5 Tips Menemani Anak Bermain, Jangan Keasyikan Mengobrol atau Main HP

Perhatikan betul keamanan anak selama bermain

Anak yang sudah lebih besar seperti usia sekolah dasar umumnya telah mampu bermain sendiri. Ia memahami bahaya dengan cukup baik sehingga bisa menjaga diri. Akan tetapi, anak prasekolah sangat memerlukan penjagaan dari orang dewasa, utamanya orang tua.

Tak jarang anak justru mengalami hal-hal yang tidak diinginkan ketika sedang asyik bermain, baik di dalam maupun luar rumah dan sendiri atau bersama teman sebaya. Di usia ini, anak gak boleh bermain tanpa pengawasan orang dewasa, ya. Pun menemani anak bermain akan meningkatkan kualitas hubungan orang tua dengan anak.

Orang tua perlu memahami bahwa menemani anak bermain bukan sekadar berada di satu tempat dengan anak. Penting untuk kita memperhatikan apa yang sedang dilakukan anak dan aktif mencegah potensi bahaya baik untuk anak sendiri maupun teman-temannya. Lima tips berikut wajib diperhatikan oleh orang tua yang sedang mengawasi anaknya mengisi waktu luang dengan bermain.

1. Pilih tempat dan permainan yang aman

5 Tips Menemani Anak Bermain, Jangan Keasyikan Mengobrol atau Main HPilustrasi menemani anak (pexels.com/Mengtry Lorn)

Bermain sepeda atau bola sebetulnya termasuk dalam permainan yang aman. Akan tetapi, permainan tersebut berubah menjadi berbahaya kalau dilakukan di tempat yang gak aman seperti dalam ilustrasi. Tepi jalan raya bukanlah tempat bermain untuk siapa pun.

Walaupun orang tua telah berusaha mengawasi anak supaya gak mengendarai sepedanya makin ke tengah, siapa yang dapat mengetahui kalau-kalau ada kendaraan yang harus banting setir demi menghindari senggolan dengan kendaraan lain atau remnya blong? Mobil atau sepeda motor dapat tiba-tiba saja menerjang anak yang bermain di pinggir jalan.

Demikian pula tempat bermain yang aman masih berpotensi mencelakakan anak jika permainannya cukup berbahaya. Contohnya, bermain di halaman rumah sebetulnya aman. Akan tetapi, ia memainkan petasan atau mainan lain yang melibatkan api dan benda tajam yang sangat meningkatkan risiko keselamatan.

2. Jangan lengah sedikit pun

5 Tips Menemani Anak Bermain, Jangan Keasyikan Mengobrol atau Main HPilustrasi anak bermain (pexels.com/Polesie Toys)

Saat ini perhatian kita begitu mudah teralihkan oleh segala yang ditawarkan smartphone. Sekalipun jarak kita dengan anak dekat, kalau fokus tersedot ke HP kemungkinan kita menjadi lalai pun meningkat. Bahkan kesukaan memotret atau membuat video tentang kegiatan anak juga bisa bikin kita kurang memperhatikan kondisi di sekitar yang bisa membahayakannya.

Misalnya, menemani anak bermain di jalan kompleks saat sore hari. Awalnya memang sepi, tetapi kemudian mulai ramai oleh pekerja dan anak sekolah yang pulang dengan membawa kendaraan. Namun karena asyik bermain smartphone, kita tidak menyadari perubahan suasana jalan ini hingga anak terserempet kendaraan.

Hal lain yang tak jarang membuat kita lengah saat menemani anak bermain adalah asyik mengobrol dengan sesama orang tua. Demi merasa lebih nyaman, kita mencari tempat yang agak jauh dari anak-anak yang sedang bermain. Ini meningkatkan bahaya, apalagi anak yang berkelompok sering kali lebih berani melakukan apa saja ketimbang saat sendirian.

Baca Juga: 5 Lagu Coldplay yang Bisa Dinikmati Bersama Anak-anak

3. Tegur dan nasihati anak jika sudah mendekati bahaya

dm-player
5 Tips Menemani Anak Bermain, Jangan Keasyikan Mengobrol atau Main HPilustrasi berbicara dengan anak (pexels.com/Юлия)

Bermain bukan waktu yang sebebas-bebasnya untuk anak. Ia tetap harus mengerti batasan dalam bermain sehingga tetap aman. Jangan ragu buat memperingatkan anak kalau dia sudah mulai melakukan hal-hal yang berpotensi menimbulkan bahaya.

Misalnya, anak bermain di dapur selagi kita memasak dan ia mendekatkan bonekanya ke kompor yang menyala. Segera perintahkan anak untuk menjauh karena bahan boneka amat mudah terbakar. Beri tahu anak bahwa jika api menyambar bonekanya, tangannya juga bisa terluka.

Begitu pula ancaman bahaya yang berupa anak mulai mengganggu teman bermainnya. Sebelum kawannya menangis atau kesal, kita wajib menegur anak sendiri dan menasihatinya supaya bermain dengan baik serta jangan menakali temannya. Meski anak sendiri, bukan berarti ia harus selalu dibela.

4. Daripada hanya melihat, bisa ikut main sekalian

5 Tips Menemani Anak Bermain, Jangan Keasyikan Mengobrol atau Main HPilustrasi menemani anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menemani anak bermain bisa bikin orang tua merasa bosan. Begitu pula anak sering kali berakhir rewel bila tidak punya teman bermain. Maka, orang tua lebih terlibat dalam permainan anak merupakan hal yang baik.

Kita dapat memandu anak agar bermain dengan aman, membuat suasana lebih seru, dan akhirnya meningkatan bonding orang tua dengan anak. Ketika anak bermain bersama temannya tetapi jumlah pemain yang dibutuhkan masih kurang, kita juga dapat bergabung. Tentunya kita perlu menyesuaikan kemampuan bermain dengan anak-anak biar mereka gak kalah terus lalu mengambek.

Bermain dengan anak juga bagus buat meredakan stres kita selepas capek bekerja. Tak ada salahnya mengulang momen menyenangkan saat kita masih kecil bersama anak. Kalau perlu, kenalkan anak dengan permainan-permainan tradisional yang dahulu kerap kita mainkan.

5. Jelaskan pada anak jika harus sambil mengerjakan sesuatu

5 Tips Menemani Anak Bermain, Jangan Keasyikan Mengobrol atau Main HPilustrasi menemani anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Meski ada keinginan untuk bermain bersama anak, terkadang kesibukan kita seperti tidak ada habisnya. Kalau bukan pekerjaan buat mencari uang, masih ada pekerjaan rumah tangga yang menumpuk. Gak apa-apa kita menemani anak bermain sambil tetap mengerjakan tugas-tugas tersebut biar tidak ada yang terbengkalai.

Namun, jelaskan terlebih dahulu pada anak agar ia mengerti dan bisa diajak bekerja sama. Sampaikan pada anak tentang apa saja yang perlu kita kerjakan selagi dia bermain. Bila orang tua memberikan penjelasan dengan baik, anak biasanya belajar untuk mengerti.

Dia bakal bermain sendiri dengan cukup tenang sampai tugas-tugas kita selesai dan bisa bergabung dengannya. Kalau orang tua terbiasa terbuka dan menjelaskan kesibukannya pada anak, kita tidak perlu meluangkan waktu khusus buat menemaninya bermain. Anak juga tak lantas merasa diabaikan bila kita sudah memberikan penjelasan serta tetap menepati janji untuk bermain bersamanya setelah pekerjaan beres.

Menemani anak bermain merupakan momen istimewa karena jelas ini tidak akan terjadi selamanya. Segera setelah ia lebih besar, memiliki banyak teman, bahkan mengenal gadget; boleh jadi kehadiran kita di sisinya membuatnya kurang nyaman. Kenyamanan anak terhadap orang tua perlu ditumbuhkan sejak dini dengan sesering mungkin menemaninya bermain.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Menemani Anak Bermain, Wajib Tahu!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya