5 Kekeliruan dalam Mencari Motivasi yang Malah Merugikan Diri

Jangan lupa pentingnya motivasi internal, ya!

Motivasi sangat penting untuk mendorongmu lebih kuat dalam menjalani hari dan mencapai sesuatu. Oleh sebab itu, peran motivator profesional juga tak bisa disepelekan. Banyak orang mengikuti setiap unggahannya karena dapat termotivasi.

Begitu pula buku-buku motivasi tak pernah sepi peminat. Namun, dalam mencari motivasi pun diperlukan kehati-hatian, lho. Hindari lima hal di bawah ini atau motivasi yang diperoleh justru merugikan dirimu.

1. Berburu motivasi eksternal, lupa membangun motivasi internal

5 Kekeliruan dalam Mencari Motivasi yang Malah Merugikan Diriilustrasi mengobrol (pexels.com/Cliff Booth)

Motivasi eksternal bersumber dari orang-orang dan semua hal di luar dirimu. Sementara itu, motivasi internal tumbuh dalam diri kamu bahkan ketika kondisi di luar tampaknya kurang sesuai dengan keinginanmu.

Motivasi internal dan eksternal saling melengkapi serta menguatkan. Akan tetapi, jika fokusmu lebih pada motivasi eksternal, misalnya dengan terus meminta dukungan dari orang lain, kamu menjadi sangat bergantung padanya.

Ketika sumber motivasi eksternal tidak ada, kamu seketika kehilangan semangat. Kamu seperti mobil mogok yang harus selalu didorong oleh orang-orang. Seharusnya, mesinmu yang diperbaiki alias motivasi internalmu perlu segera dibangun.

2. Bila motivasi dari orang lain gagal diterapkan, kamu sinis padanya

5 Kekeliruan dalam Mencari Motivasi yang Malah Merugikan Diriilustrasi bersama teman (pexels.com/Liliana Drew)

Misalnya, orang lain selalu memotivasimu untuk menggapai cita-cita. Namun, saat penerapannya tak mudah, kamu seolah-olah menyalahkan orang tersebut. Pikirmu, motivasi darinya tidak berguna.

Padahal, motivasi yang diberikan orang lain memang tak menghilangkan rintangan di hadapanmu. Rintangan tersebut tetap ada. Hanya saja, dengan tambahan motivasi dari orang-orang terdekat, kamu diharapkan menjadi lebih bersemangat dan tidak menyerah.

3. Menjadikan materi sebagai motivasi tertinggi

5 Kekeliruan dalam Mencari Motivasi yang Malah Merugikan Diriilustrasi banyak uang (pexels.com/Eugene)
dm-player

Motivasi berupa materi memang menggiurkan. Sebagai orang dewasa dengan banyak kebutuhan, harapan akan memperoleh uang dari sesuatu yang dikerjakan bakal bikin kamu tambah bersemangat.

Akan tetapi, kalau materi ditempatkan sebagai motivasi tertinggi, kamu pasti akan menjadi pribadi yang sangat materialistis. Kamu sama sekali tidak mau melakukan sesuatu yang tak memberimu uang. Padahal, dalam hidup dibutuhkan sikap tolong-menolong disertai keikhlasan.

Baca Juga: 5 Cara Menemukan Motivasi Kembali setelah Kamu Alami Kegagalan

4. Motivasimu malah menyalurkan dendam pada orang lain

5 Kekeliruan dalam Mencari Motivasi yang Malah Merugikan Diriilustrasi berlatih keras (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Contoh, kamu pernah kena body shaming. Kamu disebut terlalu gemuk atau kurus dan tubuhmu lembek. Kemudian, kamu melakukan diet dan berlatih keras supaya tubuhmu ideal dan berotot. Perubahan ini tentu saja bagus.

Sayangnya, karena motivasimu adalah dendam, sifatmu yang rendah hati juga dapat berubah bersamaan dengan perubahan fisikmu. Kamu berlebihan dalam memamerkan penampilanmu yang sekarang, sehingga mengintimidasi orang-orang yang bertubuh sama denganmu dulu.

5. Motivasi mengubahmu menjadi orang yang ambisius

5 Kekeliruan dalam Mencari Motivasi yang Malah Merugikan Diriilustrasi perempuan ambisius (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Kamu dalam kondisi yang amat termotivasi. Saking termotivasinya, tanpa sadar kamu berubah menjadi pribadi yang sangat ambisius. Tentu saja ini tidak baik buat kamu sendiri.

Kamu menjadi mudah stres saat sedikit saja keinginanmu tak tercapai. Kamu pun memforsir diri demi apa pun yang diinginkan. Tak jarang, cara-cara buruk juga kamu tempuh guna mewujudkan keinginan pribadimu.

Semua orang membutuhkan motivasi yang kuat buat mencapai sesuatu. Namun, dalam mencarinya, cegah diri dari kelima hal di atas. Semoga keinginanmu teraih tanpa mendatangkan keburukan untuk diri sendiri maupun orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Mengembalikan Motivasi Hidup yang Hilang Selepas Putus Cinta

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya