Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kiat agar Harta Warisan Gak Ludes, Jangan Kaget Kaya Mendadak

ilustrasi menghitung (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi menghitung (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kaya dari warisan. Pasti kamu pernah mendengar kisah seperti ini, kan? Sungguh beruntung jika di zaman yang apa-apa mahal ini, kamu mendapatkan harta warisan. Meski kamu bukan anak yang matre, kamu tetap harus mensyukurinya.

Nyatanya, menyisihkan uang dari gaji saja terkadang sulit, kan? Dengan adanya harta warisan, rekeningmu seketika menjadi gemuk dan kamu lebih tenang dalam menjalani hidup karena ada simpanan yang cukup.

Namun, jangan terlena! Bukan cerita baru juga bahwa harta warisan yang tak dikelola dengan baik akan mudah sekali ludes. Kalau kamu gak ingin hal serupa terjadi padamu, kiat-kiat di bawah ini wajib kamu jalankan.

1. Tetaplah bekerja

ilustrasi perempuan yang bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi perempuan yang bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kesalahan terbesar setelah menjadi orang kaya baru ialah tergesa-gesa memutuskan berhenti bekerja. Kamu bisa berpikir harta warisan yang diperoleh ratusan kali lipat dari gajimu sehingga pasti cukup untuk menghidupmu sampai meninggal dunia.

Wah, cara berpikir seperti ini terlalu pendek. Bukankah seiring waktu, kebutuhanmu bakal meningkat? Biaya pendidikan anak-anakmu saja akan menjadi berlipat-lipat di masa depan.

Belum lagi apabila ada yang sakit atau hal-hal tak terduga lainnya dan membutuhkan biaya besar. Harta warisan yang diperoleh akan lebih cepat habis sebab tak ada lagi pemasukan dan malah terus digunakan.

2. Jangan pakai harta warisan untuk membeli barang-barang konsumsi

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Gustavo Fring)

Nah, inilah pentingnya untuk tetap bekerja sekalipun ketiban harta warisan yang tidak sedikit. Kamu jadi tidak perlu mengotak-atik harta warisan untuk membeli barang-barang konsumsi. Termasuk untuk membeli mobil.

Belilah mobil hanya dari gajimu sebab harganya akan terus mengalami penurunan. Menggunakan harta warisan buat membeli barang-barang yang gak mengalami pertambahan harga seiring waktu sama dengan meludeskannya perlahan-lahan. Kecuali, kamu hendak menggunakan mobil itu untuk menjalankan usaha.

3. Segera diinvestasikan

ilustrasi pria di depan laptop (pexels.com/ANTHONY SHKRABA production)

Jika warisan yang diperoleh sudah berupa tanah, kamu bisa memilih mempertahankannya tetap seperti itu sampai kelak harganya makin tinggi untuk dijual. Boleh juga kamu menjualnya sekarang untuk dibelikan tanah yang lebih dekat dengan lokasi tinggalmu.

Intinya si  kamu harus mempertahankan warisan yang sudah berupa investasi, apa pun jenis investasinya. Jangan malah tanah warisan dijual, tetapi uangnya cuma dipakai buat berfoya-foya.

Nah, kalau harta warisannya berupa uang, investasikan segera ke instrumen investasi yang paling sesuai untukmu. Bila tidak begini, dijamin uang yang diwariskan itu tak akan bertahan lama di rekeningmu. Pasti ada aja yang bikin bocor.

4. Boleh untuk modal usaha, tapi sebaiknya jangan dihabiskan

ilustrasi menghitung sambil menelepon (pexels.com/Anna Tarazevich)
ilustrasi menghitung sambil menelepon (pexels.com/Anna Tarazevich)

Ini sudah disinggung di poin 2. Kamu boleh menggunakan uang warisan untuk membeli mobil yang bakal dipakai buat menjalankan usaha. Begitu pula kalau kamu hendak merintis usaha apa pun dan berhenti menjadi karyawan.

Namun ingat, kamu harus tetap berhati-hati. Jangan gunakan semua harta warisan buat modal usaha karena ada kemungkinan usahamu tidak berhasil. Apalagi jika kamu belum punya pengalaman menjalankan usaha.

Lebih baik memulai usaha dengan modal kecil sehingga sebagian harta warisan masih tetap aman sebagai simpanan. Kamu juga dapat memecahnya menjadi tiga bagian yaitu untuk modal usaha, berinvestasi, dan berjaga-jaga.

5. Ingat perjuangan orangtua untuk mengumpulkannya

ilustrasi pria merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pria merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Yuk, ingat-ingat lagi jalan panjang sampai orangtuamu dapat mengumpulkan harta sebanyak itu. Sampai akhir hidup keduanya, mereka mungkin nyaris gak pernah bersenang-senang. 

Selalu hidup hemat agar bisa menabung dan mewariskannya pada kamu dan saudara-saudaramu setelah mereka meninggal dunia. Jangan sampai kamu membuat hujan peluh keduanya selama puluhan tahun musnah dalam sekejap.

6. Waspadai kemungkinan konflik dengan saudara di kemudian hari

ilustrasi berdebat di telepon (pexels.com/Anthony Shkraba)

Mungkin kamu juga sering mendengar orang menyebut harta warisan sebagai harta yang panas. Artinya, banyak konflik antar saudara yang biasanya mewarnai pembagian warisan.

Bahkan jika sampai saat ini situasinya aman-aman saja, bisa jadi kelak bakal muncul masalah. Misalnya, ada saudara yang diam-diam merasa pembagiannya tidak adil.

Konflik dapat terus memanas sampai kamu didesak untuk mengembalikan jatah warisanmu. Jika kamu tak telanjur menggunakannya untuk membeli barang-barang konsumsi, kamu akan dapat menyerahkannya kembali dan gak kehilangan harga diri.

Dengan sikap bijaksana dan kemampuan mengelola keuangan yang baik, harta warisan bakal awet bahkan bertambah di tanganmu. Tanpa dua hal tersebut, kamu bisa mendadak kaya raya lalu jatuh miskin. Bahkan lebih miskin dari sebelum kamu memperoleh harta warisan! Serem, kan? Oleh sebab itu, iringilah rezeki berupa harta warisan dengan sikap hati-hati dalam menggunakannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us