Mengapa Waktu Terasa Lebih Cepat Ketika Bertambah Tua?

Saat kita masih muda, waktu terasa berjalan lambat, namun seiring bertambahnya usia, waktu terasa semakin cepat berlalu. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi persepsi waktu kita, termasuk perubahan hormon dalam tubuh, proses kognitif yang berubah, serta rutinitas harian yang sama setiap hari.
Ketika kita masih muda, kita mengalami banyak pengalaman baru dan stimulasi yang membuat proses kognitif kita bekerja lebih keras, sehingga waktu terasa lambat. Namun, ketika kita sudah lebih tua, kita lebih cenderung membangun rutinitas harian yang sama setiap hari, sehingga waktu terasa lebih cepat berlalu.
Berikut beberapa alasan mengapa waktu terasa lebih cepat ketika kita bertambah usia. Simak sampai habis!
1. Persepsi waktu berubah seiring bertambahnya usia
Ketika kita masih muda, kita cenderung memiliki lebih banyak waktu luang dan lebih santai dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga kita dapat lebih menikmati setiap momen dan merasa waktu berjalan lebih lambat. Namun, ketika kita semakin tua, tekanan hidup dan tanggung jawab meningkat, sehingga kita lebih sibuk dan kurang memiliki waktu untuk bersantai dan menikmati setiap momen, sehingga waktu terasa lebih cepat berlalu.
Selain itu, ketika kita semakin tua, fungsi kognitif dan persepsi waktu kita dapat berkurang, sehingga kita kurang mampu mengingat peristiwa masa lalu secara detail dan lebih sulit memperkirakan waktu yang telah berlalu. Hal ini juga dapat menyebabkan kita merasa waktu terasa lebih cepat berlalu.
Selain faktor-faktor tersebut, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa perubahan hormonal dan neurologis yang terjadi seiring bertambahnya usia dapat memengaruhi persepsi waktu kita. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar hormon kortisol yang terkait dengan stres dapat mempercepat persepsi waktu. Selain itu, perubahan pada otak yang terkait dengan persepsi waktu juga dapat berkontribusi pada perubahan persepsi waktu seiring bertambahnya usia.
2. Proses kognitif
Proses kognitif juga memainkan peran penting dalam persepsi waktu kita. Saat kita masih muda, otak kita mengalami banyak perubahan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Proses ini membutuhkan waktu dan energi yang banyak, sehingga waktu terasa lebih lambat. Namun, seiring bertambahnya usia, otak kita lebih efisien dalam memproses informasi, sehingga waktu terasa lebih cepat berlalu.
Selain itu, kemampuan kita untuk mengingat dan merekam ingatan juga memengaruhi persepsi waktu. Saat kita mengalami banyak pengalaman baru, kita cenderung mengingat lebih banyak detail, sehingga waktu terasa lebih lambat. Namun, ketika kita mengalami pengalaman yang sama atau rutin, kita cenderung mengingatnya dengan lebih sedikit detail, sehingga waktu terasa lebih cepat berlalu.
3. Perubahan hormon
Perubahan hormon juga dapat memengaruhi persepsi waktu. Pada wanita, penelitian menunjukkan bahwa hormon estrogen dan progesteron yang mengalami fluktuasi selama siklus menstruasi dapat mempengaruhi persepsi waktu dan membuat waktu terasa lebih cepat berlalu.
Hal ini mungkin terkait dengan perubahan kognitif dan emosional yang terjadi selama siklus menstruasi, serta perubahan dalam aktivitas otak yang terkait dengan pengaturan waktu. Selain itu, pada usia lanjut, penurunan kadar hormon tertentu seperti hormon pertumbuhan juga dapat memengaruhi persepsi waktu dan membuatnya terasa lebih cepat berlalu.
4. Rutinitas harian
Rutinitas harian yang sama menyebabkan kegiatan yang serupa dilakukan pada waktu yang sama setiap hari, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan dalam pengalaman dan persepsi waktu kita. Hal ini membuat waktu terasa berjalan lebih cepat karena tidak adanya kesan baru dan unik yang terbentuk pada setiap pengalaman.
Selain itu, saat melakukan aktivitas yang sama, pikiran kita sering kali terlibat dalam proses otomatis, sehingga tidak memerlukan pemikiran yang intensif dan waktu terasa berlalu dengan lebih cepat.
5. Teori informasi
Teori informasi menyatakan bahwa waktu terasa lebih lambat ketika kita memperoleh banyak informasi baru dalam waktu yang singkat, karena otak harus memproses banyak informasi tersebut. Namun, ketika kita sudah terbiasa dengan informasi yang kita peroleh, maka waktu akan terasa lebih cepat karena otak kita tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memproses informasi tersebut.
Dalam konteks ini, ketika kita masih muda dan sering mengalami banyak pengalaman baru, waktu terasa lambat karena otak kita harus memproses banyak informasi baru.
Namun, seiring bertambahnya usia, kita lebih terbiasa dengan informasi yang kita peroleh sehingga waktu terasa lebih cepat berlalu.