7 Alasan Sifat Egois Membuat Circle Pertemanan Gak Seimbang

2. Ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien

ilustrasi orang egois (pexels.com/Kampus Production)

Seringkali kita mewajarkan sifat egois. Seolah menjadi kebiasaan yang tidak perlu dipermasalahkan. Tanpa sadar sudah bertindak di luar batas wajar. Padahal, yang namanya sifat egois justru membuat circle pertemanan tidak seimbang.

Salah satu sebabnya komunikasi yang tidak efektif dan efisien. Seseorang cenderung mementingkan ambisi dan sudut pandang pribadi. Tapi tidak memiliki sifat toleransi terhadap lingkungan sekitar. Dalam lingkup pertemanan sering terjadi kesalahpahaman.

3. Kurangnya keterlibatan dan dukungan

ilustrasi berpikir (pexels.com/Michael Burrows)

Circle pertemanan ternyata juga membutuhkan keseimbangan. Antar orang bisa saling memahami dengan baik. Tapi menciptakan lingkup pergaulan yang seperti ini juga perlu usaha. Termasuk dengan menanamkan sifat-sifat baik dalam diri.

Di sinilah alasan mengapa sifat egois membuat lingkup pertemanan tidak seimbang. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya keterlibatan dan dukungan. Sosok egois cenderung berfokus pada kepentingan sendiri. Ini membuat orang-orang di sekitarnya merasa diabaikan.

Baca Juga: 5 Ciri Pertemanan yang Satu Arah, Kamu Merasakannya?

4. Tumbuh menjadi manusia individualis

ilustrasi orang egois (pexels.com/Di Ngoc To Quyen)

Keseimbangan menjadi syarat utama dalam circle pertemanan. Orang-orang di dalamnya memiliki relasi yang harmonis. Tapi ini tidak akan terjadi selama lingkup pertemanan didominasi oleh sifat egois. Tentu ada penjelasan di baliknya.

Mereka yang memiliki sifat egois hanya fokus pada diri sendiri. Seolah tidak mau tahu dengan yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal inilah yang mendorong seseorang menjadi manusia individualis. Dalam menjalani hidup seperti tidak membutuhkan orang lain.

5. Tidak adanya support system yang pasti

ilustrasi orang egois (pexels.com/Kampus Production)

Tahukah kamu apa yang membuat circle pertemanan seimbang? Salah satunya adalah sikap saling mendukung. Antara satu dengan yang lainnya bisa menjadi support system di saat terpuruk. Tapi lingkup pertemanan seperti ini tidak selalu terjadi.

Ternyata sifat egois yang membuat lingkup pertemanan menjadi tidak seimbang. Orang-orang yang apatis tidak mau memedulikan lingkungan sekitar. Bahkan antara satu dengan yang lainnya tidak mampu menjadi support system. Meskipun dalam lingkup pertemanan yang sama, tapi antar orang berjalan masing-masing.

6. Setiap orang hanya fokus pada ambisi pribadi

ilustrasi orang egois (pexels.com/Vlada Karpovich)

Dalam lingkup pertemanan, ada kalanya butuh pengorbanan. Kita harus mau menekan ambisi pribadi demi kepentingan bersama. Dengan cara ini, solidaritas terjalin erat. Setiap orang terikat dan memiliki rasa kebersamaan.

Namun demikian, situasi ini tidak terjadi saat seseorang memiliki sifat egois dalam diri. Ia menjadi orang yang hanya fokus pada ambisi pribadi. Tidak ada lagi semangat solidaritas dan kebersamaan. Akibatnya, circle pertemanan tidak seimbang.

7. Kerap terjadi kesalahpahaman

ilustrasi orang egois (pexels.com/Anna Shvets)

Lingkup pertemanan yang seimbang menghadirkan kenyamanan. Orang-orang di dalamnya bisa menyesuaikan diri dengan mudah. Meskipun terdapat banyak perbedaan, tapi tidak menimbulkan kendala berarti.

Di sisi lain, tidak jarang seseorang memiliki sifat egois berlebihan. Inilah yang membuat circle pertemanan jadi tidak seimbang. Mereka yang memiliki sifat egois cenderung tidak bisa diarahkan. Saat berkomunikasi dengan sesama, kerap terjadi kesalahpahaman.

Sifat egois harus dikendalikan agar tidak mendominasi diri. Jika sudah memengaruhi kehidupan sosial, tentu kamu tidak memperoleh kenyamanan. Tujuh alasan di atas seharusnya menjadi bahan renungan. Jangan sampai karena sifat egois kamu justru terkucil dari lingkungan pergaulan.

Baca Juga: 5 Bahaya Sifat Egois yang Dapat Merusak Keharmonisan Hubunganmu!