Lagu Taylor Swift Bertema Keberanian dan Percaya Diri, Inspiratif!

"Look What You Made Me Do" menjadi salah satu lagu dari Taylor Swift yang bercerita tentang keberanian. Lagu yang dirilis pada tahun 2017 ini juga termasuk sebagai salah satu single dari album "Reputation".

"Look What You Made Me Do" menunjukkan kekuatan Taylor Swift dalam menghadapi berbagai kesulitan yang dialaminya selama hidup. Di beberapa lirik seperti "I don't like your little games, Don't like your tilted stage, The role you made me play, Of the fool, no, I don't like you," Taylor Swift justru ingin mengungkapkan bahwa setiap orang harus percaya diri untuk membentuk dirinya sendiri, mengambil kendali atas dirinya sendiri dari orang-orang yang berusaha memanipulasinya.

Judul lagu yang hanya terdiri dari angka ini sangat menarik bagi kaum muda. Bagaimana tidak, lagu "22" memang bercerita tentang kehidupan masa dewasa yang memang sudah seserius dan sepahit itu namun tetap harus dihadapi dengan bahagia secara bersamaan.

Lagu yang berada di album "Red" ini memang bernada begitu semangat. Taylor Swift melukiskan suka dan duka kehidupan di masa dewasa awal yang semuanya terasa campur aduk, mengekspresikan kegembiraan dan kebebasan yang datang dari eksplorasi diri dan kemandirian.

Lirik dari lagu 22 yang berbunyi "We're happy, free, confused and lonely at the same time. It's miserable and magical, oh yeah," merupakan bentuk pengakuan jujur ​​atas gejolak masa muda sekaligus mengekspresikan bentuk kepercayaan diri. 

Sesuai dengan arti judulnya "Fearless" yang berarti tidak takut, lagu Taylor Swift ini bercerita tentang keberanian seseorang menghadapi hidup. Tidak menutupi, Taylor melalui lagu ini juga mengakui betapa pentingnya kehadiran support system untuk terus mendorong keberaniannya.

Misalnya saja dalam lirik yang berbunyi "My hands shake. I'm not usually this way. But you pull me in and I'm a little more brave," menunjukkan bagaimana sewajarnya orang akan merasa gugup saat pertama kali mencoba. Namun, rasa ketakutan tersebut tidak boleh dibiarkan, melainkan Taylor menginspiratif dengan melawan ketakutan tersebut hingga berani dengan sendirinya.

Lagu "The Man" dari album "Lover" menjadi lagu inspiratif Taylor Swift yang dengan lantang menantang standar ganda gender yang hidup di tengah masyarakat patriarki. Selama ini, laki-laki telah dilihats sebagai kelompok yang dipercaya bisa melakukan semuanya, sedangkan perempuan tidak.

Taylor Swift menunjukkan realitas yang terjadi  melalui lirik lagu "The Man" yang berbunyi "I'm so sick of running as fast as I can. Wondering if I'd get there quicker. If I was a man". Dilanjutkan dengan keberaniannya mengatakan bahwa ia percaya akan kemampuan dirinya sendiri dan juga bisa melampaui apa yang laki-laki bisa lakukan.

Kekuatan dari dalam diri Taylor ditunjukkan dalam lirik "I'd be a fearless leader, I'd be an alpha type", bahwa meskipun dirinya perempuan, ia juga tidak takut dan akan menjadi pemimpin.

Secara sekilas, lagu "The Last Great American Dynasty" bercerita tentang Rebekah Harkness, seorang pemilik rumah di Rhode Island. Lagu ini juga menceritakan sejarah keluarga Harkness yang merupakan pemilik pabrik poliester.

Namun jauh dari itu, jika dimaknai di beberapa lirik Taylor Swift, lagu "The Last Great American Dynasty" justru menegaskan kepercayaan dirinya yang sama dengan Rebekah untuk muncul sebagai penentang norma ketat yang berlaku bagi perempuan dan selalu merugikan perempuan. 

Lirik "The Last Great American Dynasty" yang berbunyi "Who knows, if I never showed up, what could've been. There goes the loudest woman this town has ever seen. I had a marvelous time ruinin' everything" bahkan menunjukkan diri Taylor Swift sebagai perempuan berisik karena keberaniannya tersebut. 

"Long Story Short" memberikan pandangan realitas tentang perjalanan hidup Taylor Swift yang dilalui dengan penuh cobaan. Lirik yang berbunyi "Long story short, it was a bad time. Long story short, I survived" mengakui bahwa akan ada setiap masa orang merasakan kesulitan dan ada pula masanya ia berhasil melewatinya.

Secara tidak langsung Taylor Swift ingin menunjukkan bahwa setiap orang harus berani untuk menghadapi semuanya. Lirik dari lagu "Long Story Short" berisikan tentang dari proses bertahan, ada kepercayaan diri yang harus ditumbuhkan untuk melewatinya.

Lagu  "Marjorie" pada intinya adalah sebuah bentuk penghormatan Taylor Swift kepada neneknya Marjorie Finlay. Marjorie merupakan seorang penyanyi opera semasa hidupnya.

Dari dalam lagu ini, Taylor berkata "And if I didn't know better. I'd think you were singing to me now" secara emosional menunjukkan pengakuan Taylor terhadap kemampuan menyanyinya yang diturunkan dari sang nenek.

Taylor pun secara eksplisit ingin menceritakan bahwa mengembangkan kemampuan yang dimiliki adalah hal penting. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kehadiran orang lain seperti neneknya Marjorie justru juga menjadi penambah kekuatan dirinya. Jadi, Taylor sangat mengapresiasi hal tersebut. 

Lagu Taylor Swift memang terkenal dengan makna liriknya yang begitu mendalam dan inspiratif. Deretan lagu di atas pun siap menjadi penambah kekuatanmu untuk berani dan percaya diri menghadapi kehidupan. Keren banget, ya!