5 Rekomendasi Novel Klasik buat Pembaca Non-Fiksi

- The Long Walk: Novel Stephen King dengan premis survival yang menarik dan memikat.
- Stoner: Kisah epik seorang pria dari kemiskinan hingga kehidupan akademisi yang tak sesuai ekspektasi.
- Beware of Pity: Novel Austria yang membawa pergumulan batin seorang tentara dengan perempuan berkebutuhan khusus.
Setiap orang memang berhak memilih bacaan sesuai preferensi masing-masing. Gak ada salahnya memang memperkaya ilmu pengetahuan dengan baca buku nonfiksi seperti self-development dan sejarah.
Sayangnya, gak sedikit yang melakukannya karena terdorong doktrin kalau fiksi hanya buang-buang waktu dan tak akan menambah ilmu. Coba keluar dari zona nyaman dan baca kelima rekomendasi novel ini, deh. Siapa tahu keyakinanmu selama ini goyah seketika.
1. The Long Walk

The Long Walk adalah novel Stephen King yang terbit perdana pada 1970-an. Sudah diadaptasi jadi film fitur oleh Lionsgate dan akan tayang akhir 2025, novel ini cukup menarik dan memikat. Ia berkutat pada para remaja yang mengikuti sayembara berjalan. Masalahnya, pemenangnya baru bisa ditentukan ketika peserta tumbang satu per satu dan menyisakan satu orang yang bertahan.
Premisnya gak jauh-jauh dari survival (perjuangan bertahan hidup), tetapi dilengkapi intrik dan hikayat tiap karakternya yang bikin merinding. Buat yang selama ini pesimis dengan cerita-cerita menegangkan tulisan Stephen King, The Long Walk menyuguhkan sesuatu yang beda dan segar.
2. Stoner

Ini adalah kisah epik William Stoner, seorang pria yang lahir dari keluarga petani sederhana di Missouri, Amerika Serikat. Ia berhasil keluar dari lingkaran kemiskinan dengan memperoleh kesempatan kuliah dengan beasiswa. Tak berapa lama, William meniti karier sebagai akademisi dan menikahi perempuan dari keluarga berada.
Namun, ternyata kenyamanan ini tak bertahan lama. William menemukan hubungannya dengan keluarga intinya merenggang dan hidupnya tak seindah ekspektasi. Stoner adalah novel emotif yang kaya falsafah dan pengalaman hidup.
3. Beware of Pity

Novel klasik Austria ini bakal membawamu merasakan sendiri pergumulan batin seorang pria muda. Namanya Anton Hoffmiller, tentara yang tak sengaja menceburkan diri dalam situasi sulit karena rasa bersalahnya. Satu hari, ia mengajak seorang perempuan dari keluarga berada berdansa tanpa tahu kalau sang putri mengidap kelumpuhan permanen karena sebuah kecelakaan.
Sejak itu, ia memutuskan untuk jadi teman si perempuan dan tanpa sadar membuatnya jatuh cinta. Ia terjebak dalam rasa sungkan dan iba yang membuatnya tak sampai hati menolak cinta itu. Namun, sampai sejauh apa ia bisa bertahan?
4. East of Eden

Buat para pembaca nonfiksi, East of Eden bisa jadi menggoyahkan imanmu. Novel klasik John Steinbeck ini mengikuti konflik dua keluarga yang pelik, tetapi memikat. Ia akan membuatmu tertegun dengan kebrutalan beberapa adegannya.
Setiap halamannya bakal membuatmu merenungkan kembali konsep jahat dan baik dalam sifat manusia. Of Mice and Men boleh jadi novel Steinbeck yang paling direkomendasikan. Namun, kalau ingin pengalaman yang lebih kompleks dan konflik yang jauh lebih hidup, East of Eden silakan dicoba.
5. Hard Rain Falling

Hard Rain Falling bisa jadi novel klasik yang bikin kamu lebih menghargai fiksi. Ia mengikuti relasi Jack dan Billy, pemuda yang pernah melakukan tindak kriminal bersama. Jack yang masih di bawah umur dikirim ke fasilitas pembinaan negara hanya untuk mengalami kejadian tak menyenangkan bertubi-tubi.
Sementara itu, Billy berhasil meraih kebebasan dan membangun hidupnya dengan menikahi perempuan dari keluarga baik-baik. Bertahun-tahun kemudian, mereka berjumpa lagi. Novel ini berhasil menjegal isu-isu yang masih jadi perdebatan sengit di Amerika Serikat, seperti diskriminasi rasial, homofobik, dan ketimpangan ekonomi.
Menyajikan cerita-cerita multidimensi, buku fiksi gak sedangkal yang kamu kira, lho. Sebaliknya, ada banyak isu dan pelajaran hidup yang bisa dipetik dan direnungkan. Siap keluar dari zona nyamanmu?