Mengenal Atrium sebagai Ruang Terbuka di Dalam Rumah

Sejarah atrium berasal dari zaman romawi. Rumah romawi kuno memiliki lahan yang luas dan ruang terbuka di tengahnya. Ruang terbuka itu sering dipakai sebagai tempat berkumpul dan perjamuan. Ruang terbuka di dalam rumah inilah yang disebut atrium. Atrium pada saat itu adalah 'jantung' dari rumah atau pusat kegiatan.

Pada abad ke-20 tidak banyak rumah yang dibangun dengan atrium di dalamnya. Hal ini dikarenakan harga tanah residensial meningkat, sehingga rata-rata perumahan dipasarkan dengan luas lahan yang lebih kecil. Dengan luas lahan rumah yang terbatas, atrium sulit untuk diwujudkan. Oleh karena itu keberadaan atrium bergeser dari ruang residensial menjadi ruang komersil pada abad ke-20. Saat itu banyak pusat perbelanjaan atau ruang publik yang menggunakan atrium sebagai daya tarik arsitektural. 

Di masa kini, atrium sebagai daya tarik arsitektural yang fungsional dan estetis kembali dilirik. Khususnya bagi orang-orang yang ingin mengembangkan konsep villa atau hunian rental. Atrium memberikan keunikan dan nilai jual yang tinggi bagi rumah.

Fungsi utama atrium di masa kini adalah sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Namun ada beberapa fungsi lainnya, yaitu tempat berkumpul, ruang penghubung atau transisi, dan ruang taman.

Atrium dapat difungsikan sebagai tempat berkumpul keluarga, layaknya zaman romawi. Kamu hanya perlu menempatkan furnitur yang sesuai. Misalnya, furnitur sofa outdoor yang tahan cuaca atau meja piknik.

Dengan tata letak atrium yang berada di tengah rumah, atrium dapat difungsikan sebagai ruang penghubung atau transisi. Kamu bisa menempatkan pedestrian way untuk menghubungkan ruangan yang satu dengan lainnya. Tangga menuju lantai atas juga cocok ditempatkan di atrium ini, lho.

Fungsi yang ketiga adalah atrium sebagai ruang taman. Kalau kamu menginginkan suasana outdoor namun dengan keamanan indoor, atrium adalah pilihan tepat. Kamu bisa membuat atrium seakan-akan ruang luar dengan menggunakan berbagai tanaman atau membuat lansekap kolam ikan.

Berikut adalah hal-hal yang harus kamu perhatikan sebelum merancang sebuah atrium di rumahmu.

1. Sumber pencahayaan dan udara. Bisa didapatkan dari atap kaca, bilah-bilah kayu semi transparan, atau atap terbuka.
2. Sirkulasi air limpasan. Kalau kamu tidak menggunakan atap pada atrium, maka kamu juga perlu memikirkan air hujan dan air limpasan yang dapat masuk ke rumah. Buatlah parit dan talang air sebagai sirkulasi air limpasan.
3. Tanaman khusus. Pilihlah tanaman yang bersifat semi teduh agar dapat mudah beradaptasi di dalam ruang atrium. Contohnya tanaman boston fern, Philodendron, peace lily, dan palem-paleman berukuran sedang.

Diskusikan hal-hal tersebut di atas dengan tenaga profesional ketika merancang atrium kamu, ya. Selamat merancang!