7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadi

Baik itu pilihan atau paksaan keadaan, siapkan dirimu

Sekarang makin banyak orang yang memiliki kendaraan pribadi, utamanya sepeda motor atau mobil. Namun, tidak demikian denganmu yang masih menggunakan alat transportasi massal atau ojek dan taksi online dalam beraktivitas. Kamu dapat gak memiliki kendaraan pribadi karena keputusan dan prinsip hidup seperti tak mau menyumbang lebih banyak polusi.

Atau, semata-mata uang bakal membelinya belum ada. Dapat juga dilatarbelakangi oleh kegiatanmu yang lebih banyak di dalam rumah dan hanya sesekali bepergian. Tidak adanya kendaraan pribadi di rumah tentu memberikan konsekuensi tersendiri bagimu.

Di samping sisi menyenangkannya, tak sedikit pula sisi duka yang kadang membuatmu bertekad buat segera membelinya. Untuk memutuskan perlu atau tidak dirimu mempunyai kendaraan sendiri, jangan hanya berlandaskan emosi. Di antara tujuh suka duka gak punya kendaraan pribadi ini, mana yang paling sering kamu rasakan?

1. Gak perlu memikirkan perawatan kendaraan dan biayanya

7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadiilustrasi perbaikan kendaraan (pexels.com/Artem Podrez)

Tanggung jawab pemilik kendaraan gak berhenti hanya dengan membayarnya sampai lunas. Namun juga melakukan perawatan rutin supaya kendaraan tersebut selalu bisa digunakan tanpa kendala. Ini yang kadang kurang diperhatikan oleh pemilik kendaraan yang tidak mengerti tentang mesin.

Akibatnya, kendaraan cepat rusak bahkan sampai gak bisa dinyalakan. Mestinya begitu terasa ada kerja mesin yang kurang prima sudah langsung dicek di bengkel sehingga kerusakan tak bertambah parah. Juga ada servis berkala dengan atau tanpa ada keluhan. Tentu saja biaya perawatan kendaraan begini tidak murah. 

Makin tua usia kendaraan, makin besar juga biaya pemeliharaannya. Kalau gaji tidak sepadan bisa-bisa kamu sulit memenuhi kebutuhan yang lebih penting. Dengan tak mempunyai kendaraan pribadi, pikiran serta isi dompet gak perlu diberatkan dengan urusan perawatannya.

Baca Juga: 6 Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Me-Time, Gak Sekadar Rileks!

2. Sedih dan sakit hati jika dianggap merepotkan saat menebeng

7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadiilustrasi duduk di halte (pexels.com/Vilnis Husko)

Kata-kata yang menyakitkan bisa diucapkan oleh siapa pun. Bahkan orang terdekatmu seperti saudara dan sahabat. Juga sekalipun tujuan kalian searah. Dia mengeluhkan mesti menyetir, harus berbelok sedikit untuk menjemput atau mengantarmu sampai di depan rumah, dan sebagainya. Sedang kamu enak tinggal duduk.

Seandainya pun kamu sudah berinisiatif menunggunya atau memintanya menurunkanmu di tepi jalan kemudian dirimu meneruskan perjalanan sendiri, ini gak menjamin ia tidak berucap kejam. Beberapa orang sulit berempati pada orang lain yang tak mempunyai sesuatu. Setelah kamu pernah disebut merepotkan, barangkali dirimu gak akan mau lagi ikut di kendaraan orang. 

3. Tidak pusing mencari tempat parkir

7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadiilustrasi taksi (pexels.com/cottonbro studio)

Sekarang mencari tempat parkir tidak mudah. Kalau tempat tujuanmu pusat perbelanjaan atau perkantoran biasanya memang ada lahan parkir yang memadai. Namun, lebih banyak tempat gak memiliki halaman yang cukup luas untuk dijadikan lahan parkir.

Bahkan di kawasan permukiman saja kian banyak kendaraan yang diparkir dengan asal-asalan. Kamu tidak bisa menaruh kendaraanmu sembarangan karena alasan keamanan, kenyamanan pengguna jalan yang lain, serta mematuhi peraturan yang berlaku. Enaknya naik kendaraan umum adalah dirimu gak usah pusing mencari tempat parkir. Sesampainya di lokasi kamu bisa langsung masuk ke gedung.

4. Kesulitan jika tempat tujuan gak terjangkau kendaraan umum

7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadiilustrasi menunggu di halte (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tapi persoalannya adalah masih banyak titik-titik yang belum terhubung oleh transportasi umum. Sekalipun sekarang sudah ada aplikasi ojek, kalau tempat yang dituju jauh dan cukup pelosok nanti kembalinya susah. Dirimu sulit mendapatkan driver untuk pulangnya. 

Apabila ada kendaraan pribadi, bepergian kapan serta ke mana saja menjadi jauh lebih mudah. Bahkan di tengah malam sekalipun saat kendaraan umum sukar dicari atau tingkat keamanannya makin rendah. Untukmu yang gak punya kendaraan pribadi padahal harus bepergian jauh ke daerah yang aksesnya sulit, pilihannya cuma menyewa kendaraan. Biayanya tentu tidak murah apalagi kalau lebih dari sehari.

5. Hidup simpel dengan mengatur jadwal bepergian

7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadiilustrasi menikmati minuman (pexels.com/Elle Hughes)

Tidak memiliki kendaraan sendiri memang membuatmu gak leluasa dalam bepergian. Awalnya ini barangkali terasa sebagai kendala. Tapi lambat laun dirimu bakal merasakan manfaatnya setelah terbiasa mengatur jadwal bepergian. Kamu tidak bepergian tanpa rencana.

Setiap kali hendak keluar rumah, dirimu sudah tahu akan ke mana saja dan untuk apa. Perencanaan begini penting karena berkali-kali pergi dalam sehari dengan menggunakan kendaraan umum lebih melelahkan dan bikin boros. Jika soal bepergian sudah terjadwal dan sekalian untuk memenuhi berbagai kebutuhan, kamu punya lebih banyak sisa waktu. Dirimu dapat mengerjakan berbagai tugas di rumah sehingga produktif.

6. Harus berangkat lebih awal

7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadiilustrasi orang-orang di halte (pexels.com/Aysegul Alp)

Seharusnya menggunakan kendaraan umum memang menyingkat waktu perjalanan dibandingkan kendaraan pribadi. Apalagi dengan adanya jalur khusus alat transportasi massal. Akan tetapi, persoalannya adalah belum seimbangnya antara jumlah kendaraan umum dengan penumpang di jam-jam sibuk.

Kalau kamu gak berangkat lebih awal bisa-bisa nanti tak kunjung mendapatkan kendaraan menuju tempat kerja dan berujung terlambat. Sebaliknya saat waktu pulang, boleh jadi dirimu tertahan dulu di kantor demi tidak terlalu berdesak-desakan di halte dan kendaraan umum. Ini memang bikin capek selama hari kerja, tetapi manfaatnya adalah kedisiplinanmu meningkat. Kamu juga lebih jago mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

7. Lebih banyak berjalan kaki

7 Suka Duka Gak Punya Kendaraan Pribadiilustrasi berjalan (pexels.com/Lukas Hartmann)

Pengguna kendaraan umum cenderung lebih banyak berjalan kaki daripada pengguna kendaraan pribadi. Terlebih kalau kamu rutin memakai alat transportasi massal. Halte mungkin tidak langsung berada di depan rumah atau kantor. Bahkan jarak dari pintu stasiun sampai ke titik pemberangkatan penumpang juga lumayan jauh.

Kamu gak perlu lagi mencari waktu khusus untuk sekadar berolahraga. Kebugaran tubuh lebih terjaga ketimbang seandainya dirimu hanya naik dan turun dari kendaraan pribadi. Kaki serta tangan barangkali sama terasa capeknya karena berkendara. Tapi manfaatnya untuk tubuh berbeda. Berkendara membuatmu duduk terus dan otot kaku, sedangkan berjalan bakal melemaskan otot serta membakar banyak kalori.

Ada saja suka duka gak punya kendaraan pribadi, baik di perkotaan maupun pedesaan. Tidak punya kendaraan sendiri akan lebih mudah apabila kamu tinggal di perkotaan. Fasilitas transportasi umum yang sudah baik memudahkan mobilitasmu. Juga apabila kegiatanmu lebih banyak di rumah, seperti bekerja dari rumah. Ukur kebutuhan serta kemampuan finansialmu bila kamu hendak membeli kendaraan pribadi.

Baca Juga: 4 Tips Menjaga Barang Bawaan saat Menaiki Transportasi Umum

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya