5 Masalah yang akan Dihadapi bila Terus Berpura-pura Jadi Orang Lain

Ini karena, kamu terus menahan-nahan dirimu. Contoh sederhana, sebenarnya kamu ingin memilih opsi A. Namun, karena teman-temanmu kebanyakan memilih opsi B dan dirimu tidak ingin dicap aneh, maka kamu menelan pilihanmu sendiri demi mengikuti mereka. Alhasil, kamu tidak mendapat apa yang kamu inginkan.

Sama halnya dalam dunia kerja. Ketika kamu terus menahan diri dengan alasan minder dan takut salah, potensimu akan terus terkubur tanpa dilihat atasan. Siapa yang rugi? Kamu sendiri, bukan?

Dengan berpura-pura, kamu sama saja mengelilingi dirimu dengan orang-orang yang tidak mengenal dirimu apa adanya. Bisa jadi, mereka menyukaimu karena siapa yang kamu tunjukkan sekarang.

Apa kamu sungguh-sungguh ingin menghabiskan waktu dengan orang seperti itu? Setiap kalian hang out, kamu harus berpura-pura menjadi orang lain. Tidakkah ttu melelahkan?

Dengan bertemu banyak orang dan menjalin hubungan dengan mereka, kamu akan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Namun, bila memendam-mendam, terus mengikuti opini orang demi menghindari masalah, kamu tidak akan pernah bisa bertumbuh.

Kamu akan tetap terus menjadi orang gak enakan yang sungkan dan tidak berpendirian. Tidak ada yang salah dengan perbedaan pendapat dan gesekan, justru ini yang mengukuhkan sebuah hubungan.

Capek, lho, harus terus memasang topeng wajah hanya demi disukai orang. Harapan untuk terus mencapai ekspektasi orang lain lambat laun akan menguras energimu sendiri.

Relasi seharusnya menguatkan, bukan malah membuat lelah. Kalau kamu terus-menerus merasa lelah dan tertekan dalam hubungan, maka patut dipertanyakan, apa hubungan tersebut sungguh-sungguh untukmu?

Awalnya cuman ikut-ikutan, lama-lama gak berani kalau gak ikut teman. Dampak paling krusial adalah saat kamu kehilangan jati dirimu sendiri. Kamu tidak lagi percaya pada pilihanmu sendiri.

Kamu jadi terlalu bergantung dengan orang lain, tidak mampu mengambil keputusan sendiri. Nah, lho, sekarang siapa yang rugi?

Bukan hal yang bagus terus-menerus menempatkan diri sendiri sebagai opsi kedua. Carilah orang-orang yang memang menerima dirimu apa adanya yang selalu mendukungmu, walau kalian berada di jalan berbeda. Sebab, pertemanan seharusnya menguatkan.