Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Novel Klasik Underrated dengan Cerita Tragis

novel The Lady of Camellias karya Alexandre Dumas dan Tender is the Night karya F. Scott Fitzgerald
Intinya sih...
  • The Lady of Camellias (Alexandre Dumas) - Kisah cinta tragis antara Marguerite dan Armand di lokalisasi elite Paris.
  • The Bird’s Nest (Shirley Jackson) - Elizabeth dengan kepribadian ganda, mengubah perspektif pembaca tentang buku ini.
  • Tender is the Night (F. Scott Fitzgerald) - Dick dan Nicole Diver, pasutri dengan dinamika hubungan yang ganjil.

Jenuh dengan tren buku healing fiction yang opsinya terus bertambah? Ingin mencoba merasakan sensasi baca buku yang beda dan menantang? Novel klasik dengan cerita tragis ini bisa jadi alternatif bacaanmu, deh. Ditulis puluhan bahkan ratusan tahun lalu, tetapi isunya gak jauh dengan masalah hidup manusia modern.

Tidak tercapainya mimpi, cinta tak berbalas, sampai isu kesehatan mental ternyata masalah yang sudah menghantui manusia selama berabad-abad. Tak percaya? Tujuh novel klasik ini buktinya.

1. The Lady of Camellias (Alexandre Dumas)

novel The Lady of Camellias karya Alexandre Dumas

The Lady of Camellias adalah novel klasik Prancis karya Alexandre Dumas yang mengikuti kisah cinta seorang pria dengan pekerja seks di sebuah lokalisasi elite di Paris. Mereka adalah Marguerite Gautier dan Armand Duval yang sebenarnya punya latar belakang yang cukup berbeda. Marguerite adalah primadona di kalangan pria kelas atas, sementara Armand hanya pemuda dari kelas bawah yang bermodalkan cinta dan kasih tulus. Marguerite punya ekspektasi yang tak bisa dipenuhi Armand dan ini memicu konflik serta ketidakstabilan dalam hubungan mereka. Kompleks, realistis, dan tentunya tragis.

2. The Bird’s Nest (Shirley Jackson)

novel The Bird's Nest karya Shirley Jackson

Melipir dulu dari novel larisnya, Shirley Jackson punya The Bird’s Nest yang tak kalah provokatif. Novel ini mengikuti kehidupan Elizabeth, perempuan 23 tahun yang bekerja di museum dan tinggal bersama tantenya. Satu hari, ia jatuh sakit, tetapi setelah dibawa ke dokter, muncul berbagai fakta-fakta mencengangkan soal dirinya. Perlahan, pembaca diberi petunjuk kalau Elizabeth ternyata punya kepribadian ganda dan ini akan mengubah perspektifmu tentang buku ini. Menganggu, tragis, tetapi masih ada secercah harapan. Khas Shirley Jackson, deh.

3. Tender is the Night (F. Scott Fitzgerald)

novel Tender is the Night karya F. Scott Fitzgerald

Tender is the Night adalah novel klasik underrated dari penulis The Great Gatsby. Ceritanya tak kalah tragis dan mengganggu. Novel ini menjelajahi dinamika relasi pasutri bernama Dick dan Nicole Diver. Dick adalah psikolog dan Nicole adalah salah satu kliennya. Ini membuat hubungan mereka ganjil dan gak biasa. Menariknya, untuk menjelaskan apa yang terjadi, Fitzgerald menggunakan perspektif orang ketiga di luar pernikahan mereka.

4. The Mayor of Casterbridge (Thomas Hardy)

novel The Mayor of Casterbridge karya Thomas Hardy

Dikenal sebagai empunya cerita tragis, kamu wajib mencoba baca The Mayor of Casterbridge. Dalam nove ini Hardy mencoba mengeksplorasi rasa kesepian dan ambisi yang tak tercapai lewat balada seorang pria bernama Michael Henchard. Pada titik terendahnya, ia nekat menjual anak dan istrinya. Ia kemudian berusaha bertahan hidup sendiri dan sampai pada titik di mana ekonominya stabil dan reputasinya positif. Namun, dosa masa lalunya terus menghantui dan membuatnya terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan destruktif.

5. The Vet's Daughter (Barbara Comyns)

novel The Vet's Daughter karya Barbara Comyn

Memadukan realisme dengan fantasi, The Vet’s Daughter akan membawamu ke dalam hidup sebuah keluarga yang terdiri dari seorang pria dan anak istrinya. Istrinya tergeletak di kasur karena satu penyakit dan ini membuat si pria uring-uringan. Hubungannya dengan sang putri juga berjarak, sampai-sampai sang putri lebih memilih untuk kabur ke dunia imajiner buatannya sendiri. Isu kesepian jadi tema utama novel tragis ini.

6. Beware of Pity (Stefan Zweig)

novel Beware of Pity karya Stefan Zweig

Sedang hits di media sosial, novel underrated Beware of Pity yang sudah diterjemahkan pula dalam bahasa Indonesia dengan judul Kalut ini akan mengajakmu mengikuti pergumulan batin pelik seorang pemuda 25 tahun. Anton Hoffmiller adalah tentara yang hidupnya lempengnya berubah setelah ia melakukan sebuah kesalahan dan merasa harus menebusnya dengan sebuah kebaikan. Namun, kebaikan dan rasa iba yang ia ekspresikan itu justru membawanya ke dalam polemik tak berkesudahan. Ia membuat seorang perempuan jatuh cinta dan tak sampai hati menolaknya. Masalahnya, ia juga tak bersedia mengambil risiko untuk menikahi pemujanya itu.

7. Middlemarch (George Elliot)

novel Middlemarch karya George Elliot

Middlemarch adalah novel epik setebal 900 halaman yang berkutat pada kehidupan orang-orang di kota fiktif di pinggiran Inggris. Ada empat plot utama di novel ini dan semuanya saling berkaitan, kompleks, dan berlapis. Tema utamanya sih masih seputar cinta tak berbalas, kemunafikan, idealisme yang menjerumuskan, sampai status sosial dan dinamika gender pada era itu. Menariknya, tiap cerita punya sisi gelap dan terang masing-masing yang bikin tragedi dan harapan saling berkelindan di dalamnya. Ini bakal jadi bacaan yang menantang, tetapi memuaskan sekaligus.

Tragedi adalah bagian yang tak bisa lepas dari novel klasik, terutama yang memang ditujukan untuk pembaca dewasa. Meski terdengar suram, mereka sebenarnya relevan dengan kehidupan nyata. Rasanya seperti diajak melakukan refleksi dan penyegaran otak. Lumayan, bisa jadi pengganti doomscroll yang nirfaedah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us