Surat 'Abasa Ayat 1-42 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Sebuah reminder agar menjauhi sifat sombong

Surat 'Abasa adalah surat pendek dengan 42 ayat yang diturunkan saat Rasulullah SAW belum hijrah ke Madinah. Surat ini berada di urutan ke-80 di dalam Al-Qur’an.

Secara umum, surat 'Abasa menjelaskan hikmah dan pelajaran yang hendaknya diambil oleh umat manusia. Berikut bacaan arab surat 'Abasa ayat 1–42 beserta arti, kandungan, dan keutamaannya yang bisa kamu pelajari.

1. Surat ‘Abasa ayat 1–42 beserta artinya

Surat 'Abasa Ayat 1-42 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/Ayesha Firdaus)

Penamaan surat ini diambil dari ayat pertamanya yang memiliki arti "Yang Bermuka Masam". Termasuk dalam juz 30 atau Juz 'Amma, inilah bacaan arab surat ‘Abasa, latin dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Ayat 1

عَبَسَ وَتَوَلّٰىٓۙ

'abasa wa tawallā.

Artinya: "Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,"

Ayat 2

اَنْ جَاۤءَهُ الْاَعْمٰىۗ

An jā`ahul-a'mā.

Artinya: "karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum)."

Ayat 3

وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّهٗ يَزَّكّٰىٓۙ

Wa mā yudrīka la'allahụ yazzakkā.

Artinya: "Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),"

Ayat 4

اَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرٰىۗ

Au yażżakkaru fa tanfa'ahuż-żikrā.

Artinya: "atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?"

Ayat 5

اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰىۙ

Ammā manistagnā.

Artinya: "Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),"

Ayat 6

فَاَنْتَ لَهٗ تَصَدّٰىۗ

Fa anta lahụ taṣaddā.

Artinya: "maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya."

Ayat 7

وَمَا عَلَيْكَ اَلَّا يَزَّكّٰىۗ

Wa mā 'alaika allā yazzakkā.

Artinya: "Padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman)."

Ayat 8

وَاَمَّا مَنْ جَاۤءَكَ يَسْعٰىۙ

Wa ammā man jā`aka yas'ā.

Artinya: "Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),"

Ayat 9

وَهُوَ يَخْشٰىۙ

Wa huwa yakhsyā.

Artinya: "sedang dia takut (kepada Allah),"

Ayat 10

فَاَنْتَ عَنْهُ تَلَهّٰىۚ

Fa anta 'an-hu talahhā.

Artinya: "engkau (Muhammad) malah mengabaikannya."

Ayat 11

كَلَّآ اِنَّهَا تَذْكِرَةٌ 

Kallā innahā tażkirah.

Artinya: "Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,"

Ayat 12

فَمَنْ شَاۤءَ ذَكَرَهٗ 

Fa man syā`a żakarah.

Artinya: "maka barang siapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,"

Ayat 13

فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ

Fī ṣuḥufim mukarramah.

Artinya: "di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),"

Ayat 14

مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ

Marfụ'atim muṭahharah.

Artinya: "yang ditinggikan (dan) disucikan,"

Ayat 15

بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍۙ

Bi`aidī safarah.

Artinya: "di tangan para utusan (malaikat),"

Ayat 16

كِرَامٍۢ بَرَرَةٍۗ

Kirāmim bararah.

Artinya: "yang mulia lagi berbakti."

Ayat 17

قُتِلَ الْاِنْسَانُ مَآ اَكْفَرَهٗۗ

Qutilal-insānu mā akfarah.

Artinya: "Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!"

Ayat 18

مِنْ اَيِّ شَيْءٍ خَلَقَهٗۗ

Min ayyi syai`in khalaqah.

Artinya: "Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya?"

Aya 19

مِنْ نُّطْفَةٍۗ خَلَقَهٗ فَقَدَّرَهٗۗ

Min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah.

Artinya: "Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya."

Ayat 20

ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهٗۙ

Summas-sabīla yassarah.

Artinya: "Kemudian jalannya Dia mudahkan,"

Ayat 21

ثُمَّ اَمَاتَهٗ فَاَقْبَرَهٗۙ

Summa amātahụ fa aqbarah.

Artinya: "kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya,"

Ayat 22

dm-player

ثُمَّ اِذَا شَاۤءَ اَنْشَرَهٗۗ

Summa iżā syā`a ansyarah.

Artinya: "kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali."

Ayat 23

كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ

Kallā lammā yaqḍi mā amarah.

Artinya: "Sekali-kali jangan (begitu)! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya."

Ayat 24

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ 

Falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih.

Artinya: "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya."

Ayat 25

اَنَّا صَبَبْنَا الْمَاۤءَ صَبًّاۙ

Annā ṣababnal-mā`a ṣabbā.

Artinya: "Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),"

Ayat 26

ثُمَّ شَقَقْنَا الْاَرْضَ شَقًّاۙ

Summa syaqaqnal-arḍa syaqqā.

Artinya: "kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,"

Ayat 27

فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا حَبًّاۙ

Fa ambatnā fīhā ḥabbā.

Artinya: "lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,"

Ayat 28

وَّعِنَبًا وَّقَضْبًاۙ

Wa 'inabaw wa qaḍbā.

Artinya: "dan anggur dan sayur-sayuran,"

Ayat 29

وَّزَيْتُوْنًا وَّنَخْلًاۙ

Wa zaitụnaw wa nakhlā.

Artinya: "dan zaitun dan pohon kurma,"

Ayat 30

وَّحَدَاۤئِقَ غُلْبًا

Wa ḥadā`iqa gulbā.

Artinya: "dan kebun-kebun (yang) rindang,"

Ayat 31

وَفَاكِهَةً وَّاَبًّا

Wa fākihataw wa abbā.

Artinya: "dan buah-buahan serta rerumputan."

Ayat 32

مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ

Matā'al lakum wa li`an'āmikum.

Artinya: "(Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu."

Ayat 33

فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ 

Fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah.

Artinya: "Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),"

Ayat 34

يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ

Yauma yafirrul-mar`u min akhīh.

Artinya: "pada hari itu manusia lari dari saudaranya,"

Ayat 35

وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ

Wa ummihī wa abīh.

Artinya: "dan dari ibu dan bapaknya,"

Ayat 36

وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ

Wa ṣāḥibatihī wa banīh.

Artinya: "dan dari istri dan anak-anaknya."

Ayat 37

لِكُلِّ امْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَىِٕذٍ شَأْنٌ يُّغْنِيْهِۗ

Likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh.

Artinya: "Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya."

Ayat 38

وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ مُّسْفِرَةٌۙ

Wujụhuy yauma`iżim musfirah.

Artinya: "Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,"

Ayat 39

ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ 

Dāḥikatum mustabsyirah.

Artinya: "tertawa dan gembira ria,"

Ayat 40

وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌۙ

Wa wujụhuy yauma`iżin 'alaihā gabarah.

Artinya: "dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),"

Ayat 41

تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ 

Tarhaquhā qatarah.

Artinya: "tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan)."

Ayat 42

اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكَفَرَةُ الْفَجَرَةُ

Ulā`ika humul-kafaratul-fajarah.

Artinya: "Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka."

Baca Juga: Surat An-Naba' Ayat 1-40 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat ‘Abasa

Surat 'Abasa Ayat 1-42 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Allah SWT menurunkan surat ini sebagai teguran kepada Rasulullah SAW untuk jangan mengabaikan siapa pun yang datang kepadanya dalam rangka meminta bantuan. Selain itu, ada pula beberapa pokok kandungan yang terdapat dalam surat ‘Abasa adalah sebagai berikut:

  • Surat ‘Abasa menjelaskan mengenai tanda-tanda ke Esa-an Allah SWT.
  • Surat ‘Abasa menerangkan bagaimana kondisi umat manusia di Hari Kiamat.
  • Berisikan anjuran agar memberikan pengharagaan yang sama pada orang yang diberi dakwah di dalam melakukan dakwah.
  • Surat ini menjelaskan mengenai hinaan Allah SWT kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya.
  • Menerangkan pula perihal perilaku yang tidak Allah SWT sukai, yakni memalingkan diri ketika ada yang meminta bantuan secara baik-baik.

3. Keutamaan surat ‘Abasa

Surat 'Abasa Ayat 1-42 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi berdoa (pexels.com/@mikhail-nilov)

Meski memuat kisah Rasulullah SAW, namun surat ini adalah teguran keras dari Allah SWT untuk umat-Nya agar menjaga perilaku baik. Adapun keutamaan dari surat ‘Abasa bagi siapa pun yang mengimaninya, di antaranya:

  • Orang-orang yang membaca surat ‘Abasa akan mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dan kemuliaan di dalam surga. Sebagaimana disampaikan Abi Abdullah berkata, “Barang siapa yang membaca ‘abasa watawalla (surat 'Abasa), dan idzasy-syamsu kuwwirat (surat At-Takwir), maka ia akan berada di bawah sayap (perlindungan) Allah, di dalam naungan Allah dan kemuliaan-Nya, di dalam surga-Nya, Insya Allah.” (Tsawabul A’mal: 151).
  • Orang-orang yang membaca surat ‘Abasa akan dikeluarkan Allah SWT dari kubur dalam keadaan bahagia. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa yang membaca surat ini (surat 'Abasa), maka ia keluar dari kuburnya di Hari Kiamat dengan tertawa dan berbahagia. Barang siapa yang menulisnya pada kulit kijang, dan menggantungnya (menjadikannya kalung), maka ia tidak melihat kecuali kebaikan ke mana pun ia menghadapi.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 211).
  • Sebagai doa bagi para musafir agar diselamatkan dalam perjalanan.

Sebagai umat muslim, mempelajari bacaan surat 'Abasa adalah wajib dan menjadi bagian dari kegiatan memperkaya amal ibadah. Tentunya guna mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat yang kekal nantinya.

Baca Juga: 5 Ciri Orang yang Sombong, Bukan Cuma Suka Pamer

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya