7 Bentuk Sikap yang Mencerminkan Kestabilan Mental dan Pikiran
ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Anastasiya Gepp)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kestabilan mental dan pikiran membuat hidup yang kamu jalani terasa seimbang. Namun, kamu mungkin juga kebingungan tentang kondisi mental dan pikiran. Apakah sudah selaras, atau justru berjalan tidak sinkron?
Padahal kestabilan mental dan pikiran bisa diamati dari sikap dan tingkah laku. Baik dari caramu dalam mengatasi permasalahan, penerimaan dan penyesuaian diri, juga berinteraksi dengan orang-orang sekitar.
Segala sesuatu dari seseorang dengan kestabilan mental akan lebih tertata. Kamu bisa mengamatinya melalui tujuh bentuk sikap yang mencerminkannya berikut ini. Adakah yang terdapat pada dirimu?
1. Mampu berkomunikasi secara efektif
ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Anna Shvets)Sebagai makhluk sosial, kita diharuskan memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif. Termasuk menyampaikan maksud dan tujuan secara jelas. Baik menyangkut kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif termasuk bentuk sikap yang mencerminkan kestabilan mental dan pikiran. Kamu paham cara membawa diri di lingkungan masyarakat. Melalui komunikasi yang efektif, kamu bisa mengekspresikan diri secara jelas dan lugas.
2. Bisa mengendalikan gejolak emosi negatif
ilustrasi marah (pexels.com/Pavel Danilyuk)Manusia memiliki beragam gejolak emosi dalam diri. Mulai dari kebahagiaan, kekecewaan, sampai kemarahan. Kendala yang sering terjadi, kita sering terbawa gejolak emosi negatif sampai merugikan diri.
Kondisi demikian tidak terjadi saat kamu memiliki kestabilan mental dan pikiran. Meskipun sedang marah, sedih, dan kecewa, semua bisa diatasi. Kamu paham cara mengelola diri, agar tidak terjebak tuntutan emosi yang merugikan.
Baca Juga: 5 Aturan Sederhana untuk Jaga Kestabilan Mental, Yuk Mulai Bersyukur!
3. Bisa menunjukkan empati terhadap lingkungan sekitar
ilustrasi menolong teman (pexels.com/Allan Mas)Kehidupan tidak selalu berjalan ideal. Contohnya, ketika kamu dikaruniai kebahagiaan berlimpah. Namun, orang-orang di sekitar bisa jadi menjalani hidup dengan memprihatinkan. Sebagai makhluk sosial, sudah seharusnya memiliki kepedulian.
Mampu menunjukkan empati terhadap lingkungan sekitar termasuk sikap yang hanya dimiliki seseorang dengan kestabilan mental dan pikiran. Kamu bisa mengamati fenomena sosial secara tepat dan cermat. Di mana kemudian menyelaraskan hati dan pikiran, agar melakukan tindakan nyata.
4. Memiliki keterampilan mengatasi konflik
Editor’s picks
ilustrasi mengatasi konflik (pexels.com/Antoni Shkraba)Kita mungkin mendambakan kehidupan yang tenang tanpa masalah. Namun, tidak dapat dimungkiri jika konflik bisa saja terjadi. Entah perselisihan antar individu atau konflik yang melibatkan antar kelompok. Seharusnya kita bisa mengendalikan diri dari konflik.
Hal itu mungkin saja dilakukan saat kamu sudah memiliki kestabilan mental dan pikiran. Ketika emosi mulai tersulut, pikiran mampu mempertimbangkan dengan jernih. Kamu meredam kemarahan dengan mengingatkan diri terkait risiko buruk yang bisa saja terjadi ketika gegabah.
5. Bersifat fleksibel dan mampu menerima diri seutuhnya
ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Anastasiya Gepp)Kehidupan yang kita jalani bersifat dinamis. Hal ini turut diimbangi perkembangan teknologi di era sekarang. Alhasil, perubahan bisa terjadi setiap detik.
Supaya bisa hidup dengan baik, kita harus mampu mengimbangi perubahan dengan cermat. Saat seseorang sudah memiliki kestabilan mental dan pikiran, ia akan lebih bersikap fleksibel dan mampu menerima diri seutuhnya.
Perubahan di lingkungan sekitar tidak dijadikan alasan menuntut diri secara berlebihan. Sebaliknya, ia menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman sesuai kapasitas diri.
6. Punya kemampuan fokus dan konsentrasi
ilustrasi berkonsentrasi (pexels.com/Ivan Samkov)Tanpa dijelaskan lebih jauh, kamu juga paham jika fokus dan konsentrasi berperan membangun kesuksesan. Kamu bisa memaksimalkan potensi diri untuk meraih pencapaian terbaik. Bersyukurlah, jika kamu memiliki kemampuan tersebut dalam diri.
Fokus dan konsentrasi merupakan bentuk sikap dari orang yang memiliki kestabilan mental dan pikiran. Kamu bisa menyelaraskan keduanya, agar tidak saling bertentangan. Saat pikiran dan mental sudah selaras, kamu bisa menyusun strategi dengan lebih efektif dan efisien.
7. Merasa yakin dengan kemampuan yang dimiliki
ilustrasi perempuan karier (pexels.com/Alena Darmel)Tiap individu sudah pasti memiliki keunggulan tersendiri. Namun yang kerap terjadi, kamu tidak merasa yakin dengan kemampuan yang sudah dimiliki. Bukannya memaksimalkan, justru memandang sebelah mata.
Saatnya belajar menstabilkan mental dan pikiran. Ketika keduanya sudah selaras, kamu memiliki mental yang bagus untuk menghadapi tantangan. Dengan kemampuan yang dimiliki, kamu optimis bisa memaksimalkan potensi diri. Tidak ada kata pesimis dan minder dalam berusaha.
Untuk mengetahui kestabilan mental dan pikiran, kamu bisa mengamatinya dari beberapa sikap. Seseorang dengan kestabilan mental dan pikiran mampu berkomunikasi secara efektif. Dia juga terampil mengatasi konflik yang terjadi. Berdasarkan tujuh informasi yang sudah kamu baca, bagaimana kestabilan mental dan pikiranmu?
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kestabilan Pikiran, agar Gak Mengganggu Kesehatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
