Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Mengasah Ketajaman Berpikir, Gak Jadi Korban Berita Bohong

ilustrasi seseorang yang sedang berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)
Intinya sih...
  • Pikiran manusia adalah alat yang luar biasa untuk memahami, memecahkan masalah, dan menciptakan hal-hal baru.
  • Bersikap skeptis terhadap informasi yang diterima dapat membantu menyaring kabar yang valid dan tidak valid.
  • Membaca dengan analisis, berdiskusi, dan mendengarkan sudut pandang orang lain dapat meningkatkan ketajaman berpikir.

Tuhan membekali manusia dengan pikiran atau akal sebagai pembeda dari makhluk ciptaan-Nya yang lain, seperti tumbuhan dan hewan. Lewat kemampuan berpikir, manusia bisa memahami sesuatu, memecahkan beragam jenis masalah, hingga menciptakan banyak hal luar biasa yang menjadikan kehidupannya lebih baik. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya bila pikiran harus terus dilatih agar mengarah pada jalan yang benar.

Kendati demikian, membuat akal selalu dalam kondisi prima bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan usaha yang serius, tekun, dan konsisten agar kemampuanmu dalam berpikir bisa semakin terlatih dari waktu ke waktu. Nah, kamu tidak perlu bingung bagaimana caranya mengasah ketajaman berpikir karena tips sederhana di bawah ini akan memberikan bantuan yang diharapkan.

1.Bersikap skeptis untuk setiap informasi yang diterima

ilustrasi seseorang yang sedang berpikir (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Di era penyebaran informasi yang serba cepat seperti saat ini, banyak orang langsung mempercayai begitu saja apa pun yang diterimanya. Kalau kebetulan kabar itu valid, tentu tidak akan menimbulkan kendala. Masalahnya, bagaimana bila terlanjur percaya informasi yang ternyata keliru? Jelas rugi besar, kan?

Oleh sebab itu, belajarlah untuk bersikap skeptis terhadap informasi apa pun yang kamu terima, terutama bila hal tersebut terkesan too good to be true. Kendati pasti sedikit kewalahan, lebih baik menyempatkan diri untuk selalu melakukan double check demi menyaring kabar yang masuk, sehingga bisa dipisah antara yang valid dan sesat. Dengan begini, kamu bisa terus berpikir secara tajam dan jernih, sehingga tidak mudah menjadi korban berita bohong.

2.Membiasakan untuk membaca dan menganalisis isi bacaan

ilustrasi seseorang yang sedang berpikir (pexels.com/George Milton)

Sudah bukan rahasia lagi bahwa kebiasaan membaca memang memiliki kontribusi besar dalam membantu memperluas wawasan. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin kaya pula informasi yang diperoleh. Namun, bila hanya sekadar membaca, apa lagi tanpa diresapi dengan saksama, rasanya ada yang kurang karena otak belum distimulasi untuk bekerja optimal.

Oleh sebab itu, mulai biasakan untuk membaca dan menganalisis isi bacaan. Setiap kali selesai membaca buku, artikel, atau apa pun itu, usahakan untuk memikirkan informasi apa yang sebenarnya terkandung di dalamnya. Kalau kamu sering melakukan hal ini, perlahan tetapi pasti akan timbul kemampuan untuk membedakan informasi yang masuk akal dan yang sebatas ingin bikin gempar saja, lho.

3.Membangun budaya berdiskusi yang baik dan benar

ilustrasi diskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketajaman dalam berpikir juga bisa diasah dengan cara interaktif, seperti diskusi. Lewat kegiatan semacam ini, kamu bisa bertukar pikiran mengenai suatu topik tertentu dengan orang lain. Setiap orang bisa saja memiliki sudut pandang yang berbeda dan kontra denganmu, tetapi justru inilah bagian pentingnya.

Ketika kamu mendapatkan sudut pandang lain dari sesuatu yang sedang dibahas, maka pengetahuanmu bisa bertambah. Selain itu, mungkin juga informasi-informasi baru itu membantu meluruskan hal-hal yang selama ini keliru, tetapi terlanjur kamu anggap benar. Hasilnya, tidak hanya semakin tercerahkan, tetapi ketajaman berpikir pun meningkat drastis. Hebat!

Mengasah ketajaman berpikir adalah sesuatu yang memang harus diusahakan. Pasalnya, hal ini akan membantumu dalam menghadapi beragam tantangan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, kamu mampu memecahkan aneka ragam permasalahan, menciptakan inovasi baru, dan yang tidak kalah penting adalah menghindarkan diri dari penipuan. Hidup jadi terasa lebih tenang dan seru untuk dijalani, bukan begitu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us