7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu 

Bikin orang makin malu dan kesal tak dihargai

Rasa ingin tertawa ketika kita melihat atau mendengar sesuatu memang biasanya sulit ditahan. Ada hal yang terasa lucu dan otomatis kita tergelak. Apalagi saat kita bersama teman-teman, biasanya kita lebih mudah mentertawakan apa saja dibandingkan ketika sendirian.

Tertawa tidak dilarang bahkan baik untuk meredakan ketegangan dan mengakrabkan diri dalam pergaulan. Akan tetapi, bukan berarti semuanya halal untuk dibuat tertawa, seperti pada beberapa hal ini bukan untuk ditertawakan. Kita harus punya kepedulian pada orang lain sehingga tak lagi mentertawakan tujuh hal di bawah ini yang memang jauh dari lucu.

1. Kemalangan orang lain

7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu ilustrasi tertawa (pexels.com/RDNE Stock project)

Kemalangan yang dimaksud tidak hanya seputar kemiskinan atau kondisi seseorang yang tengah sakit. Kecelakaan-kecelakaan kecil yang tampak konyol pun hendaknya tak seketika meledakkan tawa kita. Contohnya, saat kita melihat teman menabrak pintu kaca sampai barang bawaannya berjatuhan.

Menurut kita, kejadian tersebut lucu karena sejak dahulu sudah ada pintu kaca itu. Kawan pun bukan orang baru di kantor atau kampus tersebut sehingga seharusnya ia telah tahu dan lebih berhati-hati ketika berjalan. Semua itu benar, tetapi tetap tidak membuat kita boleh mentertawakannya.

Sikap yang lebih tepat adalah bergegas menghampirinya dan membantu mengambilkan barang-barangnya yang terjatuh. Menghantam pintu kaca bahkan mungkin membuat kepalanya terluka atau sakit sehingga perlu ditolong. Bila nanti ia sendiri mentertawakan peristiwa tersebut, barulah kita boleh ikut tertawa.

Baca Juga: 10 Tips Sukses Interview Beasiswa Master di Luar Negeri, Wajib Catat!

2. Orang yang berkompeten di bidangnya

7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu ilustrasi tertawa (pexels.com/Ron Lach)

Kita semua memiliki ilmu sebab telah menempuh pendidikan yang panjang. Namun, sadari bahwa ilmu kita amat terbatas yaitu hanya pada bidang yang dipelajari. Di luar bidang tersebut, pengetahuan kita sangat sedikit bahkan mungkin nol sehingga gak boleh suka mentertawakan orang lain.

Terlebih orang tersebut berbicara atau berkarya di bidang yang menjadi keahliannya. Seharusnya kita memperhatikan supaya dapat belajar hal-hal baru, bukan malah merasa paling pintar serta mentertawakan orang yang lebih berilmu di bidang tersebut. Sikap suka mentertawakan orang yang berkompeten di suatu bidang cuma menunjukkan kebodohan diri.

Kita tidak menyadari kekurangan diri dalam bidang-bidang lain. Berbeda dengan orang berilmu serta beretika tinggi yang mudah menyadari keterbatasan pengetahuannya. Selain tawa kita bisa menyinggungnya, kita juga menjadi sulit belajar lebih banyak karena tidak percaya pada kebenaran yang disampaikan orang lain sekalipun mereka ahlinya. 

3. Keberhasilan maupun kegagalan seseorang

7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu ilustrasi perempuan memegang plakat (pexels.com/Manuel Guillén Vega)

Gak cuma kegagalan yang kerap dicibir, melainkan juga keberhasilan dan keduanya sama-sama berakibat negatif bagi orang lain maupun diri sendiri. Orang yang baru mencapai sesuatu tentu dalam keadaan gembira. Namun, tawa kita yang terkesan menghina bikin kebahagiaan itu lekas sirna.

Kita mungkin berpandangan keberhasilannya bukan hal yang hebat sehingga meremehkannya. Padahal, seseorang telah melalui proses yang tidak mudah buat meraihnya. Seharusnya kita mampu mengapresiasinya yang akan menjadi tambahan motivasi buatnya meningkatkan prestasi.

Kalau keberhasilan saja ditertawakan, apalagi kegagalan yang kerap diartikan sebagai kurangnya kemampuan seseorang. Orang yang gagal dalam sesuatu pasti merasa sedih dan rendah diri. Bukannya menambahi perasaan negatif tersebut, kita justru kudu menghibur serta menyemangatinya.

4. Pilihan yang berbeda

7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu ilustrasi tertawa (pexels.com/Mikhail Nilov)
dm-player

Semua orang berhak memilih dan akan menjalani pilihan masing-masing. Setiap konsekuensi dari pilihan tersebut juga dihadapi sendiri-sendiri. Oleh sebab itu, mentertawakan pilihan apa pun tidaklah bijaksana karena seakan-akan menilai pilihan pribadi sebagai yang terbaik. 

Perbedaan pilihan dalam hal apa pun harus dihargai. Meski di awal kita mentertawakannya orang masih bisa santai, bila terus begitu tentu ia akan kesal. Bukan cuma kita yang merasa pilihan sendiri paling bagus, orang lain pun cenderung membela pilihannya.

Ketika kesabarannya sudah habis, kita malah terlibat perdebatan bahkan pertengkaran dengannya. Beda pilihan merupakan hal biasa dalam hidup dan tidak perlu dipertentangkan. Jalani pilihan masing-masing secara bertanggung jawab agar memberi hasil yang terbaik.

5. Kondisi fisik dan psikis seseorang

7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu ilustrasi tertawa (pexels.com/RDNE Stock project)

Seluruh makhluk di dunia ini terlahir dengan kondisi fisik yang berlainan. Tidak ada yang sama persis dan perbedaan yang amat mencolok pun bukan buat dilecehkan. Setiap perbedaan itu memberi identitas sehingga kita tidak sama dengan orang lain.

Demikian pula kondisi psikis yang berlainan, misalnya daya tahan menghadapi stres, jangan dijadikan alasan buat mentertawakan mereka yang dipandang lemah. Terlampau tahan menghadapi stres juga ada sisi minusnya, kok. Seperti kita tidak bergegas pindah ke tempat yang lebih baik dan menciptakan situasi yang lebih nyaman untuk diri.

Keadaan fisik serta psikis yang berbeda-beda dibikin asyik saja. Bila kita ingin memberi contoh demi kebaikan, seperti olahraga rutin dan memperkuat mental, caranya juga mesti tepat. Jangan asal mentertawakan kondisi orang lain yang membuat mereka insecure.

6. Ide-ide baru

7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu ilustrasi tertawa (pexels.com/Darlene Alderson)

Tak jarang kita terlalu nyaman dengan hal-hal lama sampai kurang terbuka pada gagasan-gagasan anyar. Ketika orang lain memberikan ide yang cukup berbeda dari apa yang biasa dijalankan, kita tidak mendengarkan serta memikirkannya dengan baik. Kita malah langsung tertawa dan menganggap ide tersebut aneh, gak berguna, atau tak bakal berhasil saat dicoba.

Reaksi awal kita yang telah begitu negatif biasanya membuat ide-ide baru urung ditindaklanjuti. Perubahan yang baik buat ke depannya pun batal terjadi. Penolakan terhadap gagasan baru bikin kita kurang mampu beradaptasi dengan situasi terkini.

Walaupun sekarang kita merasa segala sesuatunya masih berjalan dengan baik, suatu saat kita akan kelimpungan ketika kondisi mulai berbeda. Pun sikap kita yang mentertawakan ide orang lain membuatnya malas untuk kembali menyampaikan gagasan apa pun di kemudian hari. Maknanya, sikap gak bijak kita menurunkan partisipasi aktif orang lain dalam pekerjaan bersama.

7. Penampilan

7 Hal Ini Bukan untuk Ditertawakan, Seharusnya Malah Dibantu ilustrasi presentasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Penampilan paling sering menjadi bahan olok-olok dalam keseharian. Contohnya, tentang pakaian seseorang yang antara atasan dengan bawahannya dinilai gak serasi atau modelnya lawas. Namun, penampilan di sini tak terbatas hanya pada apa-apa yang dikenakan.

Kita juga bisa mentertawakan orang yang sedang tampil di depan, misalnya melakukan presentasi. Ia tampak amat gugup sehingga bicaranya tidak lancar dan beberapa kali salah mengucapkan kata. Kita pun sontak tertawa tanpa memikirkan akibatnya bagi orang yang sedang cemas.

Tawa kita bakal bikin ia makin gugup dan sulit mengendalikan sikapnya. Presentasinya bisa kacau balau gara-gara kita tidak mendorongnya untuk lebih percaya diri dengan cara tetap menyimak serta mengangguk-angguk seakan-akan memahami perkataannya. Padahal bila itu dilakukan, lama-lama bicaranya pasti lebih jelas karena dia mulai merasa tenang.

Sebelum meledakkan tawa, kita kudu berpikir apakah itu sama dengan mengejek orang lain atau gak. Bila itu tak lebih dari mentertawakan orang lain, segera tahan bahkan sikut teman yang duluan tertawa. Seperti pada poin di atas, hal ini bukan untuk ditertawakan, ya. Jangan semua hal dianggap kocak dan pantas bikin kita tergelak.

Baca Juga: 6 Alasan Keteguhan Prinsip Diperlukan Saat Hadapi Tantangan Rumit

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya