5 Dampak Negatif dari Toxic Positivity, Terima Setiap Perasaan!

Jangan sampai menghambat usaha kamu

Toxic positivity merupakan suatu pemikiran bahwa gak peduli sesulit atau separah apa pun suatu permasalahan atau situasi, orang tersebut harus tetap mempertahankan pemikiran positifnya. Sebenarnya, gak ada yang salah dari selalu berpikir positif, tetapi ada kalanya kita harus melihat segala sesuatu dari berbagai sisi, baik dari segi positif hingga negatifnya.

Toxic positivity juga senantiasa menggeneralisasi segala situasi dan menolak perasaan negatif seperti sedih, marah, kecewa, dan sebagainya. Lantas, apa saja dampak negatif yang akan ditimbulkannya? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Menghindari untuk merasakan emosi  

5 Dampak Negatif dari Toxic Positivity, Terima Setiap Perasaan!ilustrasi toxic positivity (pexels.com/Michelle Leman)

Dilansir Verywell Mind, Kendra Cherry, seorang konsultan pendidikan terkait psikologi, menyebutkan bahwa toxic positivity berfungsi sebagai sebuah mekanisme penghindaran. Seseorang yang terlibat dalam pikiran ini akan senantiasa menghindari situasi emosional yang membuatnya merasa gak nyaman.

Artinya,orang dengan ‘toxic positivity’ akan mengabaikan dan menyangkal perasaan tersebut. Mereka cenderung akan memaksakan diri untuk tetap berpikir positif dan enggan untuk melihat fakta buruk yang tengah terjadi. Hal ini pun disetujui oleh Hilary Jacobs Hendel, seorang Psychoanalyst dan Emotional Educator.

“Menahan emosi gak baik untuk kesehatan mental juga fisik. Hal tersebut layaknya menekan gas dan rem mobil secara bersamaan hingga menciptakan suatu tekanan internal,” ujarnya dikutip Time.

2. Menyebabkan perasaan bersalah  

5 Dampak Negatif dari Toxic Positivity, Terima Setiap Perasaan!ilustrasi perasaan bersalah (pexels.com/Andera Picquadio)

Kendra Cherry menyampaikan bahwa toxic positivity menanamkan perasaan di mana ketika dia gak bisa menemukan cara untuk berpikir positif saat menghadapi tragedi, maka mereka melakukan sesuatu yang salah. Hal tersebut secara gak langsung juga turut memberikan tekanan mental.

Ketika terjadi suatu peristiwa yang gak terduga, sangat wajar jika kamu merasa kaget dan gak tau harus bagaimana. Alih-alih memberikan waktu dan ruang untuk mencerna semuanya, toxic positivity malah akan memberikan perasaan bersalah bagi diri sendiri.

3. Mencegah pertumbuhan untuk lebih maju  

5 Dampak Negatif dari Toxic Positivity, Terima Setiap Perasaan!ilustrasi perempuan yang melihat gambar (pexels.com/RODNAE Production)
dm-player

Kamu mungkin sudah gak asing lagi dengan perkataan “sudah, ambil hikmahnya saja!”, ketika seseorang mengalami suatu peristiwa. Mungkin maksud dari ungkapan tersebut sebagai suatu penguat dan dukungan optimisme bagi seseorang supaya gak berlarut-larut dalam kesedihan, namun jangan sampai pemikiran tersebut malah berakar di otakmu.

Cherry menjelaskan, hal tersebut juga bisa berdampak pada kemampuan seseorang untuk terus menyangkal dalam menghadapi tantangan yang bisa membuatnya lebih maju lagi. Ketika kamu terjebak dalam pemikiran tersebut dan gak mau menganalisis lebih dalam, maka kamu harus siap gak bisa maju.

Misalnya, ketika kehilangan pekerjaan. Jika pikiranmu hanya fokus pada ‘ambil hikmahnya’ tanpa memikirkan ‘apa sebab dan apa kekuranganmu’, maka kamu gak akan pernah bisa berubah dan hanya pasrah untuk kenyataan buruk tersebut.

Baca Juga: 5 Penyebab Hal Toxic dalam Pekerjaan, Bisa dari Diri Sendiri

4. Sulit membangun hubungan yang baik  

5 Dampak Negatif dari Toxic Positivity, Terima Setiap Perasaan!ilustrasi perempuan sendirian (pexels.com/cottonbro)

Dikutip The Psychology Group, Samara Quintero, LMFT, CHT, seorang terapis dan Jamie Long, PsyD, seorang psikolog, menuturkan, ketika kamu menyangkal setiap kebenaran yang gak baik, maka akan membuatmu hidup gak autentik. Artinya, kamu kehilangan koneksi dengan diri sendiri dan menjadikanmu sulit untuk bisa terhubung dengan orang lain.

Seorang 'toxic positivity' mungkin memiliki niat yang baik agar orang lain bisa berpikir positif dan meminta orang lain untuk gak bersedih atau mengekspresikan perasaan negatifnya. Namun secara gak langsung, kamu juga turut membuatnya sulit mengekspresikan apa yang tengah dirasakannya. Akibatnya, hanya akan membentuk suatu hubungan yang palsu.

5. Timbul pandangan bahwa memiliki emosi yang negatif itu memalukan

5 Dampak Negatif dari Toxic Positivity, Terima Setiap Perasaan!ilustrasi perempuan dengan laptop (pexels.com/Karolina Grabwoska)

Ketika kamu menyangkal suatu emosi, itu berarti rasa malu sedang mengendalikanmu. Misalnya, kamu gak ingin dipandang lemah oleh orang lain, sehingga berpura-pura menjadi sosok yang kuat.

Ingat, setiap pencapaian pasti diiringi dengan perjuangan dan rasa sakit. Quintero dan Long mengatakan bahwa memaksakan pandangan positif terhadap rasa sakit berarti mendorong seseorang untuk tetap diam terkait perjuangan yang dilakukannya. Artinya, kamu menganggap jika perjuangan yang dilakukan tersebut adalah hal yang memalukan.

Menjadi seseorang yang senantiasa berpikir positif adalah hal yang baik. Namun sebagai manusia, kamu juga perlu merasakan perasaan sedih, marah, kecewa, dan lainnya agar tahu apa itu arti bahagia. Jangan terlalu memaksakan diri untuk berpikir positif, terima alurnya, dan perbaiki semua yang salah.

Baca Juga: 5 Cara Biar Biasa Berpikir Positif, Tenang di Bawah Tekanan

Nurkorida Aeni Photo Verified Writer Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya