Surat Al-Qasas Ayat 81–88 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

Perbuatan baik dan buruk pun akan kembali yag melakukannya

Surat yang termasuk dalam golongan surat Makkiyah ini menjadi surat ke-28 dalam Al-Qur'an. Menjadi bagian dari juz 20, surat ini diwahyukan kepada Rasulullah SAW setelah surat An-Naml.

Al-Qasas sendiri berarti "Cerita-cerita", namanya diambil dari lafaz al-qashash yang terdapat pada ayat 25. Surat ini banyak menceritakan hidup Nabi Musa a.s sejak kecil hingga mendapat mukjizat dari Allah SWT untuk melawan Fir'aun. Nah, berikut bacaan surat Al-Qasas ayat 81–88 lengkap dengan arti hingga keutamaannya.

1. Surat Al-Qasas ayat 81–88 beserta artinya

Surat Al-Qasas Ayat 81–88 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi Al-Qur'an (pexels.com/RODNAE Productions)

Terdiri dari ayat-ayat panjang, berikut bacaan surat Al-Qasas ayat 81–88 beserta arab dan artinya.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ayat 81

فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗفَمَا كَانَ لَهٗ مِنْ فِئَةٍ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖوَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِيْنَ

Fa khasafnā bihī wa bidārihil-arḍ, fa mā kāna lahụ min fi`atiy yanṣurụnahụ min dụnillāhi wa mā kāna minal-muntaṣirīn.

Artinya: Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.

Ayat 82

وَاَصْبَحَ الَّذِيْنَ تَمَنَّوْا مَكَانَهٗ بِالْاَمْسِ يَقُوْلُوْنَ وَيْكَاَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُۚ لَوْلَآ اَنْ مَّنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۗوَيْكَاَنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ

Wa aṣbaḥallażīna tamannau makānahụ bil-amsi yaqụlụna waika`annallāha yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u min 'ibādihī wa yaqdir, lau lā am mannallāhu 'alainā lakhasafa binā, waika`annahụ lā yufliḥul-kāfirụn.

Artinya: Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Karun) itu berkata, “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya). Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).”

Ayat 83

تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۗوَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ

Tilkad-dārul-ākhiratu naj'aluhā lillażīna lā yurīdụna 'uluwwan fil-arḍi wa lā fasādā, wal-'āqibatu lil-muttaqīn.

Artinya: Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa.

Ayat 84

مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Man jā`a bil-ḥasanati fa lahụ khairum min-hā, wa man jā`a bis-sayyi`ati fa lā yujzallażīna 'amilus-sayyi`āti illā mā kānụ ya'malụn.

Artinya: Barang siapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.

Ayat 85

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Innallażī faraḍa 'alaikal-qur`āna larādduka ilā ma'ād, qul rabbī a'lamu man jā`a bil-hudā wa man huwa fī ḍalālim mubīn.

Artinya: Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

dm-player

Ayat 86

وَمَا كُنْتَ تَرْجُوْٓا اَنْ يُّلْقٰٓى اِلَيْكَ الْكِتٰبُ اِلَّا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ ظَهِيْرًا لِّلْكٰفِرِيْنَ

Wa mā kunta tarjū ay yulqā ilaikal-kitābu illā raḥmatam mir rabbika fa lā takụnanna ẓahīral lil-kāfirīn.

Artinya: Dan engkau (Muhammad) tidak pernah mengharap agar Kitab (Al-Qur'an) itu diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) sebagai rahmat dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau menjadi penolong bagi orang-orang kafir.

Ayat 87

وَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ بَعْدَ اِذْ اُنْزِلَتْ اِلَيْكَ وَادْعُ اِلٰى رَبِّكَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Wa lā yaṣuddunnaka 'an āyātillāhi ba'da iż unzilat ilaika wad'u ilā rabbika wa lā takụnanna minal-musyrikīn.

Artinya: Dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau (Muhammad) untuk (menyampaikan) ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah (manusia) agar (beriman) kepada Tuhanmu, dan janganlah engkau termasuk orang-orang musyrik.

Ayat 88

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Wa lā tad'u ma'allāhi ilāhan ākhar, lā ilāha illā huw, kullu syai`in hālikun illā waj-hah, lahul-ḥukmu wa ilaihi turja'ụn.

Artinya: Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.

Baca Juga: Surat Al-Qasas Ayat 58–80 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaan

2. Kandungan surat Al-Qasas ayat 81–88

Surat Al-Qasas Ayat 81–88 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (unsplash.com/Rachid Oucharia)

Meski sebagian besar mengisahkan perjalanan hidup Nabi Musa a.s sejak kecil hingga dewasa dan mampu melawan Fir'aun, surat ini juga memuat kebesaran dan keesaan Allah SWT. Adapun beberapa pokok kandungan surat Al-Qasas ayat 81–88, yaitu:

  • Surat Al-Qasas berisikan perintah untuk Rasulullah SAW untuk menyampaikan ayat-ayat Allah SWT kepada umat manusia.
  • Berisikan perintah untuk beriman kepada Allah SWT dan janganlah menjadi golongan musyrik.
  • Surat Al-Qasas berisikan tentang perintah untuk tidak meyekutukan Allah dan hanya kepada Allah SWT lah tuhan yang patut disembah.
  • Menjelaskan bahwa setiap makhluk pasti akan binasa, karenanya manfaatkan waktu dan apa yang dimiliki dengan hal-hal baik.
  • Larangan kepada Rasulullah SAW dan umatnya untuk membantu perjuangan orang-orang kafir dalam bentuk apa pun. Umat muslim justru dituntut untuk membantu memperkuat perjuangan umatnya sendiri. Oleh karena itu, hendaklah ia memuji Tuhannya atas nikmat yang dikaruniakan kepadanya dengan penurunan kitab suci Al-Qur’an.

3. Keutamaan surat Al-Qasas

Surat Al-Qasas Ayat 81–88 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi membaca Al-Qur'an (pexels.com/Thirdman)

Surat Al-Qasas termasuk Al-Matsani untuk Rasulullah SAW, sebagai pengganti Injil.
Membaca surat Al-Qasas akan mendapatkan pahala sepuluh kebaikan sebanyak orang-orang membenarkan dan mendustakan Nabi Musa a.s serta para malaikat yang ada di langit dan di bumi akan bersaksi untuk pembacanya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang membaca surat ini, maka ia memperoleh pahala sepuluh kebaikan sejumlah orang-orang yang membenarkan dan mendustakan Nabi Musa a.s. Tidak pula tersisa malaikat di langit dan bumi, kecuali akan bersaksi untuknya di hari kiamat, karena ia seorang yang benar. Dan barang siapa yang menulisnya (memasukannya ke dalam air) dan meminumnya, maka hilanglah segala rasa sakit yang diadukannya." (Majma'ul bayan, Juz 7: 413).

Selain itu, membaca surat Al-Qasas ayat 85 akan mendapatkan keselamatan saat perjalanan atas izin Allah SWT. Maka saat berpergian maka hendaklah membaca doa agar Allah SWT senantiasa melindungi selama di dalam perjalanan agar selamat sampai dengan tujuan.

4. Alasan mengapa surat Al-Qasas diturunkan

Surat Al-Qasas Ayat 81–88 Arab: Arti, Kandungan, dan Keutamaanilustrasi orang berdoa (unsplash.com/Rachid Oucharia)

Surat Al-Qasas diturunkan oleh Allah SWT pada saat kaum muslimin masih dalam kondisi lemah. Kaum muslimin pada saat itu masih dibelenggu oleh kaum musyrikin Makkah sebagai penguasa besar, mewah serta kuat.

Dengan alasan itu, Allah SWT menurunkan surat Al-Qasas yang berisikan riwayat hidup Nabi Musa a.s dengan kekejaman yang dilakukan oleh Fir’aun. Selain itu juga menjelaskan bagaimana kemewahan yang dimiliki Qarun yang berakhir tertimpa azab karena kesombongannya dan hartanya tidak bisa menyelamatkan dirinya serta Allah SWT juga memberikan janji memberikan kemenangan kepada Rasulullah SAW kelak.

Demikian bacaan surat Al-Qasas ayat 81–88 yang bisa dimaknai. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT dari orang-orang musyrik dan sihirnya. Amin.

Baca Juga: Doa Menggunting Rambut Bayi saat Akikah, Penuh Berkah buat si Kecil

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih

Berita Terkini Lainnya