Menulislah, Karena Tulisan Adalah Bukti Bahwa Hidupmu Tak Sia-sia

Bergabung sejak tahun 2016, nama Stella sekarang kita lihat berada di peringkat 2 Community Writer. Gadis yang baru saja menginjak usia 22 tahun ini memang sudah lama menulis, tepatnya sejak SMP. Waktu itu ia banyak menulis fiksi, kemudian seiring berjalannya waktu semakin banyak platform menulis bermunculan. Hal ini  membuatnya tertantang untuk menulis artikel non-fiksi.

Sebagai salah satu penulis yang sangat produktif, tak berarti Stella tidak punya kesibukan. Saat ini dirinya tengah sibuk bekerja full time sebagai creative writer sembari mengenyam kuliah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing Satya Widya Surabaya jurusan Sastra Inggris. Maka, kalau pagi sampai sore Stella harus masuk kantor, kemudian sepulang kerja sekitar pukul 6 sore sampai 9 malam ia kuliah.

Selain itu, Stella aktif di kegiatan gereja. Terlebih kalau sudah mendekati Natal, kesibukannya semakin menjadi-jadi sampai hampir tidak pulang ke rumah. Belum lagi tugas-tugas kuliah yang selalu saja menumpuk, apalagi sekarang dirinya tengah menjalani semester 5. Namun, kesibukan-kesibukan tersebut tidak membuatnya berhenti menulis.

Untuk membagi waktunya, setiap hari Stella sudah membuat daftar kegiatan prioritas yang harus dilakukannya. Menulis di IDN Community pun sudah masuk dalam daftar aktivitas utamanya sehari-hari.

Pokoknya dalam sehari minimal ia harus menulis 1 artikel atau maksimal 5 artikel hanya untuk Community. Biasanya ia menulis di siang hari kalau pekerjaan utamanya sudah selesai.

Bahkan Stella mengaku ia sering dapat inspirasi tulisan dalam perjalanan pulangnya dari kampus. Sesampainya di rumah, sebelum tidur ia sempatkan untuk menulis topik yang sudah dipikirkannya itu. 

Sebelum bekerja sebagai penulis, Stella pernah menjadi pegawai akuntan di kantor pelayaran di Surabaya. Kala itu pekerjaannya banyak berkutat dengan angka. Namun, hal itu tidak menghentikan aktivitas menulisnya. Lantaran sudah menjadi hobi dan passion, Stella pun banyak menulis di berbagai platform. Mengetahui hobinya ini, salah seorang rekan kerjanya di sana lantas mengajak Stella untuk menulis di IDN Times Community.

Sejak awal Stella memang sangat rajin mengirimkan tulisan sehingga tak jarang pula tulisannya berhasil dipublikasikan oleh para editor. Menulis seolah sudah jadi aktivitas wajibnya setiap hari. Uniknya, Stella mengaku ia akan jauh lebih banyak menulis kalau ada promo yang diadakan oleh IDN Times Community. Ia bisa saja menulis dua kali lipat dari biasanya.

“Itu berpengaruh juga sama poinku. Kalau ada promo poinku bisa tambah dua kali lipat.”

Dari sini Stella mendapatkan penghasilan tambahan yang jumlahnya pun tidak sedikit. Karena artikelnya sering dipublikasikan dan mendapat jumlah views yang banyak, Stella bisa menghasilkan jutaan rupiah.

Nah, penghasilan dari IDN Times Community ini banyak digunakan Stella untuk membantu pembayaran biaya kuliah dan memenuhi kebutuhan keluarganya.

Biaya kuliah di swasta kan mahal. Jadi kalau aku redeem-nya gede biasanya langsung aku sisihkan untuk biaya kuliah. Kalau redeem-nya nggak terlalu banyak biasanya ya buat jajan-jajan.

Meski telah mendapatkan penghasilan tambahan dari menulis, namun bagi Stella hal yang paling menyenangkan dari aktivitas ini adalah ketika ada pembaca yang merasa terinspirasi setelah membaca tulisannya. Ia mengaku seringkali ada orang yang mengirimkan pesan lewat media sosial kepadanya dan mengapresiasi tulisannya.

Bahkan ada yang sampai menceritakan kejadian yang sangat berkaitan dengan artikel yang ditulis oleh Stella. Mereka mengaku menjadi kuat setelah membaca tulisannya.

“Aku merasa terberkati saat orang lain terberkati karena tulisanku. Di situ aku merasa senang.”

Sejak bergabung dengan IDN Times Community, Stella mengaku mengalami banyak perubahan positif pada dirinya. Menurutnya, ia jadi jauh lebih produktif untuk menulis. Selain itu ia juga jadi lebih disiplin terhadap waktu serta target yang harus dicapai setiap hari. Ia juga merasa akhirnya bisa menemukan cara mengerjakan sesuatu secara nyaman, santai, tapi semua selesai tepat waktu.

Terlebih ketika ada promo bonus poin, ia merasa ada target yang wajib diraih. Hal itu pula yang membuatnya semakin semangat untuk menulis. Jadi, tak heran kalau ia bisa menulis artikel sebanyak dua bahkan hingga tiga kali lipat dari biasanya.

Stella pun punya kebiasaan unik yang menunjukkan semangatnya menulis di IDN Times Community. Katanya, setiap pagi, ketika ia bangun pagi, website yang pertama kali dibukanya adalah IDN Times. Kemudian ia menuju laman Community untuk melihat hari ini dia sudah ranking berapa. Ia memastikan supaya peringkatnya tidak turun.

Sepanjang pengalamannya menulis, menurut Stella IDN Times Community bisa menjadi ruang belajar yang sangat bagus untuk menulis. Stella bercerita sewaktu masih awal menulis di IDN Times Community, ia merasa tulisannya jelek sekali. Beberapa tulisan yang dikirim dan berhasil publish ternyata mengalami banyak perbaikan oleh editor. Hal itu bukannya membuat Stella marah atau kesal, ia justru merasa malu dengan tulisan aslinya sendiri.

Aku merasa yang dipublish itu bukan tulisanku. Tapi aku justru merasa malu karena ternyata aku nggak bisa menulis dengan gaya seperti itu. Dari tulisan-tulisan yang diedit sama editor itu aku belajar, gimana cara nulis yang baik dan sesuai dengan medianya.

Tak butuh waktu lama bagi Stella untuk akhirnya bisa menyesuaikan gaya penulisan dengan IDN Times Community. Karena ia menulis setiap hari, ia sudah bisa menulis sebagaimana mestinya dalam kurun waktu dua bulan saja.

Baginya menulis adalah aktivitas yang sangat baik buat siapa pun. Sebagai penulis, Stella merasa menulis adalah obat untuk melindungi diri dari pikiran negatif. Sebagai pembaca, ia mengaku tulisan itu bersifat persuasif. Jadi ia merasa terinspirasi dari apa yang dibacanya. Stella percaya bahwa dari tulisan, seseorang bisa berubah.

Pula, menurutnya semua orang harus mau menulis, setidaknya untuk dirinya sendiri. Dalam hidup kita ini pasti ada sesuatu yang pantas untuk dikenang. Cara untuk mengenangnya adalah dengan menulis, bukan cuma lewat foto.

“Paling tidak, kita menulis apa aja aktivitas hari ini, kita sudah ngapain aja. Tulisan itu akan jadi bukti kalau hidupmu nggak sia-sia.”