Patut Disadari, 6 Hal Sepele Ini Bisa Merusak Kepercayaan Diri 

Dalam banyak kasus, dan terutama bagi orang-orang yang masih muda, perasaan tentang diri sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara orang lain memperlakukan kita, utamanya orang tua atau wali kita. Sayangnya, beberapa orang tidak mendapatkan dukungan yang memadai di rumahnya sendiri.

Orang tua atau wali dengan masalah kesehatan mental, perilaku menyimpang, tidak memberikan perawatan, kasih sayang, dan bimbingan yang dibutuhkan anaknya, dapat menyebabkan masalah kepercayaan diri yang signifikan bagi pertumbuhan anaknya.

Selain keluarga, lingkungan pergaulan juga sangat memengaruhi rasa percaya diri individu. Jika kamu berada di dalam lingkungan pergaulan yang negatif, di mana orang-orang selalu memandang rendah dirimu, tidak menghargaimu, tidak mendukung dirimu, sering menekan, serta tidak peduli pada perasaanmu, hal ini dapat menyebabkan kamu merasa ada sesuatu yang salah denganmu. Bahkan dapat membuatmu berpikir bahwa untuk membuat orang-orang di sekitarmu menyukaimu, maka kamu harus melakukan apa yang mereka katakan.

Hal ini tentunya dapat mengubah cara pandangmu terhadap diri sendiri, bahkan bisa jadi kamu turut memandang rendah dirimu sendiri. Untuk itu, sangat penting bagi kita semua selektif dalam memilih lingkungan pergaulan.

Pengalaman mendapatkan kekerasan fisik, emosional, seksual atau apa pun seringkali menyebabkan perasaan sedih, tertekan, malu dan bahkan rasa bersalah. Bahkan, seseorang yang mengalami trauma bisa jadi merasa bahwa dirinya tidak layak untuk dihormati, dicintai, dan diperhatikan oleh orang lain.

Parahnya lagi, trauma masa lalu berpotensi membuat seseorang merasakan kecemasan dan depresi, yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan yang memuaskan. Oleh karena itu, perasaan trauma tidak boleh disembunyikan atau dibiarkan, seseorang yang memiliki trauma masa lalu perlu mendapatkan perawatan psikologis untuk mengembalikan kepercayaan diri.

Menurut laporan laman University of Washington’s Teen Health and the Media, 53% anak perempuan yang mengikuti survei mengaku tidak puas dengan tubuh mereka. Dalam buku, I'm, Like, SO Fat !, juga melaporkan bahwa 50% anak perempuan remaja dan 30% anak laki-laki remaja mempraktikkan perilaku tidak sehat dalam upaya menurunkan berat badan, termasuk tidak makan, muntah, merokok, berpuasa, dan menggunakan obat pencahar.

Citra tubuh merupakan faktor besar dalam menentukan kepercayaan diri para remaja, terutama perempuan. Hal ini bisa jadi lantaran sejak kecil kita semua sudah disuguhi oleh gambar-gambar yang tidak realistis tentang seperti apa perempuan itu seharusnya, dan bagaimana tipe tubuh yang ideal. Hal ini dapat menyebabkan perasaan bahwa diri sendiri kurang menarik atau tidak ideal.

Sementara itu, faktor yang menyebabkan kurangnya rasa percaya diri bagi remaja laki-laki adalah terkait dengan kekuatan dan kejantanan, seperti berat badan, massa otot, hingga tinggi badan. Walaupun tampaknya sepele, namun banyak remaja laki-laki yang merasa tertekan dalam proses mengembangkan kekuatan dan kejantanan ini.

Merasa bodoh juga berpotensi menurunkan rasa percaya diri. Saat seseorang merasa tidak mengerti tentang suatu mata pelajaran di sekolah atau pekerjaan di kantor, kadang-kadang individu tersebut merasa telah tertinggal kemudian mulai meragukan kemampuan dirinya sendiri. Terlebih, rasa malu karena merasa diri sendiri tidak sebaik yang lain bisa sulit untuk dilepaskan. Untuk itu, individu tersebut sebaik-baiknya mencari dukungan pihak lain untuk membimbing sekaligus memberi nasihat.

Di satu sisi, memiliki tujuan hidup yang jelas dapat membuat seseorang lebih dekat dengan kesuksesan, tapi di sisi lain, memiliki tujuan hidup yang muluk-muluk dapat membuat seseorang merasa tertekan bahkan kurang menghargai diri sendiri. Sebab, hal ini menjadikan sebagian orang terobsesi secara akademis dan ingin menjadi yang terbaik di semua bidang. Sayangnya, jika hal ini tidak diimbangi dengan kesiapan dalam menghadapi kegagalan, keinginan untuk memenuhi tujuan yang tidak realistis dapat mengarah pada perasaan bersalah dan kurang menghargai diri sendiri ketika mengalami kegagalan.

Bagaimanapun juga, memiliki rasa percaya diri sangatlah penting. Jadi, kita semua harus memiliki self awarness dan segera mencari solusi apabila merasa bahwa kita mulai memandang rendah diri sendiri, terlebih jika pernah mengalami hal-hal di atas.