sebelum memotong hewan kurban.
Maka dari itu, mencari referensi khutbah Idul Adha yang singkat, padat, namun tetap menyentuh hati dan sesuai dengan tuntunan syariat, jadi salah satu yang banyak dipilih. Di bawah ini ada beberapa contoh isi khutbah Idul Adha singkat yang bisa dijadikan inspirasi atau panduan bagi para khatib, guru, atau siapa saja yang membutuhkan materi khutbah ringkas namun bermakna. Yuk, simak sampai habis!
1. Contoh khutbah Idul Adha tentang keutamaan berkurban
.jpg)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesempatan untuk berkumpul di hari yang mulia ini, hari raya Idul Adha. Hari yang penuh keutamaan, hari di mana kaum Muslimin di seluruh dunia mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah kurban.
Selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Saw, keluarga beliau, para sahabat, dan seluruh umat Islam yang setia mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara ibadah yang paling agung di hari-hari ini adalah ibadah kurban. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
"Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah."
(QS. Al-Kautsar: 2)
Perintah ini menunjukkan bahwa kurban adalah bentuk syukur atas nikmat Allah, juga tanda ketakwaan seorang hamba. Kurban bukan sekadar menyembelih hewan. Kurban adalah simbol pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam telah mengajarkan kita bagaimana berserah diri kepada Allah, bahkan rela mengorbankan anak tercintanya demi memenuhi perintah Allah. Ismail ‘alaihis salam menunjukkan keteguhan hati dalam menaati perintah-Nya.
Allah berfirman:
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamu-lah yang dapat mencapainya..."
Artinya, bukan besar kecilnya hewan yang Allah lihat, tapi niat dan ketakwaan kita.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallahu wallahu Akbar, Allahu Akbar wa lillaahil hamd.
Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati Allah. Hari ini adalah hari yang sangat istimewa. Hari untuk berbagi, hari untuk peduli, dan hari untuk menghidupkan syiar Islam melalui ibadah kurban.
Bagi yang belum mampu berqurban tahun ini, jangan bersedih. Niatkan dengan tulus, dan berdoalah agar tahun depan Allah beri kemampuan. Bagi yang sudah berkurban, semoga Allah terima dan jadikan amal itu sebagai pemberat kebaikan di akhirat kelak.
Mari kita jadikan semangat Idul Adha ini sebagai momentum memperkuat keimanan, memperbanyak kepedulian, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Akhirnya, marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa:
"Ya Allah, terimalah amal kami. Engkaulah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."
Barakallahu lii wa lakum...
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Khutbah Idul Adha tentang meneladani pengorbanan Ibrahim
.jpg)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Mari kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta‘ala dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang membuahkan ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan dalam menjalankan perintah-Nya.
Hari ini, kita merayakan Idul Adha, hari raya penuh makna. Hari yang mengingatkan kita pada kisah agung Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan putranya, Nabi Ismail ‘alaihissalam.
Ketika Allah memerintahkan Ibrahim untuk menyembelih anaknya, ia tidak ragu. Ismail pun tidak menolak. Keduanya tunduk pada perintah Allah. Ini bukan hanya pengorbanan, tetapi juga bukti ketaatan dan keimanan yang luar biasa.
Allah berfirman dalam Surah As-Saffat ayat 102:
“Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Subhanallah. Seorang ayah yang bersedia mengorbankan anaknya karena Allah dan seorang anak yang rela dikorbankan karena taat kepada perintah-Nya.
Ma’asyiral Muslimin,
Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga menyembelih ego, hawa nafsu, dan kecintaan kepada dunia yang berlebihan. Mari kita belajar dari pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail untuk menjadi hamba yang lebih taat, ikhlas, dan rela berkorban di jalan Allah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
Hadirin jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
Di hari yang mulia ini, mari kita juga ingat saudara-saudara kita yang membutuhkan. Daging kurban yang kita bagikan bukan hanya simbol, tapi juga wujud nyata kepedulian sosial.
Rasulullah Saw bersabda:
“Tidak ada amalan anak Adam pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban.” (HR. Tirmidzi)
Mari kita niatkan setiap amal, termasuk kurban, hanya karena Allah. Semoga Allah menerima amal kita, mengampuni dosa kita, dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang bersyukur.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
3. Khutbah Idul Adha tentang haji

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
Jamaah Idul Adha yang dirahmati Allah,
Pada hari yang agung ini, kita tidak hanya merayakan Idul Adha, tapi juga mengenang pelaksanaan ibadah haji yang sedang dijalankan oleh jutaan kaum muslimin di Tanah Suci.
Haji adalah rukun Islam kelima, ibadah yang penuh makna simbolis dan spiritual. Ia mengajarkan kesederhanaan, kesabaran, persatuan umat, serta totalitas dalam ketaatan kepada Allah.
Allah berfirman:
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu..."
(QS. Al-Hajj: 27)
Ma’asyiral Muslimin,
Setiap tahapan haji, dari ihram, thawaf, sa’i, wukuf di Arafah hingga melontar jumrah, semuanya mengandung pelajaran. Ia mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah perjalanan menuju Allah. Wukuf di Arafah mengingatkan kita pada hari kebangkitan. Ihram melambangkan kesucian dan kesetaraan di hadapan Allah.
Semoga kita yang belum berhaji diberi kemampuan untuk menunaikannya dan yang telah berhaji dikukuhkan keikhlasannya.
Allahu Akbar, walillahil hamd.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Idul Adha juga mengajarkan nilai pengorbanan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Maka, mari kita jadikan hari ini momentum untuk memperbaiki niat, memperkuat keimanan, dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Bagi yang mampu, tunaikanlah ibadah haji. Bagi yang belum, perbanyaklah doa dan amal shalih. Semoga Allah menjadikan kita tamu-Nya di Baitullah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.
Itu dia beberapa contoh khutbah Idul Adha singkat yang penuh makna. Semoga bisa memberikan inspirasi, ya!