5 Momen Paling Sah untuk Rebahan, Tanpa Takut Merasa Bersalah!

- Rebahan sebagai bentuk penghargaan setelah menyelesaikan tugas berat
- Akhir pekan atau liburan adalah waktu yang tepat untuk rebahan dan memberi batasan yang bijak
- Rebahan diperlukan saat tubuh dan pikiran mulai merasa lelah untuk mengembalikan energi dan produktivitas
Siapa nih yang kalau rebahan malah dicap sebagai pemalas? Sudah begitu, dianggap sebagai orang yang suka membung-buang waktu. Tapi, apakah pendapat seperti itu selalu benar?
Tampaknya tidak, karena ada kalanya rebahan justru jadi penyelamat. Untuk mereset tubuh dan pikiran yang kelelahan. Utamanya di momen yang akan dijelaskan di bawah ini. Simak hingga akhir biar tidak salah paham.
1. Usai menyelesaikan satu tugas berat nan besar

Tidak usah mengambil contoh jauh-jauh. Misal kamu seorang penulis, sudah menyelesaikan lima atau artikel dalam sehari, itu tentu bukan perkara yang mudah. Tidak hanya fisikmu yang mengalami kelelahan, tapi otak dan pikiranmu juga tidak ketinggalan.
Maka apa yang sepantasnya kamu dapatkan setelah itu adalah rebahan. Sebagai bentuk penghargaan kepada dirimu yang sudah bekerja keras. Tidak ada salahnya kamu rehat sejenak. Itu jadi hakmu yang tidak terbantahkan. Setuju, kan?
2. Akhir pekan atau liburan yang memang untuk rehat

Libur atau akhir pekan adalah waktu yang tepat untukmu rebahan. Bukan, bukan untuk mengajarkanmu berleha-leha, tapi bagaimana kamu bijak memperlakukan dirimu. Dengan memberinya batasan yang tidak terlalu ekstrem.
Nah, tetapkan memang akhir pekan yang kamu porsikan untuk itu. Misal, setelah kamu lakukan perjalanan panjang karena agenda perusahaan, pasti tenagamu terkuras, sehingga rebahan adalah pilihan yang masuk akal. Benar, kan?
3. Saat tubuhmu mulai merasa lelah

Biasanya, kamu tidak sadar terus beraktivitas tanpa henti. Sampai kemudian matamu merasa lelah, juga tubuhmu pegal-pegal. Itu sudah sinyal yang harus segera kamu tindak lanjuti.
Jangan paksakan dirimu. Beri ia jeda untuk mengembalikan energimu yang sempat hilang dengan rebahan. Sehingga kamu bisa fit lagi, dan siap bekerja untuk melahirkan produktivitas yang lebih maknyus lagi.
4. Setelah mentalmu lelah dan letih

Rebahan itu tidak hanya untuk tubuhmu. Tapi kondisi mentalmu yang ngos-ngosan juga. Terlalu banyak memikirkan pekerjaan berdampak pada kejenuhan di kepalamu. Sehingga kamu perlu untuk melakukan pengalihan yang efektif.
Tidak usah lama-lama, cukup tiga puluh menit. Asalkan kamu konsisten, maka percayalah, kalau rebahan itu ampuh untuk membuat moodmu datang lagi. Tapi ingat, jangan berlebihan ya. Takutnya malah tidak terkendali.
5. Pas cuaca lagi dingin

Cuaca itu juga punya peran penting untuk menjadikan agenda rebahanmu sempurna. Misal hujan deras yang mengguyur bumi, tentu ada kesan tersendiri. Jika dikombinasikan dengan selimut, maka sudah pasti itu adalah kenikmatan yang penuh kehangatan.
Itu jadi momen sah untukmu merebahkan badan sebentar, tanpa harus merasa bersalah. Toh hujan tidak turun tiap waktu. Jadi manfaatkan dong. Setelahnya, kamu kembali beraksi untuk bekerja dengan semangat seperti biasanya.
Kesimpulannya, rebahan itu tidak selamanya punya pengertian yang berkonotasi dengan kemalasan, tapi padanya juga ada agenda self care yang itu dapat dikelola dengan bijaksana. Jadi, jangan salah kaprah lagi, ya.