Omongan seperti Apa yang Gak Perlu Kamu Dengarkan?

Salah satu hal yang sudah pasti didengar setiap hari adalah omongan orang. Siapa saja punya hak untuk berbicara sesuai dengan isi kepalanya. Nah, berhubung ini bukan hal yang dapat dicegah, maka terkadang menjadi sedikit terlalu liar. Celakanya, omongan yang buruk bila tidak dibendung akan mampu menyebabkan hancurnya kehidupan seseorang.
Tidak dapat dimungkiri, saat ada penilaian negatif yang sampai kepadamu, itu dapat menyebabkan perasaanmu tidak keruan. Namun demikian, kamu harus paham bahwa omongan orang akan selalu ada, sehingga kamulah yang perlu sadar untuk memasang filter kebijaksanaan. Lantas, sebenarnya omongan seperti apa yang gak perlu kamu dengarkan? Contohnya ada pada artikel berikut ini!
1. Omongan merendahkan kemampuanmu dari orang yang tidak begitu mengenalmu

Mengejar mimpi adalah hak semua orang. Selama ada kemauan, pasti akan ada jalan yang terbuka. Kamu pun tentu melakukan hal yang sama saat ada cita-cita yang ingin diwujudkan. Kendati sekarang sedang dalam keterbatasan, tetapi kamu tidak mau cepat menyerah dan terus berusaha mencari cara agar dapat meraih impian.
Namun, meski sedang berjuang habis-habisan begini, masih ada saja orang yang malah merendahkan kemampuanmu. Lucunya, mereka tidak begitu mengenalmu alias menyimpulkan tentang dirimu hanya dari asumsi pribadi belaka. Nah, bila kasusnya seperti ini, cukup abaikan saja. Mereka hanya tahu sedikit tentangmu, sedangkan tidak melihat hal besar yang tengah kamu coba wujudkan. Pokoknya, maju terus sampai kamu berhasil dan buktikan mereka telah salah menilaimu, oke?
2. Omongan miring tentang kamu yang sedang belajar mendalami agama

Setiap manusia tentu pernah berbuat dosa. Namun, kesempatan untuk kembali kepada Tuhan juga selalu terbuka bagi siapa saja yang menginginkannya. Oleh sebab itu, bukan hal yang keliru bila mulai mendalami agama meski di saat yang bersamaan masih belum bisa sepenuhnya lepas dari kesalahan.
Oleh sebab itu, bila ada orang yang mencibirmu karena belajar agama meski belum sempurna, jangan didengarkan. Ambil contoh, kamu seorang laki-laki muslim yang tadinya suka mengenakan celana pendek, lalu kini mencoba menutup aurat dengan terus mengenakan celana panjang, walau masih sering terlambat salat. Jika orang-orang menilaimu sok alim, abaikan saja. Tuhan jauh lebih tahu isi hatimu dibanding mereka yang hanya mampu merendahkan, kok.
3. Omongan "vonis mati" atas usahamu dalam mengubah nasib

Ketika sadar akan nasib diri yang kurang beruntung, seseorang yang punya pola pikir maju jelas tidak ingin terus berada di situasi tersebut. Segala cara, asalkan tidak melanggar aturan, dilakukan dengan harapan dapat mengubah nasib menjadi lebih baik. Perjuangan ini tidak akan berhenti sampai menyaksikan hasil yang benar-benar ada di depan mata.
Kendati apa yang kamu lakukan itu merupakan hal positif, tetapi mungkin ada saja orang yang memandang sebelah mata. Mereka memberikan "vonis mati" hanya karena usahamu belum membuahkan hasil. Jika mengalami situasi semacam itu, kamu tidak perlu mengambil hati. Cukup jadikan omongan itu sebagai pembakar semangat agar kamu semakin giat berusaha. Kelak saat hidupmu sudah sejahtera dan mereka malah terpuruk dengan kondisinya sendiri, pasti akan malu karena telah meremehkan kamu.
Omongan orang memang sering kali mampir ke telinga tanpa permisi. Namun, omongan seperti apa yang gak perlu kamu dengarkan sebenarnya tergantung kendalimu. Oleh sebab itu, pastikan kamu mampu menyaring perkataan mana yang penting dan membangun serta yang sebaiknya dibuang jauh-jauh. Sekarang paham, ya?


















