Mulai Tertekan oleh Target-target dalam Hidupmu? Lakukan 5 Hal Ini 

Sering kali, saat kita terlalu bersemangat untuk berusaha, kita lupa gak memberi diri sendiri waktu yang cukup buat mencermati proses kita sebenarnya sudah sampai di mana. Ini yang bisa tiba-tiba membuat kita merasa sudah berusaha keras sekali sekian lama, tetapi target kok belum juga tercapai.

Kita butuh mengukur dengan tepat jarak kita sekarang dari titik berangkat dan dari target yang menjadi tujuan. Kalau kita bisa melihat dengan jelas ada kemajuan yang makin mendekatkan kita pada target, semangat kita akan terus terbarukan. Sebaliknya kalau kita gak mengukurnya dengan cermat, yang timbul adalah perasaan masih di sini-sini saja dan kerja keras kita sia-sia.

Target yang gak masuk akal bisa dilihat dari dua hal. Besaran atau tingkat kesulitan target yang harus dicapai dan waktu pencapaiannya. Seharusnya, dua hal itu beriringan. Jika targetnya besar atau sulit tetapi waktu yang kamu sediakan pendek, tentu kamu akan merasa dikejar-kejar.

Kamu seperti mendapat tugas membuat istana hanya dalam satu malam. Sebaliknya jika targetnya sepele tetapi waktu yang disediakan terlalu longgar, pada akhirnya pencapaianmu juga gak akan maksimal. Kamu akan melangkah terlalu lambat. Hal-hal seperti ini perlu diperbaiki biar lebih pas.

Mungkin kamu khawatir sekali menyederhanakan target berarti kamu mengalami kemunduran, padahal gak juga. Target-target yang dibuat di awal adalah sebelum kamu tahu kondisi di lapangan. Jadi wajar jika terlalu muluk. Yang menjadi gak wajar adalah bila kamu tetap memberlakukan target yang sama padahal sudah tahu kenyataannya gak memungkinkan.

Pencapaian tujuan akhir atau mimpi besar dalam hidup itu bukan sekadar mengotot kok. Jika cuma modal mengotot, mungkin kamu malah gak akan mendapat apa-apa. Keluwesan juga perlu. Target-target yang terlalu muluk perlu diturunkan atau dipecah menjadi target-target yang lebih sederhana sehingga mudah diraih.

Ini seperti menyeberangi sungai. Kalau gak mungkin melompati lima batu sekaligus, ya lewati saja satu per satu. Toh, intinya sama. Kamu sampai ke seberang. Pilih yang paling mudah untukmu. Kalau kamu melakukan ini, artinya kamu cerdas. Kamu belajar dari pengalaman dan mengubah strategi.

Gak bisa dianggap remeh, kadang-kadang yang bikin kita amat tertekan bukan murni dari target atau sifat ambisius kita melainkan orang-orang di sekitar kita. Setuju? Mungkin ada yang suka membandingkan pencapaianmu dengan pencapaian orang lain, latar belakang pendidikanmu, bahkan latar belakang keluargamu.

Ada juga yang suka ikut campur, berusaha menetapkan target-target dalam hidupmu. Padahal sebenarnya itu mimpi pribadi mereka yang kandas. Ada juga yang tergesa-gesa mengecapmu gagal hanya karena kamu belum menunjukkan keberhasilan yang gemilang.

Jika ini terjadi padamu, jangan mau terus-menerus menjadi bulan-bulanan orang. Hidup ini hidupmu. Kamu yang paling tahu kemampuan dan keinginanmu. Atur saja sesuka hatimu. Orang lain silakan bicara apa pun, tetapi kamu sangat berhak untuk gak memedulikannya.

Main lepas artinya kamu tetap tahu hasil yang diinginkan. Namun kamu juga tahu kalau kamu harus terlebih dahulu mengikuti apa pun prosesnya dan siap bila hasilnya gak sesuai dengan harapan. Yang penting kamu gak berhenti berusaha dan selalu mau melakukan evaluasi biar ke depan langkahmu lebih baik.

Sedang soal hasil, usahamu bukan satu-satunya penentu. Ada banyak faktor yang berpengaruh. Yang jelas, kamu yakin gak ada usaha yang sia-sia. Meski itu berarti hasilnya baru akan kamu petik beberapa lama lagi. Semua lelahmu akan terbayarkan pada akhirnya.

Gak perlu tergesa-gesa, yang penting pertahankan fokus. Kapan pun yang menjadi targetmu berhasil teraih, gak ada kata terlambat. Yang ada hanyalah saat yang paling tepat. Oke?