5 Alasan Hidup Harus Terus Berjalan meski Ada Rasa Bimbang
ilustrasi bekerja (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini kamu sedang bimbang soal apa? Apakah kebimbangan itu sering membuat kamu merasa perlu berhenti sejenak dari aktivitasmu? Tidak masalah kalau berhentimu benar-benar cuma sebentar.
Akan tetapi bila makin lama makin panjang jeda dalam kegiatanmu hanya karena sergapan rasa bimbang, tentu ini berbahaya. Sekalipun hati sedang bimbang, kamu harus tetap bisa menjalankan hari-harimu dengan senormal mungkin. Berikut alasannya.
1. Sepanjang hidup manusia akan sering menghadapi situasi yang membuat bimbang
ilustrasi bimbang (pexels.com/Adnan Mughal Photographer)Di usia dua puluhan tahun, kebimbanganmu barangkali terpusat pada persoalan jodoh dan pekerjaan. Namun setelah kedua hal ini didapatkan, apakah artinya hidupmu akan bebas dari rasa bimbang? Tidak.
Secara berkala kebimbangan bakal kembali menyapamu. Masalahnya berbeda-beda bahkan rasanya lebih berat saja daripada soal jodoh dan pekerjaan yang dahulu bikin kamu bimbang. Bersahabatlah dengan kebimbangan dengan tetap menjalankan kehidupanmu sebaik mungkin.
2. Kebimbangan seperti pertanyaan yang memerlukan jawaban, kamu harus mencarinya dengan bergerak
ilustrasi beraktivitas (pexels.com/Pavel Danilyuk)Kebimbangan memang membutuhkan jawaban. Namun, di mana jawabannya? Memikirkannya saja belum tentu akan membawamu sampai pada jawaban yang memuaskan. Jawaban itu perlu dicari dengan cara terus berkegiatan.
Nanti kamu akan sampai pada momen tercerahkan. Jawaban atas kebimbangan tak jarang sebetulnya dekat dengan keseharianmu. Namun saking bimbangnya dan pikiran sudah terbang terlalu jauh, kamu tidak dapat melihatnya.
Baca Juga: 5 Tips Atasi Overthinking agar Hidup Terasa Lebih Santai
3. Kebimbangan juga perlu dijawab dengan keputusan
Editor’s picks
ilustrasi bimbang (pexels.com/Mikhail Nilov)Ketika jawaban atas kebimbanganmu belum juga tertemukan, apakah ini artinya kamu gak bisa apa-apa? Kamu masih punya kesempatan untuk membuat keputusan. Misal, kamu bimbang oleh sejumlah pilihan. Putuskan saja jalan yang diambil berdasarkan perasaanmu.
Kamu memang tidak tahu pasti apakah pilihan tersebut tepat atau salah, tetapi setidaknya hatimu sudah cenderung ke sana. Dengan memutuskan, kebimbangan itu sirna. Kamu dapat fokus pada pilihan yang telah diambil.
4. Larut dalam kebimbangan justru menyia-nyiakan waktu dan energi
ilustrasi beraktivitas (pexels.com/MART PRODUCTION)Kebimbangan biasanya tak hilang dalam sekejap. Terlebih jika kamu 'memanjakannya'. Bukannya rasa bimbang lekas menguap, justru kian bertambah saja. Kamu menghabiskan banyak waktu dan energi cuma buat memikirkan hal-hal yang bikin bimbang.
Sayangnya, makin dipikirkan malah makin bimbang jadinya. Mau sampai kapan kamu memperturutkannya? Meski perhatianmu terpecah oleh kebimbangan, tetap beraktivitas seperti biasa masih jauh lebih baik ketimbang berhenti total demi berpikir.
5. Terlalu memikirkan kebimbangan bisa membuat emosi jadi negatif
ilustrasi bimbang (pexels.com/ShotPot)Coba saja kamu perhatikan orang-orang di sekitarmu yang tengah diliputi kebimbangan. Awalnya mereka akan antusias mendengar saran dari orang lain. Namun tak lama kemudian, mereka justru menjadi sangat sensitif dan kesal saat ditanya apalagi dinasihati.
Ini karena kemampuan berpikir mereka telah habis digunakan untuk memikirkan permasalahan dan semua saran dari orang lain. Makanya, kamu perlu membuat batasan dalam memikirkan hal-hal yang membuat bimbang, baik terkait waktu maupun jumlah masukan dari orang lain. Batasi pada siapa saja kamu hendak meminta pertimbangan lalu segeralah memutuskan.
Tidak ada kebimbangan yang terasa nikmat. Kamu malah merasa waswas terhadap setiap pilihan yang ada. Oleh sebab itu, lebih cepat mengakhirinya tentu lebih baik. Teruslah menjalankan berbagai aktivitas supaya roda kehidupanmu tidak terhenti dan kamu akan menemukan jawaban atas kebimbanganmu.
Baca Juga: 5 Tips Menghindari Hidup Penuh Drama, Biar Gak Dicap Caper!
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
