Terkadang karena sudah merasa amat dekat dengan salah seorang teman, tanpa sadar kamu jadi berbuat seenaknya. Sampai-sampai tak jarang hampir melanggar batas privasinya.
Mungkin menurutmu beberapa sikap bisa dianggap wajar. Toh, kalian juga bukan sehari-dua hari kenal, kok. Tapi belum tentu temanmu nyaman dengan tindakanmu itu, lho. Lagi pula bukanlah hal yang susah untuk minta izin dulu sebelum menunaikan beberapa hal yang berpotensi mengusik privasi temanmu sendiri berikut ini.
Apalagi jika teman yang dimaksud adalah lawan jenismu, gak lucu dong kalau kamu main pegang tubuh doi seenaknya. Meskipun niatnya cuma mau sekadar mengambil daun kering yang jatuh di rambutnya atau karena melihat ada sisa makanan di pipinya, kamu jadi risi dan ingin membantu menyekanya. Maksudmu baik, tapi bisa diterima beda sama yang bersangkutan, nih.
Temanmu belum tentu jadi baper sih. Tapi bisa saja doi merasa kurang nyaman. Karena ini kali pertama kamu menyentuh bagian tubuhnya itu tanpa aba-aba. Di depan umum lagi. Makanya, lebih baik bilang dulu atau cukup kasih tahu doi saja deh kalau ada sesuatu di sela rambutnya.
Sudah kenal akrab membuat kalian santai kalau harus masuk ke kamar teman. Tetapi bukan berarti akses ini bisa kamu gunakan seenaknya, ya. Begitu melihat ada buku harian atau DVD yang menarik, kamu malah main buka saja. Tanpa izin dulu sama yang punya.
Iya, kalau itu sekadar buku catatan biasa, kalau isinya penuh rahasia gimana, dong? Bisa-bisa temanmu merasa privasinya lagi diobrak-abrik, nih.
Memang kamu pribadi gak masalah membiarkan buku harianmu dibaca banyak orang, tapi jangan pukul rata pemikiran itu dan mengharuskan temanmu melakukan hal serupa, dong. Biar persahabatan kalian aman, lain kali minta izin dulu, ya.
Kamu pasti pernah kan melihat teman menyisihkan makanannya di pinggiran piring dan dari tadi gak dimakan-makan. Kejadian ini sempat bikin kamu gemas dan beranggapan kalau temanmu gak menyukai bagian itu. Misalnya saja seperti kulit ayam. Pikirmu daripada dibuang, mending kamu makan saja, kan?
Padahal sebenarnya itu adalah bagian yang paling dia sukai. Makanya mau disantap terakhir biar lebih nikmat, eh malah kamu sikat. Masa iya gara-gara selembar kulit ayam kalian jadi marahan, sih? Itulah kenapa kalau mau mengambil makanan orang itu bilang dulu. Jangan asal comot begitu.
Setuju kan kalau zaman sekarang itu telepon pintar merupakan salah satu benda pribadi orang? Begitu pula dengan ponsel milik teman karibmu ini. Memang di antara kalian biasa saling meminjamkan handphone, tapi bukan berarti kamu boleh seenaknya membuka galeri foto doi, dong?
Tetap harus atas izin dari yang empunya dulu baru kamu bisa melihat-lihat apa isinya. Bukan mau berpikiran negatif ya. Tapi bisa saja di dalam galeri tersebut ada dokumen penting yang gak bisa diperlihatkan ke sembarang orang.
Gak berat, kan minta izin dulu sebelum kepo mau menengok koleksi fotonya?
Saat lagi kumpul bareng teman-teman yang lain, kamu mendadak teringat kejadian konyol yang pernah dialami kawanmu ini. Timbul deh keinginan untuk membagi cerita tersebut ke teman-teman yang lain karena menurutmu itu lucu banget.
Nah, sebelum melancarkan aksi, ada baiknya kamu minta izin dulu pada yang bersangkutan. Ditambah lagi jika kisah yang mau kamu sampaikan ini mengandung aib doi di mana itu bisa bikin si dia malu kalau jadi bahan tertawaan banyak orang.
Kira-kira temanmu keberatan apa tidak, nih? Jangan sampai kamu terlanjur buka mulut, tapi pada akhirnya bikin dia sakit hati. Bisa panjang nanti urusannya.
Mau sedekat apa pun hubungan persahabatan kalian, yang namanya sopan santun tetap harus dijaga. Hargai privasi kawanmu dengan mengetahui batasan-batasan yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan padanya. Kelihatannya sih agak ribet dan terkesan kaku. Tapi bila dibiasakan ini bisa membuat pertemanan kalian kian solid, lho.