Surat Al-Baqarah Ayat 151-165 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Sebagai reminder untuk mensyukuri nikmat Allah SWT

Surat Al-Baqarah termasuk surat golongan Madaniyah dan menjadi salah satu dari tujuh surat terpanjang di Al-Qur'an atau disebut Al-Sab' al-Tiwal. Lantaran, surat ini terdiri atas 286 ayat panjang, 6.221 kata, dan 25.500 huruf.

Surat Al-Baqarah memiliki makna "Sapi Betina". Terdapat kisah tentang perintah penyembelihan sapi dari Allah SWT kepada kaum Bani Israil. Selengkapnya, berikut ini penjelasan tentang surat Al-Baqarah ayat 151–165.

1. Surat Al-Baqarah ayat 151–165 beserta artinya

Surat Al-Baqarah Ayat 151-165 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (unsplash.com/GR Stocks)

Tercantum dalam Al-Qur'an juz 1 hingga juz 3, berikut bacaan surat Al-Baqarah ayat 151–165 dengan arti, latin, dan terjemahannya.

Ayat 151

كَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْكُمْ رَسُوْلًا مِّنْكُمْ يَتْلُوْا عَلَيْكُمْ اٰيٰتِنَا وَيُزَكِّيْكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُمْ مَّا لَمْ تَكُوْنُوْا تَعْلَمُوْنَۗ

Kamaa arsalnaa fiikum rosulum minkum yatluu 'alaihim aayaatinaa wa yuzakkihim wa yu'allimukumul-kitaaba wal-hikmata wa yu'allimukum maa lam takuunuu ta'lamuun.

Artinya: Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu seorang Rasul (Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.

Ayat 152

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Fazkuruunii azkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun.

Artinya: Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

Ayat 153

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Yaa ayyuhallaziina aamanusta'iinuu bis-sabri was-salaah, innallaaha ma'as-saabiriin.

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ayat 154

وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ

Wa laa taquuluu limay yuqtalu fii sabiilillaahi amwaat, bal ahyaa`uw wa laakil laa tasy'uruun.

Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.

Ayat 155

 وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-juu'i wa naqsim minal-amwaali wal-anfusi was-samaraat, wa basysyiris-saabiriin.

Artinya: Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

Ayat 156

 اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Allaziina izaa asaabat-hum musiibah, qaaluu innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.

Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Ayat 157

اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

Ulaa`ika 'alaihim salawaatum mir rabbihim wa rahmah, wa ulaa`ika humul-muhtaduun.

Artinya: Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ayat 158

اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ

Innas-safaa wal-marwata min sya'aa`irillaah, fa man hajjal-baita awi'tamara fa laa junaaha 'alaihi ay yattawwafa bihimaa, wa man tatawwa'a khairan fa innallaaha syaakirun 'aliim.

Artinya: Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi‘ar (agama) Allah. Maka barang siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa‘i antara keduanya. Dan barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.

Ayat 159

dm-player

 اِنَّ الَّذِيْنَ يَكْتُمُوْنَ مَآ اَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنٰتِ وَالْهُدٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا بَيَّنّٰهُ لِلنَّاسِ فِى الْكِتٰبِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَلْعَنُهُمُ اللّٰهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللّٰعِنُوْنَۙ

Innallaziina yaktumuuna maa anzalnaa minal-bayyinaati wal-hudaa mim ba'di maa bayyannaahu lin-naasi fil-kitaabi ulaa`ika yal'anuhumullaahu wa yal'anuhumul-laa'inuun.

Artinya: Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur'an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh mereka yang melaknat,

Ayat 160

اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا وَاَصْلَحُوْا وَبَيَّنُوْا فَاُولٰۤىِٕكَ اَتُوْبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَاَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Illallaziina taabuu wa aslahuu wa bayyanuu fa ulaa`ika atuubu 'alaihim, wa anat-tawwaabur-rahiim.

Artinya: kecuali mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan dan menjelaskan(nya), mereka itulah yang Aku terima tobatnya dan Akulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Ayat 161

 اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللّٰهِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالنَّاسِ اَجْمَعِيْنَۙ

Innallaziina kafaruu wa maatuu wahum kuffaarun ulaa`ika 'alaihim la'natullaahi wal-malaa`ikati wan-naasi ajma'iin

Artinya: Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya,

Ayat 162

خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ

Khaalidiina fiihaa, laa yukhaffafu 'an-humul-'azaabu wa laa hum yunzaruun.

Artinya: mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan.

Ayat 163

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar-rahmaanur-rahiim.

Artinya: Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Ayat 164

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ

Inna fii khalqis-samaawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari wal-fulkillatii tajrii fil-bahri bimaa yanfa'un-naasa wa maa anzalallaahu minas-samaa`i mim maa`in fa ahyaa bihil-arda ba'da mautihaa wa bassa fiihaa ming kulli daabbatiw wa tasriifir-riyaahi was-sahaabil-musakhkhari bainas-samaa`i wal-ardi la`aayaatil liqaumiy ya'qiluun.

Artinya: Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.

Ayat 165

 وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَادًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَشَدُّ حُبًّا لِّلّٰهِ ۙوَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَابِ

Wa minan-naasi may yattakhizu min duunillaahi andaaday yuhibbuunahum kahubbillaah, wallaziina aamanuu asyaddu hubbal lillaahi walau yarallaziina zalamuu iz yaraunal-'azaaba annal-quwwata lillaahi jamii'aw wa annallaaha syadiidul-'azaab.

Artinya: Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

Baca Juga: Kumpulan Doa setelah Membayar dan Menerima Zakat Fitrah 

2. Kandungan surat Al-Baqarah ayat 151–165

Surat Al-Baqarah Ayat 151-165 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/GR Stocks)

Pada surat Al-Baqarah ayat 151–165 ini, Allah SWT mengingatkan hamba-Nya untuk tidak meninggalkan salat dan tasbih. Barang siapa yang menjaga dua hal tersebut, Allah SWT pun juga akan ingat kepada hamba-Nya dan memberikan pahala serta meningkatkan derajatnya.

Pada surat ini termaktub pula jika ada yang tertimpa musibah disunahkan mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un". Terkandung pula larangan Allah SWT kepada hamba-Nya untuk mengingkari-Nya dengan jalan berbuat maksiat.

3. Keutamaan surat Al-Baqarah

Surat Al-Baqarah Ayat 151-165 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi mengaji Al-Qur'an (pexels.com/ABDULLA ALKETTAB)

Mempelajari Al-Qur'an merupakan bagian dari implementasi rukun iman yang ketiga. Begitu pula dengan mempelajari surat ini, maka insyaallah akan terjaga tempat tinggalnya dengan baik dan selalu dilindungi oleh Allah SWT. Kemudian juga akan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang selalu bersyukur atas karunia dan nikmat yang telah diturunkan.

Surat ini pun dapat menjadi wasilah memohon ampunan kepada Allah SWT. Karena Allah SWT akan menerima tobat seorang hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.

Demikian penjelasan tentang surat Al-Baqarah ayat 151–165. Semoga kita selalu menjadi orang yang mendapatkan perlindungan dari Allah SWT.

Baca Juga: Surat Al-Baqarah Ayat 136-150 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya