#GreenBeauty Peduli Lingkungan Melalui Kerjasama Berbagai Pihak

Lingkungan merupakan keadaan yang ada di sekitar

Dari dulu hingga sekarang, permasalahan lingkungan merupakan bahasan yang senantiasa dibicarakan dan dicarikan penanganannya. Mungkin pada zaman Kesultanan Mataram, permasalahan membuang bangkai ke sungai dapat menimbulkan wabah kolera terhadap Jenderal VOC, JP Coen dan kawan-kawan.

Lain dulu lain sekarang. Mungkin juga pada zaman Indonesia merdeka, permasalahan membuang sampah ke sungai dapat menimbulkan berbagai penyakit. Mulai dari keracunan, diare, hingga bau tidak sedap.

Namun, permasalahan lingkungan tidak hanya soal sampah. Oleh karena itu, perlu adanya kesepakatan dalam melakukan penghijauan (Green Commitment), baik melalui masyarakat, pemerintah, bahkan perusahaan. Berikut ini adalah bentuk kesepakatan yang perlu diterapkan dalam melakukan penghijauan. Mari kita simak!

1. Peranan masyarakat dalam menjaga lingkungan

#GreenBeauty Peduli Lingkungan Melalui Kerjasama Berbagai Pihakilustrasi masyarakat (unsplash.com/sensyders)

Masyarakat merupakan suatu kelompok yang terdiri dari banyak orang. Peranan masyarakat sangat penting bagi lingkungan. Karena, kebudayaan akan tercipta dari kebiasaan masyarakat – termasuk budaya menjaga lingkungan.

Sebagai masyarakat, kita bisa menjaga lingkungan mulai dari hal terkecil. Mungkin ada beberapa contoh sederhana yang bisa jadi inspirasi agar lingkungan kita tetap terjaga, contohnya:

Yang pertama: Membuang sampah pada tong sampah

Sampah yang dibuang pada tong sampah, akan lebih mudah untuk diangkut -  daripada dibuang ke sungai. Maka dari itu, membuang sampah pada tempatnya tentu akan meringankan pekerjaan dari pengangkut sampah tersebut.

Yang kedua: Pilah sampah berdasarkan nilai ekonomi

Sampah memang banyak jenisnya. Ada sampah yang bisa dijual dan juga sampah yang tidak bisa dijual. Sampah yang bisa dijual biasanya bisa didaur ulang. Jadi, selain membantu program daur ulang (recycle), kita juga dapat uang.

Yang ketiga: Mengikuti program kerja bakti

Terkadang, program kerja bakti banyak diselenggarakan oleh RT/RW setempat pada hari libur. Tidak ada salahnya kita mengikuti kerja bakti tersebut agar lingkungan sekitar tetap bersih dan nyaman dipandang.

2. Peranan pemerintah dalam menjaga lingkungan

#GreenBeauty Peduli Lingkungan Melalui Kerjasama Berbagai Pihakilustrasi pemerintah (unplash.com/marcooriolesi)

Pemerintah sebagai pemangku kebijakan, memiliki peranan penting bagi hajat hidup masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu senantiasa mengawasi dan menggalakkan pola hidup yang bersih kepada seluruh jajaran. Beberapa kebijakan mungkin sudah diterapkan, misalkan saja seperti contoh di bawah ini:

Pertama: Memulai dari lingkup pendidikan

Jadwal piket yang diterapkan di tiap sekolah, memungkinkan siswa untuk memiliki kebiasaan yang peduli terhadap lingkungan. Selain itu, acara bersih-bersih serentak yang dilaksanakan tiap Jum'at atau Sabtu memberikan dampak yang baik terhadap siswa.

Kedua: Sebelum menikah, menyetor bibit pohon

Kita semua tahu, bahwa penebangan liar merupakan tindakan tidak terpuji. Hal seperti memang terkadang sudah banyak dilakukan oleh para oknum. Maka dari itu, sumbangsih pohon merupakan salah satu pengabdian kepada negara terhadap lingkungan agar penghijauan dapat pulih dan merata.

Baca Juga: #GreenBeauty 5 Cara Ampuh Untuk Mengurangi Carbon Footprint  

3. Peranan perusahaan dalam menjaga lingkungan

#GreenBeauty Peduli Lingkungan Melalui Kerjasama Berbagai Pihakilustrasi pabrik (unsplash.com/pauleinerhand

Peran perusahaan sangat penting dalam menjaga lingkungan. Karena perusahaan memiliki kuasa untuk melakukan produksi – apakah berbasis ramah lingkungan atau eksploitasi lingkungan. Maka, sudah semestinya seluruh perusahaan memikirkan dampak yang terjadi pada lingkungan setelah memproduksi.

Perusahaan juga tentu harus bertanggung jawab akibat produksi yang telah dilakukan. Tanggung jawab bisa dilakukan berbagai cara, misalkan saja seperti dibawah ini:

Pertama: Persyaratan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) perlu dipenuhi

Sebelum memulai suatu usaha, tentu perusahaan diwajibkan untuk memenuhi kajian AMDAL. Hal ini agar masyarakat dapat mengetahui apa saja dampak yang terjadi dari suatu bidang usaha didirikan di tempat tersebut. Selain itu, pemerintah beserta masyarakat dapat memberi masukan bilamana kegiatan tersebut menimbulkan dampak negatif.

Kedua: Membuat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

dm-player

Dengan mendirikan IPAL, artinya perusahaan turut serta dalam tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Bagi alam, IPAL sangat berfungsi dalam (1) Pengolahan air limbah sehingga bisa digunakan kembali, (2) Merawat tanah agar air yang masuk tidak tercemar oleh racun, dan juga (3) Air limbah yang telah diproses melalui IPAL, akan menjadi bersih. Sehingga pada saat dibuang ke sungai tidak menganggu ekosistem sungai.

Ketiga: Menggunakan teknologi ramah lingkungan

Dari masa ke masa, teknologi ramah lingkungan turut berperan aktif dalam berbagai hal. Seperti halnya dapat menghemat penggunaan listrik, dapat mempercepat proses produksi bahkan dapat mengurangi limbah yang dihasilkan.

Keempat: Mengikuti jejak Garnier

Perusahaan lain bisa mengikuti jejak Garnier, yaitu program Green Beauty yang digagas oleh Garnier. Banyak sekali manfaaat yang diterapkan, sehingga dapat melakukan transformasi dalam mata rantai nilai produksi yang saat ini kadang dipermasalahkan karena mencemari lingkungan.

Dilansir dari akun Garnier pada situs IDN Times, Penggunaan teknologi mini hydro power system dapat mengurangi 60 persen penggunaan air dan juga 84 persen emisi karbon. Selain itu, penggunaan Tissue Mask juga dapat mengakibatkan sampah terurai hanya dengan metode composting.

4. Peranan saya dalam menjaga lingkungan

#GreenBeauty Peduli Lingkungan Melalui Kerjasama Berbagai Pihakilustrasi menyapu (unsplash.com/brandbymide)

Izinkan saya untuk bercerita mengenai pengalaman dan kegiatan yang pernah dilakukan dalam merawat lingkungan. Mari kita simak:

Pertama: Pilah botol berdasarkan nilai ekonomi

Banyaknya botol, kaleng dan kardus bekas yang diakibatkan dalam kegiatan jual beli - memungkinkan untuk menumpuknya di satu ruangan. Hal ini agar pada saat pengepul datang, kita bisa menjualnya kepada pengepul tersebut. Namun, terkadang dicuci terlebih dahulu agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Oleh karena itu, barangkali kegiatan seperti ini merupakan bentuk dari ekonomi sirkular. Karena ada kegiatan jual beli. Penjual mendapat uang, dan pembeli (baca: pengepul) dapat melakukan kegiatan daur ulang (recycle).

Kedua: Menggunakan tas jinjing (totebag)

Dalam melakukan kegiatan belanja, entah di minimarket, pasar, dan lain sebagainya. Tas jinjing merupakan salah satu alat yang digunakan. Terkadang, menggunakan plastik yang sebelumnya agar plastik tidak hanya digunakan sekali pakai. Namun, berbelanja menggunakan plastik pun terkadang sangat diperlukan - karena barang yang menjadi sampah bisa disimpan dalam plastik serta dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Ketiga: Lipat sampah

Sebelum membuang sampah baik ke tempat sampah atau ke plastik. Melipat sampah yang tidak bernilai (baca: tidak dapat dijual) merupakan salah satu bentuk agar volume sampah bisa dikendalikan. Sehingga TPS setempat tidak mengalami sampah yang menggunung dengan waktu yang singkat.

Keempat: Menggunakan penghemat BBM

Barangkali bahan bakar berbahan biodiesel belum mencakup semua wilayah. Maka, pada saat berkendara -  menggunakan penghemat BBM merupakan salah satu upaya agar bisa menghemat bahan bakar yang dimiliki. Selain itu, menggunakan penghemat BBM dapat menyebabkan tarikan lebih ringan.

Kita semua tahu, bahwa bahan bakar fosil sangat terbatas keberadaannya. Mungkin perlu ribuan tahun agar ketersediaan minyak bumi dapat melimpah seperti semula.

5. Kerjasama berbagai pihak merupakan hal yang penting

#GreenBeauty Peduli Lingkungan Melalui Kerjasama Berbagai Pihakilustrasi kerjasama (unsplash.com/rafaidrovofoto)

Masyarakat - Pemerintah - Pengusaha merupakan elemen penting dalam menjaga lingkungan. Kerjasama yang baik akan menimbulkan lingkungan yang hijau.

Peran dari tiga kalangan ini tentu saja berbeda. Pemerintah dan pengusaha memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada masyarakat. Karena, dua kalangan ini memiliki kekuasaan dan modal untuk mempengaruhi banyak orang. Peran yang dilakukan oleh dua kalangan ini, diharapkan mampu dalam mengatasi berbagai permasalahan lingkungan.

Masyarakat pun tentu tidak boleh tinggal diam. Kita bisa melakukan pola hidup bersih, menyampaikan pendapat, dan mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan.

Dari ketiga kalangan tersebut, tidak akan berjalan apabila bekerja sendiri-sendiri. Apabila masyarakatnya peduli pada lingkungan, tetapi perusahaan abai dan eksploitasi besar-besaran serta pemerintah tidak membuat kebijakan yang berpihak pada lingkungan, maka hal seperti ini membuat masyarakat dipaksa untuk menggunakan produk yang tidak ramah lingkungan.

Begitu juga sebaliknya. Apabila perusahaan dan pemerintah sudah mengajak masyarakat agar melaksanakan pola hidup bersih, namun masyarakat acuh tak acuh - hal seperti ini menyebabkan lingkungan mudah tercemar.

Oleh karena itu, jika ketiga elemen ini bersinergi membangun negeri, Indonesia bisa menjadi negara bersih dari polusi, sampah bahkan pencemaran udara. Mari bersama-sama bersepakat dalam melakukan pola hidup yang peduli terhadap lingkungan!

#GarnierGreenBeauty #onegreenstep #GarnierxIDNTimes

Baca Juga: #GreenBeauty Siapa Bilang Go Green itu Ribet? Mulai dengan Aksi Ini!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya