Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengelola Keuangan Bagi Mahasiswa Baru di Perantauan

ilustrasi mahasiswa rantau (pexels.com/George Pak)
ilustrasi mahasiswa rantau (pexels.com/George Pak)

Bagi mahasiswa baru, terkadang mereka harus merantau keluar kota karena tuntutan pendidikan. Pengalaman ini pasti memiliki tantangan yang tidak mudah. Apalagi harus tinggal jauh dari keluarga dan belajar mengelola keuangan sendiri.

Sebagai mahasiswa baru di perantauan, kadang sering bingung mengelola uang supaya tidak cepat habis. Sedangkan tuntutan hidup di tanah rantau masih banyak yang harus dipenuhi. Kira-kira, apakah ada tips menata keuangan bagi mahasiswa baru di perantauan? Yuk, simak artikel ini.

1. Memprioritaskan kebutuhan, bukan gaya hidup

ilustrasi belanja makanan (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi belanja makanan (pexels.com/Anna Shvets)

Pengalaman sebagai mahasiswa baru di tanah rantau memang menghadirkan tantangan tersendiri. Tidak hanya menyesuaikan diri dari perbedaan budaya dan kebiasaan. Tapi sebagai mahasiswa baru di tanah rantau juga dihadapkan tantangan dengan kemampuan mengelola keuangan.

Menjadi mahasiswa baru di tanah rantau, tentu harus memahami cara menata keuangan yang efektif dan efisien. Pertama, prioritaskan kebutuhan yang harus dipenuhi. Sebelum memenuhi tuntutan gaya hidup, pastikan seluruh kebutuhan primer sudah tercukupi.

2. Memanfaatkan diskon dan promo

ilustrasi diskon (pexels.com/Max Fischer)
ilustrasi diskon (pexels.com/Max Fischer)

Hidup sebagai mahasiswa baru di tanah rantau memang tidak mudah. Apalagi juga harus belajar cara mengelola keuangan yang terstruktur. Karena jika salah mengambil keputusan, akhir bulan dompet justru tidak berisi sama sekali.

Lantas, bagaimana caranya menata ruangan bagi mahasiswa baru di perantauan? Kuncinya dengan memanfaatkan diskon dan promo. Banyak toko, tempat makan, dan penyedia jasa yang memberikan potongan harga khusus bagi mahasiswa. Jangan ragu untuk mencari tahu dan memanfaatkan diskon ini untuk menghemat pengeluaran.

3. Menyimpan sebagian uang untuk dana darurat

ilustrasi dompet uang (pexels.com/Ahsanjaya)
ilustrasi dompet uang (pexels.com/Ahsanjaya)

Kita tidak bisa memprediksi permasalahan apa yang akan terjadi di tanah rantau. Terkadang sebagai mahasiswa baru ada saja pengeluaran karena situasi mendesak. Jika tidak direncanakan dari awal, pasti mengganggu kestabilan finansial.

Tentu ini menjadi perhatian penting. Salah satu tips menata keuangan bagi mahasiswa baru di tanah rantau, yakni menyimpan uang untuk dana darurat. Saat dihadapkan dengan pengeluaran yang bersifat mendesak, kita tidak akan terjerat oleh utang.

4. Membuat anggaran secara runtut dan sistematis

ilustrasi anggaran keuangan (unsplash.com/GoodNotes 5)
ilustrasi anggaran keuangan (unsplash.com/GoodNotes 5)

Anggaran keuangan memang harus runtut dan sistematis. Dengan ini bisa lebih mudah dalam memahami dan menerapkan. Anggaran keuangan tidak hanya sebagai catatan yang menghiasi kondisi keuangan setiap bulan. Tapi memang memiliki peran berarti dalam kehidupan nyata.

Secara tidak langsung ini menjadi peringatan bagi mahasiswa baru di perantauan. Dalam rangka menata keuangan, jangan lupa membuat anggaran secara runtut dan sistematis. Alokasikan jumlah pengeluaran, simpanan, dan dana darurat sejak awal bulan.

5. Menjaga pengeluaran agar tidak melebihi batas pemasukan

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebagai mahasiswa baru di tanah rantau, terkadang belum mahir dalam mengelola keuangan. Kondisi selalu lebih besar pasak daripada tiang. Hal ini dipengaruhi oleh pengeluaran-pengeluaran yang seharusnya tidak dilakukan.

Merasa menjadi mahasiswa baru di tanah rantau, tentu harus belajar menata keuangan. Di antaranya menjaga pengeluaran agar tidak melebihi batas pemasukan. Hindarkan dari kebiasaan belanja yang bersifat impulsif.

Hidup sebagai mahasiswa baru di tanah rantau memang tidak mudah. Apalagi dalam hal mengatur keuangan. Tapi untuk kamu yang sedang berada dalam fase tersebut, bukan tidak mungkin memiliki kondisi finansial yang tertata.

Kuncinya hanya dengan perencanaan yang matang dan mampu menahan diri dari gaya hidup hedon. Kondisi finansial yang seimbang membuat kehidupan lebih stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi
EditorArifina Budi
Follow Us