Pengertian dan Kumpulan Ayat Al-Quran tentang Ikhlas

Ikhlas merupakan perintah dari Allah SWT untuk umat-Nya. Perintah tersebut tersebar di beberapa ayat Al-Quran. Dalam prakteknya, berperilaku ikhlas sangatlah sulit. Hanya mukmin sejati saja yang bisa menerapkan ikhlas tersebut. Tetapi bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan, ya!
Agar kamu lebih memahami lagi tentang ikhlas, berikut dibawah ini akan dijelaskan lebih detail tentang penjelasan ikhlas dan ayat-ayat Al-Quran tentang ikhlas. Silahkan disimak dengan baik!
Tentang Ikhlas

Ikhlas kalau diartikan ke dalam Bahasa, artinya yaitu bersih suci, jenih, dan tidak ternoda. Dalam buku Dahsyatnya Ikhlas yang ditulis oleh Mahmud Ahmad Mustafa di tahun 2009, dijelaskan bahwa Ikhlas menurut pandangan ulama Abul Qasim AL Qusyairi adalah menjadikan tujuan niat satu-satunya hanya untuk Allah SWT dan ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT. tindakan tersebut bukan hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Sehingga secara sederhana, ikhlas merupakan melakukan suatu tindakan yang hanya mengharap ridha Allah SWT saja, bukan untuk menggiring serta berharap mendapatkan pujian dari orang lain. Ikhlas tidak bisa dirangkai dengan kata-kata, sebab ikhlas berada di hati seseorang. Hanya Allah SWT dan orang tersebut yang dapat menilai serta mengetahui rasa ikhlasnya.
Sering kali seseorang menyatakan ikhlas di bibirnya tetapi hatinya masih menyimpan perasaan lainnya. Hal seperti ini dapat diketahui oleh Allah Maha Mengetahui segala hal. Bukan hanya soal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, serta haji, ikhlas menyangkut seluruh hubungan muamalah seorang umat atau kehidupan sosialnya.
Contoh paling kecil dari ikhlas adalah memberikan senyuman untuk orang lain, atau memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Contoh lainnya dari ikhlas adalah ikhlas menghadapi cobaan atau ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Sebagai seorang Muslim, harus mampu menjalani cobaan serta ujian dari Allah SWT, dan mempercayai bahwa ujian atau cobaan tersebut akan segera berakhir.
Tingkatan Ikhlas

Dalam kitab Nashaihul Ibad, Syeh Muhammad Nawawi Banten membagi ikhlas menjadi tiga tingkatan, yaitu:
- Ikhlasul Muhibbin
Ikhlas ini merupakan tingkatan paling tinggi, yaitu membersihkan perilaku dari perhatian manusia. Artinya, pada tingkat pertama ini seseorang akan melakukan ibadah hanya ingin menuruti perintah Allah SWT bukan memiliki tujuan lain.
Seorang muslim dalam tingkatan paling tinggi ini tidak pernah menghitung balasan yang akan diterima dari amalnya tersebut. Ia juga tidak memperdulikan tindakannya tersebut akan membawanya ke surga atau neraka. Ia beribadah hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT saja.
- Ikhlasul abidin
Ikhlasul abidin atau tingkatan menengah ini adalah melaksanakan amalan ibadah agar Allah SWT menggantikannya dengan imbalan akhirat. Artinya, seorang Muslim melakukan ibadah tersebut agar Allah SWT memasukkannya ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka yang akan menyiksanya.
Pada tingkatan menengah ini, seorang muslim melakukan ibadah karena Allah SWT, tetapi ia mengharapkan imbalan pahala dari Allah SWT. Tindakan yang seperti ini masih masuk ke dalam tingkatan ikhlas, walaupun ikhlasnya kurang sempurna karena masih didasari oleh maksud lainnya.
- Ikhlas paling rendah merupakan ikhlasnya seseorang yang melakukan ibadah karena Allah SWT, namun ia masih mengharapkan imbalan di dunia.
Contohnya seorang muslim melakukan shalat dhuha. Dari shalat dhuhanya tersebut, ia berharap bahwa Allah SWT akan melimpahkan rezekinya, atau seseorang yang rajin membaca istghfar melakukannya dengan maksud untuk mendapatkan keturunan.
Ayat-ayat Al Quran tentang Ikhlas

Setelah mengetahui pengertian ikhlas, serta tingkatan ikhlas, perlu juga untuk mengetahui perintah ikhlas yang difirmankan secara langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Quran.
Berikut di bawah ini adalah ayat-ayat Al-Quran tentang ikhlas:
1. Surat Al Araf Ayat 29
قُلْ اَمَرَ رَبِّيْ بِالْقِسْطِۗ وَاَقِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۗ كَمَا بَدَاَكُمْ تَعُوْدُوْنَۗ
qul amara rabbī bil-qisṭ, wa aqīmụ wujụhakum 'inda kulli masjidin wad'ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, kamā bada`akum ta'ụdụn
Artinya:
“Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap salat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.”
2. Surat Ghafir Ayat 14
فَادْعُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ
fad'ullāha mukhliṣīna lahud-dīna walau karihal-kāfirụn
Artinya:
“Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).”
3. Surat Ghafir Ayat 65
هُوَ الْحَيُّ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ۗ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
huwal-ḥayyu lā ilāha illā huwa fad'ụhu mukhliṣīna lahud-dīn, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn
Artinya:
“Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.”
4. Surat Asy-Syu'ara Ayat 8
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةًۗ وَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fī żālika la`āyah, wa mā kāna akṡaruhum mu`minīn
Artinya:
“Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.”
5. Surat Al Kaustar Ayat 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
fa ṣalli li rabbika wan-ḥar
Artinya:
“Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”
6. Surat Al Bayyinah Ayat 5
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
wa mā umirū illā liya'budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah
Artinya:
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”
7. Surat Al Furqan Ayat 75
اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا
Ulā`ika yujzaunal-gurfata bimā ṣabarụ wa yulaqqauna fīhā taḥiyyataw wa salām
Artinya:
“Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka, dan di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam.”
Demikianlah pembahasan tentang ayat Al-Quran tentang ikhlas dan juga penjelasan mengenai pengertian dan juga tingkatan ikhlas. Semoga dengan membacanya, kita bisa mempraktikkan ikhlas ini dalam kehidupan sehari-hari.