5 Sebab Tak Tahan Jalani Frugal Living, Stop di Tengah Jalan

#IDNTimesLife Semangatnya cuma di awal, selanjutnya bubar

Punya kesadaran tentang pentingnya menjalani frugal living atau mengontrol pengeluaran guna menjaga kesehatan keuangan tentu baik. Apalagi ketika kamu mencoba untuk mempraktikkannya yang bisa mempercepat perjalananmu mencapai kemandirian bahkan kebebasan finansial. Akan tetapi, bisakah kamu bertahan dalam melakoninya?

Konsep hidup hemat barangkali sudah tergambar dengan jelas dalam benakmu. Namun, penerapannya dalam jangka panjang belum tentu segampang angan-angan. Dirimu sering membayangkan mampu menabung lebih banyak dan bebas utang, tetapi tak lama sejak kamu mulai berhemat malah mendadak lepas kendali.

Jangan terlalu menyalahkan diri karena setiap kesalahan pada dasarnya dapat diperbaiki dengan mempelajarinya kembali. Tantanganmu dalam menerapkan frugal living memang bertambah jika berada dalam kondisi sebagai berikut. Namun, ini bukan berarti kamu gak perlu mencobanya lagi, ya.

1. Tekanan pergaulan

5 Sebab Tak Tahan Jalani Frugal Living, Stop di Tengah Jalanilustrasi teman belanja (pexels.com/Sam Lion)

Sulit untuk jalani frugal living sendirian di tengah teman-teman yang gaya hidupnya berkebalikan denganmu. Meski mereka tidak memaksamu untuk ikut membeli ini itu, dirimu tetap merasa aneh kalau tak melakukan hal yang sama. Kamu seperti gak punya rasa solidaritas dengan mereka.

Kecenderungan untukmu berusaha menyesuaikan diri dengan kebiasaan mereka menjadi lebih besar. Ini sebabnya penting untuk menemukan teman baru yang bisa mendampingimu membiasakan diri buat berhemat. Kamu tidak perlu mengakhiri pertemanan dengan kawan-kawan lama yang gemar belanja dan berpesta. 

Namun, tambah pertemananmu supaya kamu merasa baik-baik saja menjadi pribadi hemat di tengah circle yang tak berpikir dua kali dalam membelanjakan uang mereka. Satu tambahan teman baru yang sama-sama meyakini keutamaan frugal living sudah cukup buat bikin kamu tahan terhadap tekanan pergaulan lamamu.

Akan tetapi, ingat untuk tidak membenturkannya dengan kawan-kawanmu yang berbeda gaya hidup supaya hubungan kalian semua tetap baik.

2. Berhematnya keterlaluan

5 Sebab Tak Tahan Jalani Frugal Living, Stop di Tengah Jalanilustrasi selembar uang di meja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Berhemat tidak akan menjadi siksaan sampai kamu berlebihan dalam melakukannya. Misalnya, sama sekali gak jajan dalam sebulan dan cuma makan berat hasil masakan sendiri. Atau, berhenti total berlangganan layanan penyedia film padahal itu satu-satunya hiburanmu.

Jangan lakukan penghematan yang kamu sendiri tidak bisa menikmatinya. Dalam frugal living, kesenangan masih mendapat tempat, kok. Cuma bujetnya saja yang dibatasi supaya tak berakhir dengan pemborosan.

Alih-alih sama sekali gak jajan dalam sebulan, kamu dapat mengurangi anggaran atau frekuensinya dalam seminggu. Kesannya memang membuat penghematanmu gak maksimal karena dirimu berpikir sebetulnya masih ada lebih banyak uang yang dapat diselamatkan.

Namun, pikirkan juga akibatnya kalau kamu sampai tidak kuat hidup dengan penghematan seketat ini dan akhirnya malah jorjoran dalam menggunakan uang.

Baca Juga: 7 Tantangan Menerapkan Frugal Living, Turunkan Gengsimu

dm-player

3. Melompat dari boros sekali menjadi irit abis

5 Sebab Tak Tahan Jalani Frugal Living, Stop di Tengah Jalanilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Cara terbaik untuk belajar menerapkan frugal living ialah secara bertahap. Hindari membuat diri sendiri syok karena melompat terlalu jauh dari gaya hidup lama yang boros sekali ke penghematan ketat. Kecuali, kondisi keuanganmu benar-benar tak memungkinkan buat jalani masa transisi dengan lebih mulus.

Contohnya, kamu tiba-tiba terkena PHK padahal simpananmu belum cukup banyak. Situasi begini menuntutmu untuk mengerem mendadak laju pengeluaran. Walau perubahan gaya hidup menjadi drastis, kamu biasanya tetap bertahan jalani frugal living karena gak ada pilihan lain buat saat ini.

Di luar kondisi seperti di atas, lakukan penghematan secara perlahan-lahan. Ini memudahkanmu dalam beradaptasi terhadap keadaan yang baru. Kemungkinan gagal di tengah jalan menjadi lebih kecil.

4. Belum punya tujuan finansial yang jelas

5 Sebab Tak Tahan Jalani Frugal Living, Stop di Tengah Jalanilustrasi banyak uang (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hidup lebih hemat otomatis membuatmu punya lebih banyak tabungan. Masalahnya, uang yang berhasil disisihkan ini akan digunakan untuk apa? Sampai batas tertentu, menyimpannya sebagai tabungan saja tentu tepat karena hidup memang memerlukan uang buat berjaga-jaga.

Namun, semangatmu dalam menjalani frugal living dapat surut tajam selepas tabungan cukup banyak. Sesuatu yang tadinya bikin termotivasi, kini malah terasa sia-sia. Pikirmu, buat apa menyimpan uang sebanyak itu?

Belum tentu sampai habis usia bakal terpakai semuanya. Ini membuatmu merasa tak perlu lagi menjalani frugal living dengan dalih hendak lebih menikmati hidup. Cegah hal ini terjadi dengan mempunyai tujuan finansial yang jelas seperti memiliki rumah sendiri, aset buat investasi, rutin berbagi pada sesama, dan sebagainya.

5. Secara finansial memungkinkan buat bergaya hidup tinggi

5 Sebab Tak Tahan Jalani Frugal Living, Stop di Tengah Jalanilustrasi belanja banyak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang memiliki keleluasaan dalam hal ekonomi lebih sulit buat berhemat. Pengeluaran yang besar pun sebenarnya tidak terasa membebanimu. Kamu masih dapat membayar berbagai tagihan dan cicilan tanpa perlu merasa pusing

Satu-satunya yang bisa meneguhkan tekadmu buat gak boros lagi hanyalah menggali makna hidup. Ajukan dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut yang akan mengarahkanmu pada pemaknaan hidup yang paling tepat untukmu. Pertama, apa yang benar-benar membuatmu bahagia, semua yang bisa kamu beli atau semua yang mampu dirimu bagi pada sesama?

Kedua, jika belanja berlebihan hanya memberimu kesenangan sesaat, mengapa tidak melakukan hal lain yang rasa gembiranya bertahan lebih lama? Ketiga, dari semua hal yang ada di rumahmu atau kamu pakai, berapa yang menentukan hidup dan matimu? Dengan menjawab ketiga pertanyaan di atas, kamu akan menemukan arti baru dari hidupmu.

Frugal living memang bukan keharusan. Siapa pun boleh memilih cara hidup yang berbeda dengan catatan pilihan itu tak berujung menyusahkan orang lain, seperti selalu menjadikan mereka sebagai tempatmu berutang. Beragam gaya hidup dapat dipilih, tetapi frugal living adalah cara hidup yang paling aman di tengah ketidakpastian situasi masa depan.

Baca Juga: [QUIZ] Frugal Living vs. Minimalis, Mana yang Cocok denganmu?

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya