5 Pelajaran Hidup dari Insomnia, Jangan Memaksakan Diri!

Memaksakan diri buat tidur cepat terkadang bisa membuat seseorang malah merasa gelisah, khawatir, dan nyeri di beberapa bagian tubuh. Sehingga, alih-alih memaksakan diri untuk bisa tidur cepat, akan lebih baik jika belajar mencoba buat menerima kondisi tersebut. Dikutip Hope to Cope, Jason Drwal, seorang psikolog sekaligus penderita insomnia, mengatakan bila semakin menjadi emosional, maka akan semakin terbangun.

"Ketika saya bersikeras mengendalikan pikiran, pikiran saya malah bertindak layaknya gremlin yang memukul-mukul panci dan wajan di dalam kepala. Saya belajar bahwa tidur harus diundang dan didorong, bukan diadu untuk tunduk," jelasnya.

Selanjutnya, kamu juga bisa manfaatkan momen insomnia tersebut jadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan menyenangkan. Jangan fokus untuk menyuruh pikiranmu untuk segera tertidur dalam waktu cepat, karena jika itu gak berhasil malah akan membuatmu frustasi dan kesal dan gak jarang itu malah membuatmu terjaga semalaman.

Daripada harus berbaring di tempat tidur yang bisa membuatmu merasa stres, Drwal merekomendasikan buat melakukan berbagai kegiatan menarik. Misalnya, membaca buku, membuat jurnal, menonton film, olahraga ringan, meditasi, dan sebagainya. Sehingga, ketika kamu merasa lelah akibat aktivitas tersebut, peluang agar bisa tertidur jadi lebih tinggi.

Gak bisa dipungkiri bahwa insomnia memang suatu permasalahan yang cukup mengganggu. Tapi, hanya fokus pada kondisi tersebut juga bukanlah ide baik, terlebih lagi jika itu sudah jadi kebiasaan yang telah berjalan cukup lama.

Drwal mengungkapkan, saat kita mencoba mengubah suatu kebiasaan, kebiasaan akan menarik kita ke arah yang berlawanan. Stres, perfeksionis, obsesi, kecanduan kafein, pikiran negatif, itu bisa semakin mempengaruhi tidurmu.

"Membuat perubahan kecil di bidang lain, seperti mengelola stres dengan lebih efektif, mengatasi kecenderungan saya untuk terus memikirkan kesalahan, mengurangi minum kopi, dan sebagainya. Pada akhirnya, upaya itu bisa membuat saya berhasil memperbaiki kualitas tidur".

Maksudnya, alih-alih mengubah kebiasaan tidur telat, akan lebih baik jika kamu lebih fokus pada masalah yang lebih serius, seperti penyebabnya. Misal, jika kamu sulit tidur karena terlalu banyak hal yang dipikirkan, maka menuangkannya dalam jurnal harian bisa membuat pikiran jadi lebih tenang.

Terkadang sesuatu dapat berjalan gak sesuai dengan apa yang kamu inginkan dan harapkan, begitu pula masalah jam tidurmu yang mungkin berbeda dengan kebanyakan orang. Menanggapi hal tersebut, Kimberly A.Kline, penulis dan penderita insomnia, menyebutkan, kamu gak bisa mencoba memaksakan sesuatu agar menjadi seperti yang dipikirkan. Pasalnya, ada saat di mana kamu harus mengikuti arusnya saja.

"Begitu saya menyerah pada kondisi ini, dan bukan berpegang pada apa yang saya pikir seharusnya terjadi, saya jadi bebas menemukan jalan saya sendiri dan bebas melakukan apa yang benar bagi saya," kata Kline.

Mengingat kondisimu cukup berbeda dengan kebanyakan orang, maka untuk bisa berdamai dengannya cobalah untuk jadi seseorang yang punya cara sendiri. Tentukanlah jadwalmu sendiri, temukan sesuatu yang cocok untukmu, dan lanjutkan. Hal tersebut akan membantu kamu jadi lebih produktif.

Selain itu, Kline juga menyarankan agar kamu bisa lebih fleksibel. Jangan terlalu mematok hasil sempurna, karena gak semua rencana bisa berjalan sukses. Sehingga, mampu mengendalikan diri dengan menerima ketidakpastian bisa lebih mebebaskanmu.

Mencoba berdamai dengan kondisi dan diri sendiri adalah sesuatu yang gak ternilai harganya. Saat ini, kamu mungkin kesusahan karena insomnia yang diderita dan itu wajar. Tapi, jangan sampai semakin berlarut-larut dan menimbulkan masalah baru.