7 Sebab Pengakuan Dianggap sebagai Kebahagiaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Barangkali kamu pernah melihat orang yang haus pengakuan. Mendapatkan selarik kalimat pujian dianggap sebagai simbol kebanggaan. Mereka rela berusaha dengan segala cara untuk memperoleh pengakuan dari orang lain.
Pengakuan dianggap sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan. Berusaha tanpa membawa oleh validasi dianggap sebagai kegagalan. Kurang lebih ada tujuh hal yang menyebabkan pengakuan dianggap sebagai kebahagiaan. Setelah membaca artikel ini, kamu bisa lebih waspada.
1. Kesalahan memaknai pujian
Kebahagiaan sebenarnya tidak berpatokan pada satu sumber. Tapi mereka yang memiliki pola pikir kurang bijaksana justru terjebak sudut pandang terbatas. Kebahagiaan menjalani hidup berpatokan pada komentar orang-orang sekitar.
Mereka ini menganggap pujian sebagai simbol kebanggaan. Saat seluruh pencapaian dan usahanya diakui lingkungan, merasa menjadi orang paling berjasa. Beragam cara dilakukan hanya untuk menarik pujian sesaat.
2. Dikendalikan oleh sikap superior
Apa yang kamu ketahui tentang sikap superior? Bisa diartikan, superior adalah sikap merasa paling unggul dari yang lain. Ketika seseorang tidak memiliki privilege sepertimu, dianggap sebagai masyarakat kelas bawah.
Keinginan merasa superior diantara yang lain turut menjadi sebab pengakuan dianggap sebagai sumber kebahagiaan. Dipandang sebagai sosok paling unggul merupakan titik kebahagiaan. Orang-orang seperti mereka merasa berhak atas lingkungan sekitar dan bisa memerintah orang lain sesukanya.
3. Validasi dianggap sebagai tolak ukur keberhasilan
Sebenarnya ada banyak tolak ukur keberhasilan. Tidak harus dengan pujian bertubi-tubi. Keberhasilan juga bisa terjadi saat kamu mampu memberikan karya bermanfaat. Sejauh ini, bagaimana sudut pandangmu tentang memperoleh pengakuan?
Ada alasan kuat mengapa pengakuan dianggap sebagai sumber kebahagiaan. Sudut pandang ini berkaitan dengan konsep keberhasilan itu sendiri. Mereka baru merasa bangga saat bisa memenuhi tuntutan sosial. Meski sebenarnya tidak sesuai dengan kenyamanan.
4. Memperoleh pengakuan dianggap sebagai simbol rasa percaya diri
Editor’s picks
Pengakuan sejatinya sumber kebahagiaan, asal kamu bisa menilai dengan cara bijaksana. Tapi pada faktanya seseorang haus validasi. Tujuan utama dalam menjalani hidup sekadar ingin terlihat lebih unggul dibanding orang lain.
Kira-kira, apa yang membuat buat seseorang menganggap pengakuan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan? Ternyata berkaitan erat dengan rasa percaya diri. Dengan adanya pengakuan, seseorang bisa lebih optimis melakukan upaya terbaik
5. Pengakuan turut mempertegas eksistensinya di lingkungan masyarakat
Siapa yang tidak menginginkan eksistensi di lingkungan masyarakat? Hampir semua orang tahu sisi positif tentang dirimu. Tapi jangan sampai terlena oleh pengakuan, kemudian hilang prinsip dan pendirian.
Perlu digaris bawahi, seseorang menganggap pengakuan sebagai kebahagiaan karena suatu alasan. Mereka ingin terlihat sebagai sosok paling dominan dan eksistensinya diakui lingkungan sekitar. Sekolah tidak ada tujuan hidup lain yang lebih membanggakan selain pengakuan.
Baca Juga: 3 Alasan Kebahagiaan Bisa Diperoleh dari Hidup Sederhana
6. Keterkaitan dengan wibawa dan integritas
Seseorang dengan wibawa dan integritas cenderung disegani lingkungan sekitar. Ciri utama dari orang tersebut adalah rasa berani dan percaya diri yang kuat. Mereka mampu membangun citra positif dalam dirinya di lingkungan masyarakat.
Keinginan terlihat berwibawa dan berintegritas tinggi turut mempengaruhi perspektif dalam menjalani hidup. Mereka menempatkan pengakuan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan. Bahkan, satu kalimat apresiasi disikapi secara berlebihan
7. Apresiasi dianggap sebagai bayaran atas jerih payah
Sejatinya kebahagiaan bisa bersumber dari hal kecil dan sederhana. Meskipun begitu, beberapa orang tidak memiliki sudut pandang secara bijak. Mereka mengharapkan imbalan secara nyata atas perjuangan yang sudah dilakukan.
Pengakuan dipandang sebagai bayaran atas jerih payah yang dilakukan. Tidak peduli diucapkan dengan kalimat tulus atau menyakitkan. Mereka hanya mempertimbangkan kebahagiaan sesaat, bukan kebahagiaan jangka panjang
Rasa bangga memperoleh pengakuan harus dikendalikan. Jika berlebihan, kamu justru menganggap pengakuan sebagai tujuan utama hidup. Kondisi pengakuan dianggap sebagai kebahagiaan pastinya harus dikendalikan. Sebab, pengakuan dari orang lain bukan satu-satunya patokan.
Baca Juga: 5 Cara Santai Menambah Kebahagiaan Hati dalam Menjalani Hari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.