Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Orang Bijak Gak Suka Menghakimi Hidup Seseorang

ilustrasi bertemu teman (pexels.com/George Milton)

Sikap dan pembawaan orang-orang bijak selalu menawan. Mereka bisa menjaga ucapan dan tingkah lakunya dengan baik. Walaupun sedang menghadapi perbedaan atau hal-hal kurang berkenan. Apalagi menghakimi kehidupan seseorang secara asal, mereka sangat menghindarinya.

Perilaku demikian membuat banyak orang heran. Padahal ia berhadapan dengan orang yang jelas-jelas salah dan tidak sejalan dengan standar lingkungan sekitar. Namun sikapnya tetap tenang tanpa ikut-ikutan menghakimi. Tentu ini dipengaruhi oleh pola pikirnya. Berikut lima alasan orang bijak tidak suka menghakimi kehidupan seseorang. Pernahkah kamu bersikap demikian?

1. Mereka sadar betul tidak ada orang yang sempurna

ilustrasi mengobrol (pexels.com/William Fortunato)

Salah satu fenomena yang kerap dijumpai di lingkungan sekitar yakni perilaku menghakimi. Antar orang saling menuduh dan menyalahkan. Mereka merasa kehidupan yang dijalani sudah paling benar. Sedang kehidupan orang lain penuh kesalahan. Tapi orang-orang bijak tidak pernah memiliki pemikiran tersebut.

Mereka sadar betul tidak ada orang yang sempurna. Setiap individu tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Tidak seharusnya menghakimi kehidupan satu sama lain. Daripada saling melempar kesalahan, lebih baik introspeksi untuk mengetahui kekurangan dalam diri.

2. Menghakimi orang tidak membuat dirinya terlihat baik

ilustrasi menghakimi seseorang (pexels.com/Keira Burton)

Perilaku orang bijak selalu tertata. Mereka tidak asal gegabah apalagi ikut-ikutan, termasuk menyikapi kesalahan orang lain. Ketika masyarakat di sekelilingnya saling menghujat dan menyudutkan. Orang-orang bijaksana tetap menampilkan perilaku tenang dan bersahabat. Tentu ada alasan mereka memilih sikap demikian.

Orang-orang bijak memiliki sudut pandang tersendiri tentang seni menjalani kehidupan. Baginya menghakimi orang lain tidak membuat dirinya terlihat baik. Seseorang yang menghujat tidak ada bedanya dengan yang dihujat. Kehidupan diri sendiri bisa jadi jauh lebih berantakan daripada orang yang dihakimi.

3. Menghakimi seseorang justru menjauhkan dari kebahagiaan

ilustrasi menghakimi seseorang (pexels.com/Afif Ramdhasuma)

Perilaku menghakimi sangat mudah ditemui. Seseorang merasa kehidupannya sudah paling lurus dan benar. Sedangkan kehidupan orang lain melenceng dari aturan. Oleh karenanya, ia tidak segan menghakimi kehidupan antar sesama yang dianggap tidak sesuai. Padahal mereka yang memiliki sikap bijak tidak pernah bersikap demikian.

Orang-orang bijak tahu betul sikap menghakimi justru menjauhkan kebahagiaan, tidak jarang menimbulkan perpecahan. Antar orang saling berseteru sehingga situasi tidak lagi kondusif. Kehidupan yang tadinya terasa nyaman jadi penuh dendam dan permusuhan. Orang-orang bijak tidak ingin situasi tersebut terjadi dan menghancurkan hidup yang sudah tertata.

4. Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menjalani hidup

ilustrasi bertemu teman (pexels.com/Budgeron Bach)

Kita harus selalu siap menghadapi perbedaan. Tidak terkecuali tentang cara menjalani hidup. Setiap orang memiliki strategi masing-masing yang tentunya tidak sama. Tapi kamu malah memaksakan semuanya harus seragam. Kemudian menghakimi jika ada orang yang tidak sesuai standar. Belajarlah dari sikap sosok bijak yang tidak mudah menghakimi kehidupan seseorang.

Mereka sadar setiap individu memiliki kehidupan tersendiri, dengan segala lika-likunya. Otomatis cara menjalani hidup yang diterapkan juga berbeda. Menghakimi orang lain tidak membuat jalan hidupnya menjadi benar. Malah membuat seseorang terpuruk dan patah semangat. Daripada menunjukkan sikap sinis dan menyalahkan, lebih baik memotivasi.

5. Mereka bisa membayangkan jika dirinya berada di posisi tersebut

ilustrasi bertemu teman (pexels.com/Liza Summer)

Kita bisa dengan mudahnya menghakimi orang lain tanpa berpikir lebih jauh akan dampaknya. Padahal orang yang dihakimi belum tentu bersalah. Bisa jadi hanya karena kesalahpahaman. Namun demikian, orang-orang bijak berusaha menghindari perilaku tersebut. Mereka sangat anti menghakimi orang sembarangan.

Ada alasan yang menyertainya, orang-orang bijak bisa menempatkan diri. Mereka membayangkan seandainya berada di posisi tersebut, pasti tidak nyaman. Perilaku menghakimi seseorang tidak hanya membuat yang bersangkutan tersinggung. Tapi juga  kehilangan rasa percaya diri di tengah lingkungan masyarakat.

Orang bijak dikenal hati-hati dalam bersikap. Mereka tidak gegabah ketika menilai sesuatu. Apalagi menyangkut kehidupan seseorang. Lima alasan di atas menjadi bukti kehidupan orang-orang bijaksana patut dicontoh. Sebagai manusia yang hidup berdampingan, kita harus mampu menghormati satu sama lain. Bukan saling menghakimi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us