Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Sering Dianggap Penting padahal Tidak

ilustrasi perenungan (pexels.com/minan1398)
ilustrasi perenungan (pexels.com/minan1398)

Apa sih, yang bikin kita gak fokus dalam menjalani hidup dan susah bahagia? Jawabannya cuma satu, tanpa sadar kita keliru menetapkan tujuan-tujuan dalam hidup.

Kita mengejar yang gak perlu dikejar, menganggap penting apa-apa yang tidak cukup berharga. Akibatnya, kita merasa capek tanpa mendapatkan hasil apa pun.

Seperti lima hal di bawah ini yang jika terus dilakukan akan membuat hidup terasa gak pernah lepas dari ketidakpuasan. Daripada gagal bahagia, yuk, sama-sama kita belajar untuk menghentikannya.

1. Gila-gilaan dalam bekerja sampai tak bisa menikmati hidup

ilustrasi melihat pemandangan (pexels.com/shaan-johari-1263475)
ilustrasi melihat pemandangan (pexels.com/shaan-johari-1263475)

Tentu saja kita semua butuh bekerja demi bertahan hidup dan mengaktualisasikan diri. Namun gak perlu sampai gila-gilaan dalam bekerja. Dan itu tidak mengurangi tekad kita untuk bekerja keras serta cerdas.

Justru jika kita gila-gilaan dalam bekerja sampai gak bisa menikmati hidup, ini artinya kita cuma bekerja keras. Kita tidak menggunakan kecerdasan untuk mengelola pekerjaan dan menyeimbangkannya dengan kebutuhan kita yang lain, seperti beristirahat.

2. Harus menjadi yang 'paling', baru merasa diri hebat

ilustrasi pemain basket (pexels.com/tima-miroshnichenko)
ilustrasi pemain basket (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Paling pintar, paling kaya, paling tenar, paling sering menjadi juara dalam berbagai kompetisi, dan sebagainya. Lalu kita akan seketika merasa hancur ketika ada orang lain yang sedikit di atas kita.

Bahkan disamai dalam hal apa pun, kita sudah tidak terima. Kita selalu mendorong diri sendiri terlampau keras agar menjadi yang tak terkalahkan. 

Terus seperti itu, tidak akan ada habisnya. Padahal, menjadi nomor dua atau lebih bawah lagi juga gak serta-merta meniadakan kemampuanmu dalam suatu bidang. Kemampuanmu tetap diakui, kok.

3. Keinginan untuk disukai semua orang

ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/annetnavi)
ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/annetnavi)

Keinginan seperti ini hanya akan membuatmu stres sendiri. Kamu berusaha untuk menjadi yang terbaik bagi semua orang agar mereka menyukaimu.

Gak jarang kamu mengorbankan keinginan-keinginanmu demi mendapatkan penilaian bagus dari orang lain. Asal kamu tahu saja, sebaik apa pun dirimu, bakal tetap ada orang yang tidak menyukaimu.

Seharusnya, kamu merasa cukup dengan disukai oleh diri sendiri dan orang-orang terdekatmu. Seperti keluarga inti, sahabat, dan tentunya pasanganmu. Merekalah yang mengenalmu dengan amat baik.

4. Memikirkan segala hal

ilustrasi merenungkan hidup (pexels.com/steven-putong-1265352)
ilustrasi merenungkan hidup (pexels.com/steven-putong-1265352)

Semuanya kamu pikirkan sampai pusing sendiri. Dari omongan negatif orang lain tentangmu yang tak berdasar sampai berbagai headline berita, tak ada yang terlewatkan olehmu.

Betul, kamu tidak boleh sepenuhnya hilang kepedulian dan kurang update terkait hal-hal yang terjadi. Akan tetapi, semua itu perlu disaring. 

Mana yang benar-benar penting untuk dipikirkan, cukup diketahui, atau justru sebaiknya dianggap sebagai angin lalu saja. Bukankah memikirkan semuanya juga tidak membuatmu dapat memperbaiki setiap kekeliruan yang terjadi?

5. Menjaga kesetiaan pada seseorang yang tak dapat dimiliki

ilustrasi merenung (pexels.com/d-ng-thanh-tu-2922122)
ilustrasi merenung (pexels.com/d-ng-thanh-tu-2922122)

Memang sulit untuk merelakan orang yang amat kita cintai. Saking cintanya, kita dapat tergesa-gesa memutuskan tak akan menikah atau sekadar dekat dengan orang lain selepas kepergian mantan.

Kita boleh saja membutuhkan waktu buat sembuh dari perpisahan dan rasa kehilangan serta menumbuhkan cinta baru untuk orang lain. Akan tetapi, menutup pintu hati rapat-rapat dari siapa pun bukanlah solusinya.

Itu hanya membuat kita merasa kesepian bahkan menua seorang diri. Masalahnya, kita tidak sejak dahulu tak menginginkan pernikahan. Kita cuma menolak move on dari seseorang yang bukan jodoh kita, sehingga kita tak akan bahagia dengan keputusan itu.

Lima hal di atas adalah perangkap. Sekali terjebak bakal sulit untuk kita membebaskan diri. Jika sudah ada tanda-tanda ke arah lima poin tersebut, segera sadarkan diri bahwa semua itu tidak benar-benar penting, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us