6 Strategi Mengantisipasi Kemungkinan Oversharing, Biar Gak Menyesal!

Penting untuk mengontrol diri dari media sosial

Kebiasaan oversharing bisa membawa sejumlah dampak buruk. Kamu membiarkan orang-orang sekitar sepenuhnya ikut campur permasalahan pribadi. Di sisi lain, tidak semua orang memiliki sikap bijaksana. Kebiasaan oversharing justru merugikan diri sendiri.

Kebiasaan berupa oversharing harus diantisipasi. Kamu juga membutuhkan ruang privasi yang terjaga tanpa adanya campur tangan orang lain. Ternyata, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan. Berikut enam di antaranya. Ingat, ketegasan dalam hal privasi sangat diperlukan.

1. Selektif dalam membagikan informasi

6 Strategi Mengantisipasi Kemungkinan Oversharing, Biar Gak Menyesal!ilustrasi oversharing (pexels.com/George Pak)

Di era sekarang, setiap orang memiliki kebebasan menyampaikan informasi. Mereka berhak menunjukkan emosi yang dirasakan, juga menyuarakan pendapat-pendapatnya. Tanpa sadar, kebebasan informasi sudah mempengaruhi sikap oversharing. Kamu membagikan banyak hal tanpa menyaring terlebih dahulu.

Kebiasaan oversharing perlu diantisipasi agar tidak merugikan diri. Langkah penting yang harus kamu ambil, mulai selektif dalam membagikan informasi. Pertimbangkan segi pantas atau tidak. Karena beberapa permasalahan alangkah baiknya disimpan sendiri. Bukan untuk menjadi konsumsi publik.

2. Mengontrol diri dalam bermedia sosial

6 Strategi Mengantisipasi Kemungkinan Oversharing, Biar Gak Menyesal!ilustrasi scrolling media sosial (pexels.com/Roberto Hund)

Media sosial membuat seseorang kecanduan membagikan segalanya. Mulai dari pencapaian yang sudah diraih, pengalaman menjalani hidup, sampai dengan kesedihan. Namun, keberadaan media sosial juga membuat seseorang lupa diri terkait batas yang seharusnya dibagikan.

Ini yang disebut dengan oversharing. Untuk mengantisipasi kebiasaan tersebut, belajarlah mengontrol diri dalam bermedia sosial. Berikan batasan waktu agar kamu tidak kebablasan dalam membagikan segala hal. Media sosial hanya dijadikan sebagai hiburan sewajarnya, tidak mendominasi kehidupan.

3. Memikirkan konsekuensi dari tindakan

6 Strategi Mengantisipasi Kemungkinan Oversharing, Biar Gak Menyesal!ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Boleh saja kita menunjukkan ekspresi dan berbagi informasi. Namun, jangan sampai kebablasan oversharing. Karena, tidak semua hal bisa dibagikan secara berlebihan. Apalagi menyangkut informasi pribadi.

Berniat mengantisipasi kebiasaan oversharing, kamu harus memikirkan konsekuensi dari tindakan. Mulai dari dampak jangka pendek sampai jangka panjang. Setelah mengetahui akibat yang harus ditanggung, kamu akan berpikir ulang sebelum membagikan segala hal.

dm-player

Baca Juga: Apa Itu Oversharing? Pengertian, Jenis, hingga Bahayanya

4. Menetapkan batasan pertemanan

6 Strategi Mengantisipasi Kemungkinan Oversharing, Biar Gak Menyesal!ilustrasi pertemanan (pexels.com/Min An)

Tahukah kamu apa yang membuat seseorang oversharing? Salah satunya saat sudah merasa dekat dengan orang lain. Ia terlanjur akrab dan memberikan rasa percaya sepenuhnya. Sampai tidak memperhatikan lagi batasan privasi.

Berteman dengan siapapun bukan sikap yang salah. Tadi harus ada yang namanya batasan pertemanan. Tidak semua orang berhak tahu tentang dirimu. Beberapa permasalahan lebih baik disimpan sendiri agar tidak melibatkan banyak pihak.

5. Menyadarkan diri tentang pentingnya ruang privasi

6 Strategi Mengantisipasi Kemungkinan Oversharing, Biar Gak Menyesal!ilustrasi berpikir (pexels.com/Kampus Production)

Masing-masing individu pasti memiliki ruang privasi. Adakalanya merasa tidak nyaman saat urusan dicampuri orang lain. Namun, sekarang banyak yang mengesampingkan ruang privasi dengan sikap oversharing.

Agar tidak kebablasan, cepat sadarkan diri tentang pentingnya ruang privasi. Saat ini, kamu masih belum menyadari dampak tersebut. Tapi seiring berjalannya waktu, pasti menyesal sudah mengizinkan orang lain ikut campur. Kamu merasa keputusan itu salah dan justru merugikan diri.

6. Berusaha mengendalikan diri dari tren

6 Strategi Mengantisipasi Kemungkinan Oversharing, Biar Gak Menyesal!ilustrasi selfie (pexels.com/Anna Shvets)

Oversharing bukan hanya berasal dari obrolan antar teman. Tapi juga turut dipengaruhi tren. Contohnya, kamu menjumpai suatu tren yang mengajak memposting informasi pribadi. Mulai dari hubunganmu dengan seseorang, sampai data yang tidak seharusnya disebarkan.

Mengurangi kebiasaan oversharing, kamu bisa mengendalikan diri dari tren. Tidak semua hal yang terlihat keren patut diikuti. Kamu harus menyaring secara cermat dan mempertimbangkan dampaknya. Tren yang menyangkut urusan pribadi justru mengikis ruang privasi.

Kebiasaan oversharing tidak bisa dianggap wajar. Dalam kurun waktu tertentu, kamu pasti merasakan dampak buruknya. Sebelum itu terjadi, segera siapkan langkah antisipasi. Termasuk mengurangi kebiasaan oversharing dengan beberapa strategi. Jangan biarkan ruang privasi terkikis!

Baca Juga: [QUIZ] Kamu Orang yang Oversharing atau Bukan? Cek di Sini!

Mutia Zahra Photo Verified Writer Mutia Zahra

Let's share positive energy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya