Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Orang Bermental Kuat Gak akan Mau Melakukan 5 Hal Ini untuk Orang Lain

ilustrasi ngobrol (pexels.com/Charlotte May)
Intinya sih...
  • Orang bermental kuat tidak membuat alasan atas kesalahan orang lain, karena mereka percaya setiap orang bertanggung jawab atas perilakunya sendiri.
  • Mereka tidak membiarkan orang toksik tetap ada dalam hidupnya, karena kehadiran orang toxic bisa meningkatkan kecemasan dan menurunkan rasa percaya diri.
  • Orang bermental kuat tidak akan mengorbankan nilai hidupnya demi menyenangkan atasan, pasangan, atau teman, karena mereka lebih memilih mempertahankan integritas.

Gak semua hal harus kamu lakukan demi menyenangkan orang lain, apalagi kalau sampai mengorbankan diri sendiri. Orang yang bermental kuat tahu persis batasannya dan gak ragu buat bilang “tidak” demi menjaga keseimbangan hidup. Mereka bukan berarti egois, tapi paham bahwa kesehatan mental dan prinsip hidup itu lebih penting daripada sekadar diterima semua orang.

Menurut Dr. Daniel Amen, seseorang yang bermental kuat itu punya rasa percaya diri, tanggung jawab, dan ketahanan diri yang baik. Mereka juga gak gampang goyah karena tekanan sosial atau pendapat orang lain. Justru karena itulah, mereka tahu ada hal yang gak pantas dilakukan untuk orang lain, seberapa pun dekatnya hubungan mereka.

Kalau kamu ingin jadi pribadi yang lebih kuat secara mental, yuk kenali lima hal yang sebaiknya kamu hindari lakukan demi orang lain.

1. Membuatkan alasan atas kesalahan orang lain

ilustrasi komunikasi dengan rekan kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi komunikasi dengan rekan kerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Orang bermental kuat gak akan membela atau cari-cari alasan untuk menutupi kesalahan orang lain, bahkan untuk orang terdekat sekalipun. Mereka percaya bahwa setiap orang bertanggung jawab atas perilakunya sendiri.

Dalam sebuah ulasan literatur tahun 2013 disebutkan bahwa karyawan dengan tingkat akuntabilitas pribadi yang tinggi, punya performa kerja yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak memiliki rasa tanggung jawab individu. Artinya, makin kamu bertanggung jawab atas diri sendiri, makin besar potensi berkembangnya. Jadi daripada buang energi untuk melindungi orang lain dari konsekuensi tindakannya, orang bermental kuat akan membiarkan mereka belajar dari kesalahan dan bertumbuh dari sana.

2. Membiarkan orang toksik tetap ada di dalam hidupnya

ilustrasi sedih (pixabay.com/veronickasbitneva)
ilustrasi sedih (pixabay.com/veronickasbitneva)

Kamu gak harus terus bertahan dalam hubungan yang bikin kamu capek secara emosional. Orang bermental kuat tahu kapan harus mundur, terutama dari orang-orang toxic yang cuma membawa drama dan luka batin.

Menurut Stephanie A. Sarkis, Ph.D., seorang konselor kesehatan mental berlisensi, kehadiran orang toxic bisa meningkatkan kecemasan dan menurunkan rasa percaya diri. Karena itu, orang bermental kuat memilih menjaga jarak atau bahkan memutuskan hubungan demi kebaikan dirinya sendiri.

Meski berat, keputusan ini adalah bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri. Mereka percaya, bertumbuh butuh ruang yang sehat, dan itu gak akan bisa dicapai kalau kamu terus dikelilingi oleh energi negatif.

3. Mengorbankan nilai hidupnya

ilustrasi apresiasi (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi apresiasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Orang bermental kuat gak akan mau menjual nilai atau prinsip hidup mereka demi menyenangkan atasan, pasangan, atau teman. Sekali nilai itu dikompromikan, akan muncul rasa gak nyaman yang susah dihilangkan.

Meski kadang mengorbankan prinsip bisa menghasilkan pujian atau bonus, mereka tahu bahwa harga yang dibayar jauh lebih besar: perasaan bersalah dan kehilangan jati diri. Daripada hidup dalam penyesalan, mereka lebih memilih mempertahankan integritas. Buat mereka, lebih baik kehilangan kesempatan sesaat daripada kehilangan rasa hormat terhadap diri sendiri.

4. Terlibat dalam konflik yang gak penting

ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi konflik pasangan (pexels.com/Timur Weber)

Konflik bisa melelahkan, apalagi kalau gak ada ujung dan cuma bikin stres. Orang bermental kuat gak tertarik buat ikut dalam drama yang gak perlu. Mereka lebih memilih tenang, fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, dan menghindari konflik yang sifatnya merugikan.

Menurut Harvard Health, stres kronis bisa memicu tekanan darah tinggi, dan bahkan menyebabkan perubahan di otak yang meningkatkan risiko depresi serta kecemasan. Inilah alasan kuat kenapa mereka menghindari drama, karena kesehatan mental itu prioritas. Kalau situasi gak memberi manfaat dan cuma bikin emosi terkuras, mereka tahu saat yang tepat untuk mundur dan menjaga jarak.

5. Mengutamakan kebutuhan orang lain melebihi diri sendiri

ilustrasi membantu rekan kerja (pexels.com/fauxels)
ilustrasi membantu rekan kerja (pexels.com/fauxels)

Bersikap baik ke orang lain itu bagus, tapi kalau sampai kamu lupa merawat diri sendiri, itu bisa berbalik jadi bumerang. Orang bermental kuat sadar bahwa jadi people pleaser bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental.

Menurut dr. Kristen Fuller, sikap selalu ingin menyenangkan orang lain bisa menjadi bentuk tekanan emosional yang memicu depresi dan kecemasan. Karena itu, orang bermental kuat gak segan bilang “tidak” (bahkan kepada orang yang sangat mereka sayangi), kalau itu artinya melindungi diri mereka sendiri.

Mereka paham bahwa kamu gak bisa menuangkan air dari gelas yang kosong. Merawat diri sendiri adalah syarat utama supaya bisa hadir secara utuh buat orang lain juga.

Punya mental yang kuat bukan berarti kamu gak peduli sama orang lain, lho. Justru sebaliknya, kamu jadi lebih sadar tentang mana yang baik buat diri sendiri dan orang lain. Dengan berani berkata tidak, menjaga batasan, dan tetap setia pada nilai hidupmu, kamu sedang melindungi kebahagiaan jangka panjangmu.

Jangan ragu untuk menolak hal-hal yang gak sejalan dengan prinsipmu. Hidupmu terlalu berharga buat dihabiskan demi menyenangkan semua orang. Ingat, kamu bukan selfish kalau memilih untuk menjaga dirimu sendiri terlebih dulu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us