6 Alasan Orang Berjiwa Kompetitif Sering Susah Bekerja Sama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jiwa kompetitif adalah sebutan bagi orang yang tidak mau kalah dan selalu ingin menjadi yang paling unggul. Sikap demikian ini sebenarnya membawa dampak baik jika dikelola dengan tepat. Namun, saat sudah menguasai diri, seseorang justru sering bermasalah dengan lingkungan sekitar.
Mereka yang memiliki jiwa kompetitif berlebihan terkadang susah bekerja sama. Sangat susah bagi orang-orang tersebut untuk melepaskan ego demi tujuan bersama. Apa yang membuat orang berjiwa kompetitif susah diajak bekerja sama? Berikut enam alasan di antaranya.
1. Fokusnya adalah kemenangan pribadi
Dalam bekerja sama, fokus utama adalah kepentingan bersama. Diperlukan kekompakan antar individu untuk meraih keberhasilan. Namun, tim juga diisi oleh orang dari berbagai latar belakang juga karakter.
Ternyata sosok berjiwa kompetitif bisa susah diajak bekerja sama. Fokus mereka adalah kemenangan pribadi. Orang-orang seperti ini memilih berjalan individualis dan apatis. Mereka tidak terlalu peduli dengan kepentingan sosial.
2. Dalam bertindak masih dikuasai ego
Sifat egois berlebihan membuat seseorang tidak memiliki empati dan kepedulian. Dalam bertindak hanya memikirkan keuntungan sendiri. Mereka tidak peduli jika orang lain harus menanggung sisi negatif dari ambisi dan perbuatannya.
Hal ini terjadi pada orang-orang yang memiliki jiwa kompetitif berlebihan. Akibatnya, mereka susah diajak bekerja sama. Orang-orang seperti mereka hanya mementingkan tujuan dan kehendak sendiri. Urusan dalam tim tidak terlalu dipedulikan.
3. Terlalu mengedepankan rivalitas dalam tim
Keberhasilan dalam tim ditentukan oleh kekompakan orang-orang di dalamnya. Antar individu saling mendukung dan membantu. Tapi sayangnya, kondisi demikian tidak terjadi jika tim didominasi oleh orang yang memiliki karakter kompetitif.
Mereka justru susah diajak bekerja sama. Manusia berjiwa kompetitif terlalu mengedepankan rivalitas, meskipun dengan teman sendiri. Sikap saling menjatuhkan demi ambisi dan validasi dianggap sebagai fenomena wajar.
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Bukti Jiwa Kompetitif Sudah Toksik, Kemenangan Segalanya!
4. Keinginan menjadi orang yang paling unggul
Menjadi yang paling unggul merupakan salah satu pencapaian. Namun untuk dikatakan sukses dan berhasil bukan berarti kamu memperoleh posisi terbaik. Adakalanya harus memiliki kesadaran bekerja sama dalam tim.
Bagi orang-orang berjiwa kompetitif, meraih label unggul ibarat mindset yang tertanam dalam diri. Mereka susah diajak bekerja sama karena bersaing untuk menempati satu posisi. Bahkan tidak mengizinkan orang lain untuk turut andil dalam meraih kesuksesan tersebut.
5. Kurangnya solidaritas dan kebersamaan
Apa yang kamu tahu tentang solidaritas dalam tim? Pastinya menyangkut rasa persatuan dan kekompakan orang-orang di dalamnya. Tapi, apa yang terjadi saat suatu tim tidak memiliki solidaritas dan kebersamaan?
Fenomena demikian terjadi pada orang yang memiliki jiwa kompetitif berlebihan. Dampak dari sikap tersebut, susah sekali membangun kerja sama. Pola pikir mereka yang memiliki jiwa kompetitif cenderung individualis. Segala sesuatunya berjalan masing-masing.
6. Dorongan untuk mendominasi lingkungan
Memiliki jiwa kompetitif bisa memacu agar tetap produktif. Namun, segala sesuatu yang berlebihan juga tidak baik. Tidak terkecuali dengan jiwa kompetitif itu sendiri. Jika sudah melewati batas wajar, seseorang terjebak ambisi toksik.
Jangan heran mengapa orang yang memiliki jiwa kompetitif berlebihan susah diajak bekerja sama. Secara otomatis, mereka terpacu untuk mendominasi lingkungan. Keinginan menjadi yang paling unggul sudah membutakan langkah. Motivasi hidup hanya seputar validasi dan kekuasaan.
Sikap kompetitif identik dengan persaingan dan keinginan menjadi yang paling unggul. Sebenarnya tidak masalah asal dikelola dalam batas wajar. Tapi saat jiwa kompetitif sudah berlebihan, seseorang justru tidak bisa diajak bekerja sama. Pastinya bisa mempengaruhi keberhasilan dalam tim itu sendiri.
Baca Juga: 5 Bad Attitude yang Membuat Orang Malas Bekerja Sama Denganmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.