Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Model Layak Indonesia (instagram.com/layakofficial)

Intinya sih...

  • Layak Indonesia memberdayakan disabilitas sebagai model dan pekerja kreatif, mengalokasikan 40% keuntungan untuk komunitas disabilitas, dan mengembangkan Layak School untuk talenta disabilitas.

  • Dama Kara hadirkan koleksi batik sederhana dengan dampak positif bagi masyarakat lokal dan komunitas difabel, melibatkan teman-teman difabel dalam proses produksi.

  • Sean Sheila menonjolkan sentuhan teknik bordir unik, memberdayakan teman disabilitas dalam proses produksi, dan telah tampil dalam Paris Fashion Week.

Dalam beberapa tahun terakhir, fashion di Indonesia tidak lagi sekadar media representasi tetapi juga perwujudan nilai sosial yang dimiliki oleh merek fashion tersebut. Gerakan positif yang patut mendapatkan apresiasi adalah upaya industri fashion dalam melibatkan dan memberdayakan penyandang disabilitas. Melalui hal tersebut, merek-merek tersebut tidak hanya menciptakan sebuah produk fashion, tetapi juga membuka ruang partisipasi bagi mereka yang mayoritas tidak tercakup dalam pasar kerja industri kreatif.

Gerakan ini menunjukkan nilai keberagaman dan kesetaraan yang dijunjung oleh merek lokal di Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa semua individu dapat menghasilkan karya yang membanggakan dan bermanfaat. Mulai dari perekrutan tenaga kerja disabilitas, pelatihan keterampilan, hingga mengajak mereka tampil sebagai public campaign, empat merek fashion lokal ini membuktikan bahwa industri fashion dapat menjadi ruang berdaya bagi seluruh kalangan.

1. Layak Indonesia

Koleksi Layak Indonesia (instagram.com/layakofficial)

Look Good. Feel Good. Do Good, sebuah konsep yang diusung oleh Layak Indonesia, merek fashion lokal yang didirikan oleh Karina Aprillia. Layak Indonesia memberdayakan orang-orang dengan disabilitas sebagai model dan juga pekerja kreatifnya. Bahkan, merek ini juga sering membagikan informasi tentang Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) pada laman instagramnya.

Dilansir dari website, 40 persen dari keuntungan setiap pembelian produk Layak Indonesia dialokasikan untuk mengembangkan komunitas disabilitas. Koleksi fashion yang cocok untuk digunakan sehari-hari, dengan desain minimalis tapi tetap elegan, menarik minat dari banyak konsumennya. Lebih dari sekadar merek fashion, Layak Indonesia kini juga mengembangkan Layak School, sebuah kelas modelling untuk talent disabilitas. Talent dari Layak School juga sempat berkiprah dalam Indonesia Fashion Week 2025.

2. Dama Kara

Koleksi Arkana Raya Series Dama Kara (instagram.com/damakara.official)

Dama Kara adalah merek fashion asal Bandung yang didirikan oleh Nurdini Prihastiti dan Bheben Oscar. Merek mampu menghadirkan koleksi pakaian batik yang unik tetapi tetap sederhana dan modis meliputi oneset, kebaya, outer, kemeja pria, dan juga aksesori pelengkap seperti totebag. Dijual melalui berbagai platform online, merek ini banyak dilirik oleh generasi muda masa kini.

Dalam proses produksinya, Dama Kara berusaha untuk memberikan dampak bagi masyarakat lokal dan komunitas difabel. Mereka menyebut teman-teman difabel yang terlibat sebagai "teman istimewa". Beberapa motif batik Dama Kara dibuat oleh teman istimewa dari yayasan Our Dreams Indonesia dan Art Therapy Center Widyatama. Pakaian di Dama Kara juga banyak dijahit oleh ibu-ibu di Soreang, Cileunyi, Garut, bahkan Solo.

3. Sean Sheila

Sean Sheila untuk Tiara Andini dan Anggi Marito (instagram.com/sean_sheila)

Berdiri sejak tahun 2014, Sean Sheila adalah sebuah merek fashion luxury yang ditujukan untuk pria maupun wanita. Di tahun yang sama saat didirikan, mereka telah berhasil 2014 Winner of Asia New Generation Award, Malaysia and Indonesia. Ciri khas pada produk fashion Sean Sheila adalah pada sentuhan teknik bordir yang memberikan kesan unik dan mewah.

Selain dikenal melalui berbagai prestasi internasionalnya, Sean Sheila juga dikenal karena komitmennya terhadap pemberdayaan teman disabilitas dan dampak keberlanjutan sosialnya. Crafted by the hands of disabled, adalah sebuah identitas yang tertulis pada laman instagram Sean Sheila. Pernah tampil dalam Paris Fashion Week, produk-produk yang dihasilkan oleh merek ini merupakan hasil dari pekerja kreatif disabilitas, termasuk tuna rungu dan tuna wicara.

4. Kamu Wear

Koleksi KAMU (instagram.com/kamu_wear)

KAMU Wear, sebuah merek fashion yang memiliki visi untuk memberdayakan individu melalui pakaian yang mencerminkan identitas diri. Nama "KAMU" dipilih oleh Nicky Clara untuk menekankan bahwa setiap orang berhak merasa nyaman dan percaya diri dengan diri sendiri. Merek ini juga berkomitmen untuk menghadirkan produk-produk yang sustainable dan dapat memberdayakan kaum disabilitas.

Setiap koleksi dari KAMU Wear merupakan hasil kolaborasi dengan penyandang disabilitas dalam proses produksinya. Mereka memberikan pelatihan dan kesempatan kerja yang setara bagi kaum disabilitas agar tetap bisa berkarya dan berdaya. Melalui ruang kreatif yang menjunjung nilai-nilai sosial, KAMU Wear berhasil menciptakan ruang bagi individu untuk mengekspresikan diri mereka melalui fashion yang bermakna bagi sekitar dan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan.

Melalui semangat inklusivitas dan pemberdayaan, keempat merek fashion lokal ini membuktikan bahwa industri kreatif fashion tidak lagi hanya soal tren dan gaya. Dari proses produksi yang melibatkan teman-teman disabilitas hingga pendampingan dan ruang untuk tampil, mereka bersama-sama menghadirkan definisi baru dalam keberhasilan bisnis fashion yaitu menghadirkan produk yang tidak hanya menyentuh pasar tetapi juga menyentuh kehidupan. Apa kamu sudah punya satu dari koleksi mereka?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team