Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Mitos Mengenai Stres yang Wajib Kamu Ketahui, Gak Selalu Negatif!

ilustrasi seseorang memeluk diri sendiri (pexels.com/Pixabay)

Stres jadi bagian gak terpisahkan dari keseharian kita. Setiap hari, kita mendengar teman kita mengeluh stres. Kamu juga bisa stres tiap kali tugas baru menumpuk. Stres merupakan hal yang gak bisa dihindari sebagai manusia. 

Sayangnya, masih ada beberapa miskonsepsi mengenai stres. Dilansir Very Well Mind, menurut Elizabeth Scott, PhD, seorang penulis dan workshop leader, kesalahpahaman mengenai stres ini akan memberi dampak negatif pada kemampuanmu untuk mengatasi dan mengelola stres.

Untuk itu, penting memahami apa saja mitos-mitos tersebut. Ini dia 5 mitos mengenai stres. Jangan sampai salah paham!

1.Mengelola stres berarti menghilangkan segala bentuk stres dalam hidupmu

ilustrasi seorang perempuan memeluk diri sendiri (pexels.com/Keenan Constance)

Sejumlah orang mengira bahwa stress management bertujuan untuk menghilangkan semua bentuk stres dalam hidup. Memang hal tersebut penting dilakukan, namun mengelola stres gak hanya tentang eliminasi stres saja. Nyatanya, gak mungkin dan gak disarankan untuk menghilangkan segala bentuk stres dalam hidup.

Kalau berusaha memutus semua aktivitas yang membuat stres, maka kamu sendiri yang akan kelelahan dan tumbuh stres baru. Ini bisa membuat kesehatanmu menurun. Gak mungkin kamu bisa menghilangkan semua bentuk stres dalam hidupmu. 

2.Kalau hidupmu benar, kamu gak akan pernah merasa stres

ilustrasi seorang perempuan sendiri (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Orang-orang percaya bahwa sikap dalam hidup akan menentukan apakah kamu bisa stres atau gak. Perbedaan antara mereka yang gak stres dengan mereka yang stres, terletak pada sikap mereka menghadapi suatu masalah.

Gak sedikit buku dan ahli yang mengatakan seperti itu. Memang, perubahan sikap bisa sangat memengaruhi tingkat stres seseorang. Tapi nyatanya, kamu tetap bisa stres meskipun sikap kamu udah benar.

Mereka yang mengira kalau sikapnya baik lantas gak akan stres, bisa memandang negatif diri sendiri. Mereka menyalahkan dirinya sendiri atas segala rasa stres yang mereka rasakan dan akhirnya jadi kurang positif.

Untuk itu, kamu harus ingat bahwa setiap manusia pasti mengalami stres, entah mereka yang bersikap baik atau gak sekalipun. Jangan menyalahkan dirimu sendiri, belajarlah membangun sikap yang positif ketika menghadapi setiap masalah.

3. Stres itu gak baik untukmu

ilustrasi seorang perempuan memeluk diri sendiri (pexels.com/Pixabay)

Stres selalu membawa konotasi negatif di baliknya. Gak stres berarti hidupmu bahagia dan sehat. Nyatanya, hal ini gak benar. Stres dalam jumlah yang gak berlebihan bisa berdampak positif bagimu. Ada dua jenis stres, yakni distress dan eustress.

Eustress merupakan jenis stres yang menguntungkan bagi kesehatan. Eustress bisa membantumu merasa bahagia dalam hidup.

Misalnya, ketegangan sebelum naik wahana roller coaster, antisipasi ke kencan pertama dengan gebetan, ketegangan di hari pertama kerja, dan lain-lain. Hal-hal tersebut bisa menghasilkan eustress yang berdampak positif. Kamu bisa merasa bahagia dan sehat.

4.Stres bisa dihilangkan dengan teknik yang tepat

ilustrasi seorang laki-laki memejamkan mata (pexels.com/Edmond Dantes)

Banyak teknik untuk mengatasi stres. Entah itu dengan berolahraga, meditasi, atau terus mempertahankan pikiran positif. Namun demikian, nyatanya gak ada teknik yang bisa benar-benar menghilangkan rasa stres dari hidupmu.

Semua stres gak bisa dihilangkan secara menyeluruh dan itu bukan berarti ada yang salah darimu. Bahkan teknik terbaik pun belum bisa mengeliminasi stres sepenuhnya.

Mengelola stres itu tentang mengelola keseimbangan, kerjakan apa yang harus dikerjakan dan jangan lupa untuk beristirahat. Teknik menghilangkan stres membantumu merasa lebih tenang dan seimbang, tapi gak bisa sepenuhnya menghilangkan stres. Kamu harus bisa belajar dan menerima bahwa stres itu hal yang gak terhindarkan.

5. Stres bisa menyebabkan kanker

ilustrasi seseorang berbaring dibalik selimut (pexels.com/Pixabay)

Ada yang bilang bahwa stres bisa mengakibatkan kanker. Nyatanya, stres gak bisa secara langsung menjadi penyebab munculnya kanker maupun penyakit berbahaya lainnya dalam tubuhmu.

Dilansir Everyday Health, menurut David Spiegel, MD, Direktur Sekolah Kedokteran Stanford University, beberapa stres, terutama yang sifatnya besar, seperti kematian, bisa berkontribusi dalam meningkatkan risiko penyakit, termasuk kanker.

Namun, stres hanya mengubah tingkat risiko, gak benar-benar menyebabkan terjadinya penyakit. Intinya, jangan biarkan stres ini menguasai hidup dan membuatmu melakukan hal-hal yang gak baik untuk tubuh, seperti minum alkohol, merokok, dan lain-lain.

Itulah 5 mitos mengenai stres yang harus kamu pelajari. Stres itu gak selamanya berkonotasi negatif. Ada pula stres yang bisa mendorong dan meningkatkan motivasimu untuk terus mengembangkan diri.

Namun, apabila stres tersebut sudah berlebihan, lebih baik coba cari cara untuk menanganinya. Stres mungkin gak akan pernah bisa benar-benar hilang, tapi kamu bisa coba mengendalikannya. Jangan sampai malah stres yang mengendalikan hidupmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us