Sebagai manusia, normal rasanya untuk mengalami berbagai emosi baik positif maupun negatif. Namun kita tetap memerlukan kontrol diri yang baik agar emosi kita tetap stabil dan tidak mudah meledak. Merawat emosi tidak kalah kalah penting dari menjaga kesehatan fisik.
Kedua hal itu adalah modal berharga yang harus dijaga untuk menjalani kehidupan ini sebaik mungkin. Nah, agar keduanya seimbang, berikut ini adalah lima cara membangun emosi yang stabil. Yuk disimak!
Ketika hal buruk terjadi dalam hidup kita, sering kita terpengaruh untuk bereaksi negatif. Pada ujungnya, emosi kita pun tidak kalah negatif memandangnya. Marah, sedih dan tiba-tiba khawatir dengan seluruh aspek kehidupan, hingga membuat diri kita kehilangan semangat dan memandang hidup ini tampak gelap.
Tetapi sejatinya selalu ada pelajaran berharga di balik setiap kejadian. Alih-alih bereaksi negatif, cobalah untuk menarik napas dulu dan menghadapinya dengan tenang. Pandanglah masalah dari sisi lain yang lebih terang. Masalah adalah cara Tuhan membuatmu berubah menjadi lebih baik.
Dengan sudut pandang baru, tidak hanya emosimu yang akan stabil. Kamu pun mulai akan merasakan ketenangan.
Kita bukanlah robot, manusia memiliki emosi untuk diekspresikan baik positif ataupun negatif. Dengan memendam emosi yang kamu rasakan, itu hanya akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Terimalah setiap emosi yang muncul dalam dirimu dan ekspresikanlah. Hal ini sangat baik untuk kesehatan mentalmu. Saat sedih, berceritalah kepada orang yang kamu percayai. Saat bahagia, berbagilah dengan mereka yang sedang beruntung bisa menjadi contohnya.
Terkadang harapan adalah sumber kekecewaan, namun bukan berarti kamu harus menghilangkan harapan dalam hidup ini. Hanya saja, pahamilah bahwa selalu ada dua kemungkinan dalam apapun, berhasil dan gagal. Hidup ini adalah petualangan, akan selalu ada risiko dan bahaya.
Jika kamu berharap hidupmu akan mulus-mulus saja, kamu hanya akan kecewa pada akhirnya. Seseorang yang emosinya stabil akan tenang menghadapi situasi terburuk karena tidak kaget itu akan hadir dalam hidupnya. Namun mereka paham jika itu tidak akan selamanya. Akan selalu ada terang setelah gelap.
Ada masanya kita akan kehilangan motivasi, tersesat dan merasa tak punya arah tujuan hidup. Maka sangat penting untuk memiliki action plan agar emosimu bisa terjaga stabil. Saat kamu memiliki rencana yang jelas, akan muncul energi yang bisa mengembalikan motivasi untuk melakukan hal yang diperlukan.
Tak perlu muluk-muluk, kamu bisa memulai dari hal terkecil. Entah itu mulai berolahraga rutin, membaca buku baru atau hanya dengan berkumpul dengan keluarga lebih sering. Secara perlahan hal sederhana akan membawamu kepada hal yang lebih besar lagi.
Membantu orang lain adalah hal baik, tetapi tidak semua harus kamu iya-kan saat kamu memang tidak bisa melakukannya. Membohongi diri sendiri hanya akan membuat emosimu tidak stabil dan membuat orang lain justru memanfaatkanmu.
Mereka yang memiliki emosi yang stabil tahun kapan saat mengatakan "iya" dan "tidak" Mulailah untuk menghargai dirimu sendiri. Saat kamu tidak bisa ataupun tidak punya waktu untuk orang lain, katakanlah tidak dengan cara yang baik.
Ini tidak menjadikanmu orang yang buruk. Justru orang lain bisa lebih menghormatimu.
Itulah lima hal yang perlu dilakukan untuk menjaga emosi dalam diri tetap stabil. Memang tidak akan mudah, tetapi semuanya bisa dimulai dari hal paling sederhana. Sadarilah jika menjaga emosi itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan badan.