Surat Al-Kahfi Ayat 92-110 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Ada pula kisah tentang Yakjuj dan Makjuj yang merusak bumi

Surat Al-Kahfi tercantum dalam juz 15 dan juz 16 dan menjadi surat ke-18 dalam Al-Qur'an. Surat sepanjang 110 ayat ini diturunkan di Kota Makkah, karenanya termasuk golonga surat Makkiyah.

Selain itu, surat ini pun dinamakan surat Ashabul Kahfi karena mengandung kisah tentang pemuda yang tidur dalam gua selama bertahun-tahun. Berikut bacaan surat Al-Kahfi ayat 92–110 beserta arti hingga keutamaannya yang musti dipelajari. Simak sampai habis, ya!

1. Surat Al-Kahfi ayat 92–110 beserta artinya

Surat Al-Kahfi Ayat 92-110 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi bacaan doa dari Al-Qur'an (freepik.com/freepik)

Al-Kahfi sendiri berarti "Gua", merujuk pada kisah para pemuda Ashabul Kahfi atau para penghuni gua. Nah, berikut merupakan surat Al-Kahfi ayat 92–110 lengkap dengan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 92

ثُمَّ اَتۡبَعَ سَبَبًا‏

Summa atba'a sababaa.

Artinya: Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi).

Ayat 93

حَتّٰٓى اِذَا بَلَغَ بَيۡنَ السَّدَّيۡنِ وَجَدَ مِنۡ دُوۡنِهِمَا قَوۡمًا ۙ لَّا يَكَادُوۡنَ يَفۡقَهُوۡنَ قَوۡلًا

Hattaaa izaa balagha bainas saddaini wajada min duunihimaa qawmal laa yakaa duuna yafqahuuna qawlaa.

Artinya: Hingga ketika dia sampai di antara dua gunung, didapatinya di belakang (kedua gunung itu) suatu kaum yang hampir tidak memahami pembicaraan.

Ayat 94

قَالُوۡا يٰذَا الۡقَرۡنَيۡنِ اِنَّ يَاۡجُوۡجَ وَمَاۡجُوۡجَ مُفۡسِدُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ فَهَلۡ نَجۡعَلُ لَكَ خَرۡجًا عَلٰٓى اَنۡ تَجۡعَلَ بَيۡنَـنَا وَبَيۡنَهُمۡ سَدًّا‏

Qooluu yaa Zal qarnaini inna Yaajuuja wa Maajuuja mufsiduuna fil ardi fahal naj'alu laka kharjan 'alaaa an taj'ala bainanaa wa bainahum saddas.

Artinya: Mereka berkata, "Wahai Zulkarnain! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?"

Ayat 95

قَالَ مَا مَكَّنِّىۡ فِيۡهِ رَبِّىۡ خَيۡرٌ فَاَعِيۡنُوۡنِىۡ بِقُوَّةٍ اَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ رَدۡمًا

Qoola maa makkannii fiihi Rabbii khairun fa-a'iinuunii biquwwatin aj'al bainakum wa bainahum radmaa.

Artinya: Dia (Zulkarnain) berkata, "Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka.

Ayat 96

اٰتُوۡنِىۡ زُبَرَ الۡحَدِيۡدِ‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا سَاوٰى بَيۡنَ الصَّدَفَيۡنِ قَالَ انْـفُخُوۡا‌ ؕ حَتّٰٓى اِذَا جَعَلَهٗ نَارًا ۙ قَالَ اٰتُوۡنِىۡۤ اُفۡرِغۡ عَلَيۡهِ قِطۡرًا ؕ‏

Aatuunii zubaral hadiid, hattaaa izaa saawaa bainas sadafaini qoolan fukhuu hattaaa izaa ja'alahuu naaran qoola aatuuniii ufrigh 'alaihi qitraa.

Artinya: Berilah aku potongan-potongan besi!" Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, "Tiuplah (api itu)!" Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)."

Ayat 97

فَمَا اسۡطَاعُوۡۤا اَنۡ يَّظۡهَرُوۡهُ وَمَا اسۡتَطَاعُوۡا لَهٗ نَـقۡبًا

Famas taa'uuu any yazharuuhu wa mastataa'uu lahuu naqbaa.

Artinya: Maka mereka (Yakjuj dan Makjuj) tidak dapat mendakinya dan tidak dapat (pula) melubanginya.

Ayat 98

قَالَ هٰذَا رَحۡمَةٌ مِّنۡ رَّبِّىۡ‌ ۚ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ رَبِّىۡ جَعَلَهٗ دَكَّآءَ‌ ۚ وَكَانَ وَعۡدُ رَبِّىۡ حَقًّا ؕ‏

Qoola haaza rahmatummir Rabbii fa izaa jaaa'a wa'du Rabbii ja'alahuu dakkaaa'a; wa kaana, wa du Rabbii haqqoo.

Artinya: Dia (Zulkarnain) berkata, "(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya, dan janji Tuhanku itu benar."

Ayat 99

وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ يَّمُوۡجُ فِىۡ بَعۡضٍ‌ وَّنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰهُمۡ جَمۡعًا

Wa taraknaa ba'dahum Yawma'iziny yamuuju fii ba'dinw wa nufikha fis Suuri fajama'naahum jam'aa

Artinya: Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apa-bila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya.

Ayat 100

وَّعَرَضۡنَا جَهَـنَّمَ يَوۡمَٮِٕذٍ لِّـلۡكٰفِرِيۡنَ عَرۡضَا ۙ‏

Wa 'aradnaa jahannama Yawma'izil lilkaafiriina 'ardaa

Artinya: Dan Kami perlihatkan (neraka) Jahanam dengan jelas pada hari itu kepada orang kafir,

Ayat 101

اۨلَّذِيۡنَ كَانَتۡ اَعۡيُنُهُمۡ فِىۡ غِطَآءٍ عَنۡ ذِكۡرِىۡ وَكَانُوۡا لَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ سَمۡعًا

Allaziina kaanat a'yunuhum fii ghitaaa'in 'an zikrii wa kaanuu la yastatii'uuna sam'aa.

dm-player

Artinya: (yaitu) orang yang mata (hati)nya dalam keadaan tertutup (tidak mampu) dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran)-Ku, dan mereka tidak sanggup mendengar.

Ayat 102

اَفَحَسِبَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنۡ يَّتَّخِذُوۡا عِبَادِىۡ مِنۡ دُوۡنِىۡۤ اَوۡلِيَآءَ‌ ؕ اِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا جَهَـنَّمَ لِلۡكٰفِرِيۡنَ نُزُلًا‏

Afahasibal laziina kafaruuu any yattakhizuu 'ibaadii min duuniii awliyaaa'; innaaa a'tadnaa jahannama lilkaafi riina nuzulaa.

Artinya: Maka apakah orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sungguh, Kami telah menyediakan (neraka) Jahanam sebagai tempat tinggal bagi orang-orang kafir.

Ayat 103

قُلۡ هَلۡ نُـنَبِّئُكُمۡ بِالۡاَخۡسَرِيۡنَ اَعۡمَالًا

Qul hal nunabbi'ukum bilakhsariina a'maalaa.

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Apakah perlu Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling rugi perbuatannya?"

Ayat 104

اَ لَّذِيۡنَ ضَلَّ سَعۡيُهُمۡ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَهُمۡ يَحۡسَبُوۡنَ اَنَّهُمۡ يُحۡسِنُوۡنَ صُنۡعًا‏

Allaziina dalla sa'yuhum fil hayaatid dunyaa wa hum yahsabuuna annahum yuhsinuuna sun'aa.

Artinya: (Yaitu) orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.

Ayat 105

اُولٰۤٮِٕكَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمۡ وَلِقَآٮِٕهٖ فَحَبِطَتۡ اَعۡمَالُهُمۡ فَلَا نُقِيۡمُ لَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ وَزۡنًـا

Ulaaa'ikal laziina kafaruu bi aayaati Rabbihim wa liqooa'ihii fahabitat a'maaluhum falaa nuqiimu lahum Yawmal Qiyaamati waznaa.

Artinya: Mereka itu adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Tuhan mereka dan (tidak percaya) terhadap pertemuan dengan-Nya. Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari Kiamat.

Ayat 106

ذٰلِكَ جَزَآؤُهُمۡ جَهَنَّمُ بِمَا كَفَرُوۡا وَاتَّخَذُوۡۤا اٰيٰتِىۡ وَرُسُلِىۡ هُزُوًا

Zaalika jazaaa'uhum jahannamu bimaa kafaruu wattakhazuuu Aayaatii wa Rusulii huzuwaa.

Artinya: Demikianlah, balasan mereka itu neraka Jahanam, karena kekafiran mereka, dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai bahan olok-olok.

Ayat 107

اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتۡ لَهُمۡ جَنّٰتُ الۡفِرۡدَوۡسِ نُزُلًا ۙ‏

Innal laziina aamanuu wa 'amilus saalihaati kaanat lahum Jannaatul Firdawsi nuzulaa.

Artinya: Sungguh, orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, untuk mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal,

Ayat 108

خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا لَا يَـبۡغُوۡنَ عَنۡهَا حِوَلًا‏

Khaalidiina fiiha la yabghuuna 'anhaa hiwalaa.

Artinya: mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin pindah dari sana.

Ayat 109

قُلْ لَّوۡ كَانَ الۡبَحۡرُ مِدَادًا لِّـكَلِمٰتِ رَبِّىۡ لَـنَفِدَ الۡبَحۡرُ قَبۡلَ اَنۡ تَـنۡفَدَ كَلِمٰتُ رَبِّىۡ وَلَوۡ جِئۡنَا بِمِثۡلِهٖ مَدَدًا

Qul law kaanal bahru midaadal lik Kalimaati Rabbii lanafidal bahru qabla an tanfada Kalimaatu Rabbii wa law ji'naa bimislihii madadaa.

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."

Ayat 110

قُلۡ اِنَّمَاۤ اَنَا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ يُوۡحٰٓى اِلَىَّ اَنَّمَاۤ اِلٰهُكُمۡ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ‌  ۚ فَمَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡالِقَآءَ رَبِّهٖ فَلۡيَـعۡمَلۡ عَمَلًا صَالِحًـاوَّلَايُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهٖۤ اَحَدًا

Qul innamaaa ana basharum mislukum yuuhaaa ilaiya annamaa ilaahukum Ilaahunw Waahid; faman kaana yarjuu liqooa'a Rabbihii falya'mal 'amalan saalihanw wa laa yushrik bi'ibaadati Rabbihiii ahadaa.

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya."

Baca Juga: Surat Al-Kahfi Ayat 69-91 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Al-Kahfi ayat 92–110

Surat Al-Kahfi Ayat 92-110 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/Abdulmailik Aldaws)

Surat Al-Kahfi yang termasuk surat dalam Al-Qur’an menjadi Al-Ma’in bagi Rasulullah SAW karena diturunkan untuk menggantikan kitab Zabur. Nah, berikut beberapa pokok kandungan surat Al-Kahfi ayat 92–110, di antaranya:

  • Mengisahkan tentang Nabi Zulkarnain a.s yang membangun tembok besi penghalang agar Yakjuj dan Makjuj tidak berbaur dengan manusia sampai hari yang telah ditentukan datang.
  • Menegaskan bahwa hanya orang-orang yang memiliki nama Allah SWT dan Al-Qur'an di hatinya yang bisa menyelamatkan dari celaka Hari Kiamat.
  • Allah SWT telah menjanjikan surga Firdaus bagi orang-orang yang gemar mengerjakan kebajikan dan hanya menyembah kepada-Nya.

3. Keutamaan surat Al-Kahfi

Surat Al-Kahfi Ayat 92-110 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al Quran (unsplash.com/Andri Helmansyah)

Surat Al-Kahfi memuat keutamaan besar bagi siapa pun yang mengimaninya dengan sungguh-sungguh, di antaranya:

  • Terlindungi dari dajjal jika suatu hari berjumpa dengannya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi sebagaimana ia diturunkan, lalu ia menjumpai dajjal, maka dajjal tidak akan dapat menguasai dirinya. Dan barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan menjadi cahaya baginya di hari kiamat sejak ia membacanya, antara dirinya dan Makkah.” (HR. An-Nasa’i).
  • Nicaya akan terhindari dari fitnah dajjal dan mendapat cahaya pada Hari Kiamat. Seperti yang telah disampaikan Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang hafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, ia akan dilindungi dari fitnah Dajjal. Dan barang siapa yang hafal penutup surat Al-Kahfi, maka ia akan menjadi cahaya baginya pada Hari Kiamat nanti.” (HR. Ahmad).
  • Dari Abi Abdullah berkata, “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi setiap malam Jumat, maka ia tidak akan mati kecuali menjadi seorang syahid, Allah akan membangkitkannya bersaba orang-orang syahid dan ia akan berdiri di Hari Kiamat bersama orang-orang syahid.” (Tsawabul-A’mal: 136).

Demikian bacaan surat Al-Kahfi ayat 92–110 lengkap dengan arti, kandungan, dan keutamaannya untuk dipelajari. Semoga kita selalu diberkahi karunia Allah SWT, serta dihindarkan dari orang-orang zalim dan musyrik. Amin.

Baca Juga: Niat, Doa dan Tata Cara Salat Witir Lengkap!

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya