Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Naskah Khutbah Jumat 31 Januari 2025: Ibadah Bulan Syaban

Ilustrasi khutbah Jumat (pexels.com/Alena Darmel )
Ilustrasi khutbah Jumat (pexels.com/Alena Darmel )

Bulan Syaban adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Bulan ini terletak di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Syaban merupakan waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadan. Adapun momen yang terkenal di bulan ini, yaitu malam Nisfu Syaban. 

Namun, sebelum itu, umat Islam juga perlu mengetahui tentang keutamaan dan perannya dalam Islam serta peristiwa penting bulan Syaban. Semua akan dirangkum pada khutbah Jumat di bawah ini.

1. Pembukaan

Ilustrasi khutbah Jumat (pexels.com/Alena Darmel)
Ilustrasi khutbah Jumat (pexels.com/Alena Darmel)

Assalammualaikum warrahmatullahi wa barakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kita semua hidayah dan inayah untuk terus istiqamah dalam melaksanakan shalat Jumat ini.

Selawat dan salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah mengorbankan segala waktunya untuk menyebarkan Islam, sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Semoga kita bisa bersamanya kelak di hari kiamat, amin.

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 

2. Isi

Ilustrasi buka puasa bersama (pexels.com/Sami Abdullah)
Ilustrasi buka puasa bersama (pexels.com/Sami Abdullah)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Ketahuilah bahwa kita saat ini berada di bulan Syaban, salah satu bulan yang penuh berkah dan keutamaan dalam kalender hijriah. Bulan Syaban merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT sebagai persiapan menuju bulan suci Ramadan.

Dalam bahasa Arab, "Syaban" berasal dari kata "syi'b" yang berarti "terpisah" atau "terputus". Nama ini diyakini merujuk pada periode waktu yang terpisah antara dua bulan suci, yaitu Rajab yang penuh berkah dan Ramadan yang sangat istimewa.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Itulah bulan yang sering dilupakan oleh banyak orang, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan di mana amal-amal manusia diangkat kepada Allah, Rabb semesta alam, dan aku suka ketika amalanku diangkat aku sedang berpuasa." (HR. An-Nasa’i).

Bulan Syaban, meskipun tidak termasuk bulan yang wajib dilaksanakan ibadah tertentu, tetap memiliki keutamaan dalam mempersiapkan diri untuk menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan. Rasulullah SAW sendiri memberikan perhatian khusus pada bulan Syaban, dengan memperbanyak puasa sunah pada bulan ini. Bahkan, beliau sering berpuasa lebih banyak pada bulan Syaban dibandingkan bulan lainnya, kecuali pada bulan Ramadan.

Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa ada keutamaan lain pada bulan Syaban, yaitu amalan umat Islam diangkat ke hadapan Allah SWT pada malam Nisfu Syaban. Allah SWT turun ke langit dunia untuk memberi ampunan kepada hamba-hamba-Nya yang memohon ampun. Ini sesuai dengan hadis yang berbunyi:

"Pada malam Nisfu Syaban, Allah memandang kepada hamba-hamba-Nya dengan pandangan kasih sayang-Nya. Dia mengampuni dosa-dosa orang yang memohon ampunan, dan Dia memberi rahmat-Nya kepada orang-orang yang berdoa." (HR. Ibnu Majah).

Hadirin rahimakumullah,

Bulan Syaban yang merupakan salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT memiliki beberapa peristiwa yang penting. Peristiwa pertama, Allah SWT menurunkan ayat perintah berselawat kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa penting ini telah difirmankan oleh Allah SWT, yang berbunyi:

"Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, selawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56).

Peristiwa kedua, Allah SWT menurunkan kewajiban berpuasa bagi umat Islam. Kewajiban puasa yang dimaksud merupakan puasa Ramadan bagi seluruh umat manusia. Karena dengan puasa ini, umat Islam dilatih jiwa dan raganya, sehingga jadi pribadi yang sempurna dan matang spiritualnya. Dalam riwayat Anas bin Malik, nabi bersabda:

“Dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya terdapat kebaikan yang sangat banyak kebaikan bagi orang yang berpuasa di dalamnya, hingga ia masuk surga.” (HR Anas bin Malik).

Merujuk pada hadis tersebut, Rasulullah SAW menganjutkan kita untuk berpuasa. Bahkan jumlah puasa yang dilakukannya melebihi bulan-bulan yang lain selain bulan Ramadan, ternyata ketika ditanya oleh para sahabat perihal semua itu, beliau menjawab bahwa bulan ini merupakan bulan diangkatnya semua amal ibadah kepada Allah SWT.

“Ini adalah bulan yang kerap dilalaikan oleh manusia darinya. Ia adalah bulan di antara Rajab dan Ramadan, yaitu bulan di mana amal-amal akan diangkat kepada Tuhan alam semesta, maka aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).

Hadirin rahimakumullah,

Kita berlanjut ke peristiwa ketiga di bulan Syaban, yaitu perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsha menuju Ka'bah di Masjidil Haram. Peristiwa ini menunjukkan ketaatan dan kepatuhan umat Islam terhadap perintah Allah, serta menjadi simbol penyatuan umat.

Peristiwa yang terjadi pada bulan Syaban ini menjadi sejarah penting bagi umat Islam, karena menjadi penentu arah, kemana umat Islam menghadap ketika melakukan salat lima waktu. Dengan beralihnya kiblat ini juga menjadi penanda bahwa kedua masjid tersebut merupakan pusat tauhid umat manusia. Peristiwa peralihan kiblat ini ditandai dengan turunnya ayat 144 dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah:

"Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram." (QS Al-Baqarah: 144). 

3. Penutup

Ilustrasi salat di Masjid (pexels.com/Abdur Rahman ®)
Ilustrasi salat di Masjid (pexels.com/Abdur Rahman ®)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dapat disimpulkan, memasuki bulan Syaban, kita perlu mengetahui berbagai peristiwa penting umat Islam untuk menambah wawasan. Jangan lupa untuk terus memaksimalkan ibadah, khususnya ibadah puasa, karena terdapat anjuran dari baginda Rasulullah SAW. Ini terhitung jadi persiapan kita untuk menyambut bulan Ramadan, yang insya allah kita sambut beberapa minggu lagi. 

Demikian khutbah Jumat perihal rahasia dan keutamaan bulan Syaban. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bisa mengambil keuntungan dan memaksimalkan bulan ini, dan tidak termasuk golongan orang-orang yang menyia-nyiakan bulan mulia ini.

Sekali lagi khatib mengingatkan untuk terus meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT, sebab hanya dengan ketakwaan seseorang bisa selamat di dunia dan akhirat.

Wassalammualaikum warrahmatullahi wa barakatuh.

Melatih diri dalam beribadah dapat dilakukan setiap hari. Namun, kita harus mengoptimalkannya pada bulan-bulan tertentu yang ada keutamaannya untuk meraih lebih banyak kebaikan, keberkahan, sekaligus pahala dari Allah SWT. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
Delvia Y Oktaviani
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us