3 Faktor Penentu Keberhasilan untuk Mengembangkan Diri, Adakah Padamu?

- Kesadaran untuk mengakui kekurangan diri
- Kemauan untuk "mengosongkan kepala" sebelum mempelajari hal baru
- Tidak merasa gengsi untuk bertanya, termasuk kepada orang yang lebih muda
Sebagaimana yang telah diketahui, zaman bersifat begitu dinamis. Cara menjalani hidup di masa lalu belum tentu masih relevan bila diterapkan di masa sekarang, apa lagi di masa yang akan datang. Layaknya makhluk yang dibekali dengan akal, sudah seharusnya bila manusia turut menyesuaikan diri dengan perubahan situasi dan kondisi agar mampu bertahan hidup.
Supaya mampu menghadapi dinamika zaman, setiap orang wajib berusaha untuk turut berkembang. Menambah kemampuan dan keterampilan dalam berbagai bidang menjadi modal penting agar perkasa untuk menaklukkan setiap tantangan. Nah, faktor berikut inilah yang akan membuatmu berhasil mengembangkan kemampuan diri.
1. Kesadaran untuk mengakui kekurangan diri

Perlu diakui bahwa terkadang adanya kekurangan pada diri dapat membuatmu merasa malu. Pasalnya, ada kekhawatiran bila kamu akan dipandang sebelah mata atau malah dijadikan bahan lelucon oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, kamu menjadi begitu gengsi untuk mengakui kelemahan diri. Celakanya, hal ini justru dapat menghambat perkembanganmu. Kenapa bisa begitu?
Ketika merasa terlalu malu untuk mengakui kekurangan, kamu akan berusaha meyakinkan diri bahwa hal itu tidak ada. Kalau sudah begini, kamu jadi malas untuk belajar karena menganggap hal itu tidak lagi diperlukan.
Cerita yang berbeda akan muncul tatkala kamu bersedia mengakui kekurangan diri dengan penuh kesadaran. Merasa ada yang perlu diperbaiki, kamu akan mendapatkan dorongan untuk terus belajar. Hasilnya, kemampuanmu semakin bertambah dan akhirnya menjadi pribadi berkualitas.
2. Kemauan untuk "mengosongkan kepala" sebelum mempelajari hal baru

Banyak orang sebenarnya ingin dirinya berkembang, punya keterampilan baru yang dapat membuat kualitas hidupnya meningkat. Sayangnya, hanya sebagian saja yang ternyata berhasil mencapai tujuan tersebut. Lantas, faktor apa yang menyebabkan sebagian lainnya mengalami kegagalan?
Kegagalan untuk mengembangkan diri bisa terjadi tatkala seseorang sebenarnya belum siap belajar yang ditandai dengan adanya rasa enggan untuk "mengosongkan kepala". Maksudnya, dia tidak memposisikan diri sebagai orang yang seakan tidak tahu apa-apa, sehingga butuh ilmu baru agar bisa berkembang. Dampak buruknya, dia dengan mudah menolak suatu informasi bila dirasa tidak sesuai dengan pengetahuannya.
Nah, bila kamu tidak mau jadi orang seperti ini, pastikan untuk "mengosongkan kepala" terlebih dahulu sebelum belajar. Serap semua yang disampaikan secara optimal, baru saring kemudian. Dengan begini, kamu akan mendapatkan pengetahuan baru yang membantumu untuk berkembang.
3. Tidak merasa gengsi untuk bertanya, termasuk kepada orang yang lebih muda

Di dalam usaha mengembangkan diri, kamu pasti akan melalui berbagai proses belajar. Cara untuk bisa memahami hal baru secara lebih dalam adalah berdiskusi, termasuk dengan orang-orang yang berusia lebih muda. Sayang sekali, banyak orang merasa malu, atau malah gengsi, karena beranggapan bahwa ini akan merendahkan harga diri. Padahal, jelas tidak sama sekali.
Bertanya dan melakukan diskusi dengan orang-orang yang usianya lebih muda memang terkadang diperlukan, terutama bila menyangkut perkembangan zaman. Pasalnya, generasi merekalah yang jauh lebih relate dengan keadaan terbaru. Mengetahui beragam hal dari sudut pandang mereka bantu memperluas wawasanmu, sehingga akhirnya tercipta pengembangan diri untuk menjawab tantangan, bukan begitu?
Pengembangan diri adalah hal yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan dinamika zaman. Supaya tujuan ini berhasil dicapai, kamu perlu memperhatikan faktor yang telah dijelaskan dalam artikel. Sudah siapkah kamu untuk berubah menjadi lebih baik?