Hidup di dunia dengan manusia yang berbeda-beda karakternya membuat rasa skeptis terhadap manusia lain tumbuh dengan cepat. Pasti sering terbesit di otak kita menyamaratakan bahwa semua manusia itu jahat dan egois.
Padahal, masih banyak manusia yang mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan orang lain. Berikut adalah beberapa dari orang-orang baik tersebut!
James Harrison adalah warga negara Australia yang diketahui sebagai lelaki dengan darah emas. Darahnya mengandung enzim yang sangat langka yang dapat digunakan untuk membantu bayi yang sekarat karena penyakit yang berkaitan dengan resusnya.
Mengetahui kondisinya, Harrison yang sangat murah hari mendonorkan darah langkanya sekitar kurang lebih 1.000 kali dalam 56 tahun untuk menyelamatkan orang-orang yang membutuhkan. Hingga saat ini, data menyatakan bahwa telah ada sekitar 2.000 bayi di dunia diselamatkan dengan darah Harrison.
Tiga lelaki ini bisa dibilang menyelamatkan Eropa dari bahaya radioaktif. Dalam tragedi Chernobyl, tidak ada seorang pun yang diperingatkan tentang radiasi yang dihasilkan karena kepanikan di tragedi ini seakan lebih penting dari bahaya radiasinya. Setelah ledakan yang terjadi dalam Chernobyl, ribuan galon air dipompa ke dalam reaktor utuk memadamkan api. Namun, tidak ada yang sadar bahwa hal ini dapat menyebabkan radiasi besar mematikan segala kehidupan di Eropa dan membuat angka kematian bisa lebih parah. Saat orang-orang tahu bahaya radiasi yang akan disebabkan, mereka mulai bergegas dan mencari relawan yang bersedia hidup mati untuk menyelamatkan satu Eropa.
Valeri Bezpalov dan Alexei Ananenko telah dipiliih karena mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. Mereka menyelam ke dalam air yang dilemparkan ke ledakan untuk mengatasi serangan radiasi yang besar. Setelah satu jam lebih berlalu, mereka pun muncul kembali ke permukaan dengan gembira karena mereka berhasil membuka katup untuk menghilangkan potensi radiasi. Namun, ketiga dari mereka telah mengidap penyakit yang dihasilkan dari radiasi dan kemudian meninggal dunia karena ini.
Pada September 1983, Petrov adalah petugas di pusat komando untuk sistem peringatan nuklir Oko saat sistemnya melaporkan bahwa rudal telah diluncurkan dari Amerika Serikat. Petrov menganggap bahwa laporan tersebut adalah laporan yang salah dan meminta untuk jangan ada yang mempercayai sistem peringatan ini.
Keputusan Petrov ini berhasil mencegah adanya perang dengan Amerika Serikat dan aliansinya karena salah balas dendam yang akan berujung kepada perang nuklir skala besar. Investigasi kemudian mengonfirmasi bahwa sistem peringatan satelit memang sedang dalam malfungsi.
Kita semua pasti pernah mendengar nama Alan Turing dari film The Imitation Game. Seperti yang diceritakan di filmnya, dia merupakan orang yang berhasil memecahkan kode enigma. Jika Turing tidak dapat memecahkan kode itu, Jerman akan melanjutkan penyerangan besar-besarannya dan mungkin akan memenangkan perang dunia. Jerman saat itu sedang mengerjakan program nuklirnya dan roket yang dapat meuncurkan nuklir itu ke New York.
Sayangnya, Turing yang sangat berjasa ini dibunuh karena usahanya serta orientasi homoseksualnya. Ia tewas diracuni sianida pada umurnya yang ke-41.
Norman Ernest Borlaug adalah biologis humanitarian dari Amerika yang dijuluki "Ayah dari revolusi hijau", "Juru bicara agrikultur terbaik", dan "Penyelamat jutaan nyawa". Saat pertengahan abad 20, Borlaug mengenalkan variasi gandum dengan hasil tinggi, dikombinasikan dengan teknik produksi agrikultural modern ke Mexico, Pakistan, dan India.
Sebagai hasilnya, Mexico menjadi jaringan eksporter gandum pada tahun 1963. Antara tahun 1965 dan 1970, hasil tanam gandum hampir mendekati dua kali lipat di Pakistan dan India, yang tentunya memperbaiki keamanan makanan di negara tersebut. Kenaikan positif ini dianggap sebagai revolusi hijau, dan Borlaug adalah orang yang dinamai dalam menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia dari kelaparan.
Gen dari Henrietta telah memberikan kehidupan untuk ribuan manusia di dunia ini. Sayangnya, dia tanpa sadar telah dimanfaatkan sehingga sel di tubuhnya diambil tanpa sepengetahuannya. Lacks meninggal di umurnya yang ke-31, setelah ia didiagnosa memiliki kanker serviks. Sel yang disalahgunakan dan diambil dari tubuhnya telah dipakai untuk eksperimen di seluruh dunia dan bahkan di luar angkasa. Selnya telah dipakai untuk jebolan medis yang semakin canggih, seperti vaksin polio dan fertilisasi in-vitro.
Pada tahun 1955, Jonas Salk menciptakan vaksin polio. Ia memilih untuk tidak mematenkan vaksin ini karena ia hanya ingin menolong manusia. Hasilnya, ia menghilangkan keuntungannya dalam mendapatkan tujuh milyar dollar AS dalam hasil penjualan vaksin tersebut.
Ia merelakannya karena fokus satu-satunya adalah untuk mengembangkan vaksin yang efektif dan aman sebanyak mungkin, tanpa ada keinginan dalam profit tersendiri.
Bagaimana, apa kamu masih yakin semua manusia jahat?