Siapa sih yang tidak ingin menjadi kaya dan sukses? Semua orang pasti ingin bisa memiliki kekayaan dan meraih kesuksesan. Banyak saran dan pendapat para ahli yang dapat dijadikan acuan. Salah satunya adalah seperti yang disampaikan oleh David J. Schwartz pelatih dan penulis buku motivasi asal Amerika.
Berikut poin-poin yang dapat kamu pelajari. Simak, ya!
Banyak cara menginvestasikan uang agar bisa mengumpulkan kekayaan. Tetapi komitmen terhadap rencana pengumpulan kekayaan lebih penting daripada strategi investasi itu sendiri. Perlu diketahui, lebih banyak orang gagal mengumpulkan kekayaan karena tidak punya komitmen dibandingkan gagal karena strategi investasi yang keliru.
Komitmen berasal dari disiplin pribadi. Disiplin menuntut kemauan yang otomatis dan sistematis untuk mencapai tujuan.
Kamu harus membina dan menuntut diri sendiri untuk berkomitmen dalam berinvestasi dan tidak membiarkan apa pun menghentikanmu, termasuk segala krisis dan godaan. Jadi tahan dulu segala keinginan yang tidak penting dan disiplinkan diri untuk menjalankan rencana investasimu.
Tidak masalah dengan besar kecilnya jumlah yang kamu investasikan. Kuncinya adalah disiplin menepati komitmen berinvestasi.
Pajak kebebasan keuangan di sini maksudnya adalah berapa pun penghasilan kamu, tentukan sekian persen sebagai jumlah minimum mutlak untuk kamu investasikan. Jadikan ini sebagai kewajiban yang harus kamu patuhi sebagaimana kamu mematuhi membayar segala macam pajak yang ditetapkan oleh pemerintah.
Walau awalnya mungkin tidak mudah, tetapi lama kelamaan kamu akan terbiasa.
Uang yang rutin kamu investasikan dengan disiplin itu adalah benih untuk menumbuhkan kekayaan yang akan memberimu keuntungan di masa depan. Uang itu akan bekerja untukmu dan akan terus berkembang.
Jangan salah paham dengan pengertian pendapatan dan kekayaan. Pendapatan adalah uang yang kamu hasilkan, sedangkan kekayaan adalah apa yang kamu miliki.
Kamu bisa saja lebih kaya daripada temanmu yang pendapatannya lebih besar. Tentu saja jika kamu berusaha keras untuk memaksimalkan usahamu dalam mengatur rencana keuanganmu.
Sekali lagi, berapa pun uang yang kamu hasilkan, maksimalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup dan mengabaikan hal tidak berguna yang bisa menguras pendapatanmu. Dan jangan lupa untuk mengalokasikan sebagian uang itu untuk investasi. Ini penting agar kamu bisa bertahan jika terjadi badai ekonomi dan supaya tidak bangkrut saat usia tua nanti.
Cermati baik-baik apa tujuan kamu berutang. Tidak ada salahnya berutang hanya jika itu dipergunakan untuk menghasilkan uang yang lebih besar. Singkatnya kamu menggunakan pinjaman uang sebagai modal usaha.
Utang yang bodoh itu utang untuk membeli barang-barang yang sebenarnya belum mampu kamu beli. Lalu kamu akan dikejar-kejar tagihan yang membuatmu stres. Dan akhirnya kamu pun bahkan tidak bisa menikmati barang yang kamu beli dengan berutang tadi.
Jadi, hati-hati ya!
Kamu tidak bisa mengendalikan kondisi ekonomi. Yang bisa kamu lakukan adalah memikirkan cara-cara terbaik sebagai jaring pengaman jika keadaan ekonomi cenderung memburuk. Kamu sudah seharusnya mempunyai rencana-rencana cadangan untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
Bahkan dalam perspektif positif, kondisi buruk pun bisa menjadi peluang bagi yang jeli melihat kesempatan.
Kesempatan selalu ada. Juga di masa mendatang. Kamu bisa mulai mempelajari peluang-peluang apa yang mungkin akan memberi hasil di masa depan. Dari sini kamu bisa memutuskan akan memilih bidang apa untuk berinvestasi dan mengembangkan skill tertentu yang akan banyak dicari di masa depan.
Dengan mengetahui enam kunci menjadi sukses dan kaya seperti yang disampaikan oleh David J. Schwartz, mulai sekarang kamu bisa mencoba menerapkannya dan itu artinya kamu sedang berada di jalur yang tepat menuju kemakmuran. Karena semua tips itu masih relevan untuk diterapkan saat ini, juga di masa depan. Selamat mencoba dan semoga berhasil!